Selama hamil, terjadi banyak perubahan pada fisik dan psikis. Perubahan-perubahan tersebut terkadang menimbulkan banyak keluhan serta kekhawatiran. Salah satu keluhan yang sering muncul pada ibu hamil di trimester akhir adalah perut terasa kencang.
Perut yang terasa kencang atau ketat bisa membuat Mums bingung, apakah hanya kram atau kontraksi? Perut yang terasa kencang sebenarnya merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil. Namun, kondisi tersebut biasanya akan membuat Mums cemas, terutama jika ini merupakan kehamilan yang pertama. Biasanya, kondisi ini terjadi pada usia kehamilan 37-38 minggu.
Baca juga: Perkembangan Janin Tiap Semester
Penyebab Perut Terasa Kencang saat Hamil Tua
Di usia kehamilan muda, umumnya perut yang terasa kencang disebabkan oleh pembesaran rahim yang mendorong otot perut. Sedangkan di usia kehamilan yang sudah mendekati waktu persalinan, bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
– Kelelahan. Aktivitas yang terlalu berat bagi ibu hamil bisa membuat kandungan turun dan perut terasa kencang. Jadi, kurangi aktivitas dan banyak istirahat. Namun, bukan berarti Mums tidak melakukan apapun, ya.
– Gerakan janin dalam perut. Pergerakan bayi yang terlalu aktif sering membuat perut terasa kencang. Namun, jangan khawatir Mums, janin yang aktif bergerak menandakan ia dalam kondisi yang baik.
– Infeksi saluran kemih. Akibat infeksi ini, perut bagian bawah akan terasa tidak nyaman, kram, dan nyeri. Biasanya gejala infeksi saluran kemih diikuti dengan sensasi terbakar saat buang air kecil, urine berwarna keruh, dan lain-lain.
– Adanya gas berlebih atau perut kembung. Perut kembung atau dipenuhi oleh gas bisa membuat Mums merasa tidak nyaman. Perut kembung bisa disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu atau karena hormon progesteron. Progesteron akan meningkat selama Mums hamil dan membuat makanan berjalan lambat.
– Kontraksi. Penyebab paling umum terjadinya perut kencang saat hamil adalah kontraksi. Hal ini juga patut diwaspadai karena seharusnya kontraksi terjadi saat Mums akan melewati proses persalinan. Kontraksi palsu atau braxton hicks bisa muncul pada trimester ketiga. Jika kontraksi yang terjadi semakin sering dan diikuti dengan keluar darah serta cairan ketuban, kemungkinan waktu persalinan sudah sangat dekat.
– Pembesaran rahim yang terus mendorong otot perut. Ruang perut akan menyempit karena organ-organ janin akan terus tumbuh.
Baca juga: Obat-obatan yang digunakan dalam Induksi Persalinan
Tips Mengatasi Perut Kencang
Untuk mengatasi perut kencang saat hamil, penanganan yang diberikan harus sesuai dengan penyebabnya. Jika perut terasa kencang, coba beberapa tips berikut ini.
- Mandi air hangat. Mandi air hangat bisa membuat tubuh, terutama otot-otot perut, lebih rileks dan nyaman. Mums juga bisa menambahkan aromaterapi agar semakin rileks.
- Hindari aktivitas yang berat. Sebisa mungkin, hindari aktivitas berat, seperti mengangkat beban berat, karena bisa berbahaya bagi janin dalam kandungan.
- Ganti posisi. Jika awalnya Mums sedang berdiri, coba untuk duduk atau berbaring, dan sebaliknya. Di malam hari, atasi perut kencang dengan memilih posisi tidur yang paling nyaman.
- Istirahat total. Kebanyakan kontraksi palsu terjadi jika Mums sedang kelelahan. Jadi, cukupi kebutuhan tidur dan istirahat total.
- Olesi perut dengan losion atau minyak zaitun. Lakukan dengan lembut dan jangan menekan perut terlalu kuat ya, Mums.
- Pastikan tubuh terhidrasi. Minum banyak air putih agar tubuh tidak dehidrasi.
- Lakukan latihan pernapasan dalam. Mums bisa minta diajarkan oleh bidan atau belajar teknik pernapasan ini dari kelas senam hamil. Latihan pernapasan berguna untuk menguatkan otot perut dan mengatasi masalah pernapasan akibat perut yang mengencang.
Mums tidak perlu terlalu khawatir karena perut terasa kencang saat hamil termasuk hal yang wajar. Namun, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi mengenai kondisi ini terhadap dokter kandungan atau bidan. Mums harus segera menghubungi tenaga medis jika mengalami kehamilan yang berisiko tinggi atau perut yang terasa kencang muncul lebih dari 4 kali dalam 1 jam. (GS/AS)
Baca juga: Olahraga Saat Hamil Baik untuk Ibu dan Bayi
Comment