Wali Kota Sutarmidji Sandang Top Pembina BUMD
KalbarOnline, Pontianak – Perusahaan Umum Daerah (PUD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Pasar terpilih sebagai salah satu Top Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) 2017 kategori Top BPR (BPRKU I) dalam penilaian yang digelar Majalah BusinessNews Indonesia bekerja sama dengan Asia Business Research Center serta beberapa lembaga tim penilai.
Selain itu, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji juga dinobatkan sebagai Top Pembina BUMD 2017 atas keberhasilannya mengantarkan BPR Bank Pasar hingga terpilih sebagai Top BUMD. Penghargaan tersebut diterima Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mewakili Wali Kota Sutarmidji di Balai Kartini Jakarta, Rabu (24/5).
Edi mengatakan, ajang Top BUMD ini merupakan kegiatan corporate rating dalam penilaian kinerja BUMD. Top BUMD merupakan penghargaan yang diberikan kepada BUMD-BUMD terbaik di Indonesia atas prestasi dan perbaikan yang dilakukan oleh masing-masing BUMD, terkait kinerja bisnis, layanan dan kontribusi terhadap perekonomian daerah.
“Kita berharap dengan penghargaan yang diterima ini bisa memacu Bank Pasar untuk mendukung program dan kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam mempercepat peningkatan kinerja BUMD untuk pembangunan perekonomian daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan, keberhasilan kinerja Bank Pasar hingga masuk dalam Top BUMD, tidak terlepas dari peran kepala daerah dalam memberi dukungan maupun pembinaan terhadap Bank Pasar.
“Sehingga Bapak Sutarmidji sebagai Wali Kota Pontianak juga dianugerahi penghargaan Top Pembina BUMD,” kata Edi.
Terpisah, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji menyatakan, secara umum BUMD di bawah naungan Pemkot Pontianak, seperti Bank Pasar dan PDAM Tirta Khatulistiwa, menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dari yang semula mengalami kerugian, kini sudah mampu meraup keuntungan.
“Jadi, BUMD-BUMD kita alhamdulillah bisa memberikan kontribusi untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tuturnya saat diwawancarai media di ruang kerjanya.
Ke depan, pihaknya akan mendorong BPR Bank Pasar membantu Pemkot Pontianak menyelesaikan dan mensinergikan beberapa program, salah satunya Program Kantin Sehat. Caranya, dengan memberikan kredit usaha kepada pelaku usaha kantin di sekolah-sekolah. Bunga dari kredit yang dikucurkan itu disubsidi oleh Pemkot, sedangkan Bank Pasar sebagai penyalur kreditnya.
“Misalnya, kredit senilai Rp2,5 juta dengan tempo 60 hari atau Rp2,5 juta jangka waktu 100 hari. Bunganya katakanlah 9 persen nanti ditanggung oleh Pemkot melalui APBD,” papar Sutarmidji.
Wali Kota dua periode ini berharap, melalui penyaluran kredit kepada pelaku usaha kantin di sekolah, kantin-kantin yang ada menjadi kantin sehat karena peralatan dan perlengkapan kantin sesuai standar kesehatan yang dibeli oleh pemilik kantin dengan dana kredit yang diperolehnya. Dengan pinjaman itu pula bisa menjadi modal bagi pelaku usaha kantin untuk membuat makanan yang sehat.
“Dengan demikian program pemerintah untuk kantin sehat bisa terwujud. Selain lebih efisien, pemberian kredit ini juga membantu program kantin sehat yang dicanangkan Pemkot,” terangnya.
Pembina BUMD milik Pemkot Pontianak ini juga menyebut, pihaknya akan menggulirkan kredit untuk usaha kecil dengan jangka waktu 60 hari, 90 hari hingga paling lama 120 hari. Diakuinya, nilai kredit yang dikucurkan memang tidak besar sebab disesuaikan dengan kemampuan pelaku usaha dalam membayar kredit pinjamannya.
“Kalau Bank Pasar bisa mengelola ini, paling tidak dalam satu pasar, kredit yang disalurkan sekitar Rp1 miliar – Rp2 miliar saja, maka keuntungan yang diperoleh lumayan besar. Jangan hanya berpikiran merangkul nasabah yang besar-besar saja, nanti modal yang dimiliki kecil, baru dipinjam lima nasabah saja sudah habis,” ungkap Sutarmidji.
Bahkan, ia menyebut, sah-sah saja bila Bank Pasar ikut membiayai proyek-proyek di bawah Rp200 juta melalui program kredit dengan jangka waktu terbatas antara 3 – 4 bulan.
“Keuntungan yang diperoleh Bank Pasar memang baru Rp1 miliar lebih, tetapi ini sudah lumayan dibanding sebelumnya yang pernah mengalami kerugian. Tahun depan harusnya keuntungan sudah di atas Rp2 miliar,” sebutnya.
Sementara Direktur Utama PUD BPR Bank Pasar, Agus Subardi menambahkan, pihaknya telah bersinergi dengan Pemkot Pontianak melalui program kantin sehat dengan mengucurkan kredit tanpa agunan kepada pelaku usaha kantin di sekolah-sekolah.
“Kita sudah melakukan penyaluran kredit kepada pelaku usaha kantin di sekolah-sekolah tanpa agunan,” imbuhnya.
Sementara untuk penyaluran kredit di pasar-pasar tradisional, dikatakan Agus, BPR Bank Pasar telah mengucurkan kredit kepada para pedagang senilai hampir Rp2 miliar.
“Jumlah ini akan terus ditingkatkan sesuai dengan pertumbuhan keuangan Bank Pasar,” pungkasnya. (Fat/Jim Hms)
Comment