KalbarOnline, Sekadau – Minggu pagi (13/8) Kota Sekadau terlihat sedikit agak gelap. Matahari hari seoalah tak ingin menyemburkan cahaya terangnya. Padahal pagi itu waktu sudah menunjukan pukul 6.30 wib.
Dinding warna biru di langit berubah warna menjadi hitam, awannya tebal bercampur dengan hujan membasahi bumi yang tiada berseri. Pagi itu juga sebuah mobil Fortunner putih tiba-tiba muncul menerobos semburan air yang turun dari langit.
Tak berselang lama muncul lagi beberapa buah mobil dengan tipe dan merk yang berbeda. Mobil yang sebagian besar berplat warna merah ini rebah tersandar di parkiran rumah orang nomor satu di Bumi Lawang Kuari mencari tempat untuk berteduh siap menunggu perintah.
Satu persatu para penghuni mobil ini pun turun dan keluar dari mobil sambil membuka telapak tangan menutup ubun-ubun kepala dari semburan air hujan. Mereka adalah Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sekadau dan anggota DPRD Kabupaten Sekadau. Ada juga diantara mereka itu merupakan staf dinas.
Kedatangan Kepala SKPD dan anggota DPRD di rumah Bupati Sekadau yang beralamat di Jalan Sanggau KM 4 Dusun Senuruk, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir ini adalah dalam rangka memenuhi undangan Bupati Sekadau, Rupinus, SH., M.Si.
Bupati Sekadau meminta sejumlah kepala SKPD di lingkungan Pemkab Sekadau hadir mendampingi dirinya meresmikan Gereja Katolik Santo Christoforus Gandis Paroki Nanga Taman, Desa Tapang Tingang Kecamatan Nanga Taman.
Rombongan SKPD yang hadir ikut mendampingi Bupati istirahat sejenak sambil menikmat secangkir kopi hitam. Pas betul ketika cuaca dingin ditemani dengan secangkir kopi hitam sambil bincang-bincang kecil menatap kabut awan hitam membalut sang matahari.
Tidak terasa, jarum jam di dinding rumah bupati telah menunjukan pukul 06.30. Sesuai arahan Bupati, tepat pukul 06.30 wib semua rombongan sudah harus pergi meninggalkan rumah Bupati untuk menuju Dusun Gandis tempat dilaksanakannya peresmian gereja.
Sesuai petunjuk dan arahan panitia pelaksanaan peresmian gereja, Bupati dan rombongan harus melewati Jalan Tinting Boyok untuk menuju Dusun Gandis. Persimpangan Jalan Tinting Boyok terletak persis di Dusun Ensalang, Desa Ensalang, Kecamatan Sekadau Hilir.
Setibanya di Ensalang, Bupati dan rombongan berhenti sebentar menunggu kedatangan yang mulia Uskup Sanggau Mgr. Yulius Mencucini, CP dari Kota Sanggau. Kesepakatan Bupati dan Uskup Sanggau melalui bagian Humas Pemda Sekadau bertemu di Ensalang pukul 07.00 wib.
Tepat pukul 07.00 wib strada yang dikendarai langsung oleh Uskup Sanggau pun tiba di Ensalang. Kedatangan yang mulia Uskup Sanggau langsung disalam oleh Bupati Rupinus. Tak lama setelah bersalaman, Uskup Sanggau memarkirkan kendaraan kesayanganya di halaman depan rumah umat.
Rumah ini terletak persis di samping bengkel. Diantara halaman rumah dan bengkel inilah mobil strada Uskup Sanggau diparkirkan. Bupati dan Uskup Sanggau satu mobil dari Ensalang menuju Gandis. Sepanjang jalan dari Ensalang, Bupati dan Uskup bercerita sambil berseloroh menyaksikan derasnya curah hujan yang seakan tak mau henti.
Ada beberapa titik jalan yang dilewati sedikit licin. Beberapa kali juga mobil yang ditumpangi Bupati dan Uskup terlihat merayap. Demikian juga dengan mobil rombongan yang lainnya. Berkat perlindungan dan bimbingan tuhan, semua aral lintang mampu dilewati oleh rombongan Bupati, meskipun Bupati dan Uskup serta rombongan sempat berjalan kaki.
Ada kurang lebih 50 meter Bupati dan Uskup berjalan kaki. Bupati dan uskup serta rombongan memilih jalan kaki, karena badan jalan yang dilewati saat itu licin, sehingga harus membuat driver harus bekerja penuh ekstra supaya mobil yang dikendarainya tidak amblas.
Dalam waktu yang bersamaan, rintikan hujan pun sudah mulai reda, rombongan Bupati dan uskup pun tiba di Dusun Gandis. Kedatangan rombongan Bupati disambut hangat oleh masyarakat dan umat Dusun Gandis.
Sebelum meresmikan gereja, Bupati, uskup dan rombongan dijamu oleh pemimpin umat dengan secangkir kopi dan beberapa kue tradisional seperti ubi kayu dan jimut. Rombongan Bupati dan uskup tiba di Gandis sekitar pukul 8.50 wib.
Kurang lebih 2 jam perjalanan dari Sekadau menuju Dusun Gandis. Undangan peresmian gereja katolik santo christoforus yang disampaikan panitia kepada Bupati, pukul 09.00 wib.
Tepat pukul 09.00 wib acara peresmian gereja pun dimulai. Bupati dan uskup dikalungi bunga sebagai lambang penghormatan kepada tamu agung. Rombongan Bupati dan uskup untuk menuju lokasi gereja diarak dengan tarian adat dayak setempat.
Bupati Rupinus juga di daulat untuk memancong buluh muda. Bupati dan uskup juga didaulatkan untuk menginjak telur dan tanah yang sudah dipersipakan oleh pengurus adat. Peresmian gereja santo Kristoporus Gandis oleh Bupati Sekadau ditandai ini dengan penandatanganan prasasti dan pemukaan tirai papan plang gereja.
Riuh tepuk tangan masyarakat dan umat katolik menyambut dengan suka cita penuh gembira menyaksikan pembangunan gereja yang mereka nanti-natikan akhirnya bisa terwujud dan bisa diresmikan oleh orang nomor satu di Bumi Lawang Kuari ini. Usai diresmikan Bupati, gereja katolik inipun berkati oleh yang mulia uskup Sanggau Mgr. Yulius Mencucini, CP.
Ketua panitia pembangunan yang juga Kepala Desa Tapang Tingang, Kanisius Musitus dalam laporannya menyebutkan pembangunan gereja katolik santo christoporus gandis ini menelan dana sekitar kurang lebih Rp167 juta.
Dari jumlah dana tersebut, lanjut Kanisius, bantuan dari pemda Sekadau sebesar Rp25 juta, swadaya umat katolik gandis kurang lebih Rp74 juta. Ada banyak juga dana yang bersumber dari para donatur.
Menurutnya pembangunan gereja ini memakan waktu yang cukup lama. Peletakan batu pertama pembangunan gereja ini dimulai tahun 2013 dan baru bisa diresmikan pada tahun 2017. Dihadapan tamu undangan dan umat, Kanisius menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak Pemerintah Kabupaten Sekadau, pihak keuskupan, paroki, perusahaan, para donatur termasuk juga umat katolik Dusun Gandis yang sudah berperan serta akitf mendukung sehingga terwujudnya pembangunan gereja ini yang merupakan kerinduan umat.
Untuk ukuran gereja di stasi dengan jumlah umat 50 kepala keluarga dan 200 jiwa, gereja Gandis ini termasuk gereja ukuran yang cukup yakni 7,5×25 meter persegi.
Sementara itu pastor paroki Yesus Tersalib Nanga taman Pastor Martinus Ngabadi, CP menyebutkan berdirinya bangunan gereja ini sebagai lambang pemersatu umat.
“Proficiat kepada umat di Gandis, gereja kalian hari ini bisa diresmikan oleh Bupati dan diberkati oleh uskup Sanggau. Terima kasih atas kerjasama yang baik ini, sehingga gereja kita ini bisa dibangun dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Nanga Taman, Paulus Ugang, mengajak umat untuk terus bersyukur kepada tuhan atas apa yang telah diperoleh dari tuhan. Paulus juga mengajak masyarakat dan secara khusus umat katolik di Gandis untuk selalu memelihara pembangunan yang masuk di wilayah kecamatan nanga taman dan secara khusus masyarakat dusun gandis. Mantan Kabag Humas dan Protokol ini juga mengajak masyarakat untuk mengamalkan pola hidup bersih.
Sementara itu, Bupati Sekadau, Rupinus, SH., M.Si dalam sambutannya meminta masyarakat menjaga dan merawat seluruh gedung dan bangunan gereja ini.
“Saya berpesan apa yang sudah dibangun dengan bersusah payah oleh umat ini supaya dirawat. Tanami dengan pohon-pohon yang rindang dan produktif, sehingga gereja ini nampak asri,” pinta Rupinus.
Dihadapan umat, Bupati Rupinus juga menjelaskan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sekadau harus berimbang antara pembangunan fisik dan non fisik. Pembangunan fisik yang dimaksud misalnya berupa pembangunan jalan, pembangunan gedung dan lain sebagainya.
Sedangkan pembangunan non fisik misalnya bimbingan teknis, sosialisasi, program beasiswa,termasuk juga pembinaan iman yang diberikan kepada calon krisma.
“Kedua pembangunan ini harus berimbang,” ujarnya.
Bupati meminta masyarakat menjaga dan merawat termasuk juga mengawasi pembangunan yang sedang dan akan dilakukan oleh pemerintah.
Sementara itu sambutan Uskup Sanggau Yulius Mencucini, CP mengatakan umat katolik stasi Gandis sudah berhasil membangun gedung gereja yang megah dan kokoh, hal ini mencerminkan iman umat di Gandis cinta akan tuhan.
“Gereja ini bukti umat mencintai dan dekat dengan tuhan, bukti kebaktian umat kepada tuhan, bukti perutusan umat Gandis kepada tuhan. Apa guna mendirikan gereja yang sudah megah kalau tidak digunakan untuk sembayang. Umat mendirikan gereja ini bukti umat mencintai tuhan untuk itu gereja ini harus diisi dengan kegiatan doa. Saya juga minta Pemimpin umat harus hadir bersama umat, bila mana ada masalah, ajak umat berdoa di dalam gereja,” pesan Uskup.
Uskup juga menyebutkan gereja Gandis ini adalah gereja yang ke-16 yang diresmikan dan diberkati pertengahan tahun 2017. Selama 32 tahun menjadi Uskup, sudah ada 874 gereja yang diresmikan oleh uskup Sanggau.
Dalam kesempatan itu uskup sanggau Mgr. Yulius Mencucini, CP menerimakan sakramen krisma kepada 59 orang umat katolik stasi gandis. Uskup minta kepada penerima sakramen krisma supaya betul-betul menghayati iman akan kristus. Uskup juga minta penerima sakramen krisma hendaknya menjadi garam dan terang bagi sesama. (Mus/Hms)
Comment