KalbarOnline, Sambas – Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili, LC dalam sambutannya saat menghadiri halal bi halal yang digelar Forum Masyarakat Peduli Pantai Utara (Formptura) mengatakan bahwa halal bi halal yang digelar ini seharusnya menyerukan terkait pemekaran menuju Sambas Raya.
Meski demikian, dirinya tetap menyambut baik halal bi halal yang di gelar oleh Formptura itu.
“Tema halal bi halal ini seharusnya merajut silaturahmi menuju Sambas raya, karena memang pemekaran provinsi itu penting,” ucapnya.
Dimana dengan adanya provinsi baru ini maka pelayanan kepada masyarakat juga dapat menjadi lebih cepat.
“Sekarang ini masih banyak masyarakat yang belum merasakan pembangunan dan pelayanan yang baik karena luasnya wilayah. Sehingga dengan adanya pemekaran ini tentu akan memudahkan dan mereka akan merasakan negara benar-benar ada ditengah mereka,” imbuh Bupati.
Kemudian ia mengatakan kedua kepala daerah yang mungkin akan turut serta di pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, juga akan membantu dalam pemekaran nantinya.
“Pak Awang dan Pak Gidot yang mungkin akan ikut serta di pemilihan Gubernur nanti kita harap mereka bisa terpilih. Karena jika mereka memimpin nanti tentu rencana pemekaran ini akan lebih mudah dan tidak akan menghabiskan banyak biaya dan banyak waktu,” ujarnya.
Pada pertemuan kali ini juga menurutnya merupakan implementasi dari kebhinekaan, dan Pancasila seutuhnya. Dimana dari beragam etnis, suku bangsa dan budaya bersadu di kegiatan kali ini.
“Tentu disini kita bisa lihat segala perbedaan menjadi satu disini, baik masyarakat Melayu, Tionghoa maupun Dayak tampak hadir rukun disini. Perbedaan ini memang sudah seharusnya menjadi pemersatu kita dan menjadi motivasi kita untuk lebih maju dan berkembang,” terangnya.
Oleh karenanya, lanjut Atbah, sudah seharusnya seluruh masyarakat Sambas Besar manyatukan satu persepsi untuk provinsi baru ini.
“Hari ini masyarakat Sambas Besar harus kompak untuk membangun sebuah provinsi baru. Kita harus bersatu padu, kita sebagai identitas yang mudah untuk berkumpul,” pungkasnya. (Mur)
Comment