KalbarOnline.com – Merah artinya berhenti, kuning hati-hati dan hijau maru boleh jalan. Mungkin hanya itu selama ini Anda mengenal arti lampu lalu lintas yang bisa ditemukan dengan mudah. Lalu bagaimana sejarahnya? Alat ini sering disebut APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) lampu ini mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan.
APILL juga terdapat di tempat penyeberangan pejalan kaki atau zebra cross. Lampu ini berguna untuk keamanan dan keselamatan masyarakat. Pengguna jalan raya harus memahami isyarat yang diberikan dari lampu ini jika ingin selamat saat berkendara.
Kendaraan dari berbagai arah harus berhenti dan berjalan secara bergantian sesuai dengan tanda yang diberikan lampu ini. Pengaturan lalu lintas saat berada di persimpangan jalan atau di zebra cross sangat berguna baik bagi pengendara maupun pejalan kaki.
Jika Anda adalah pengguna lalu lintas perkotaan, jangan sampai melanggar peraturan lalu lintas saat berkendara karena hal tersebut berbahaya. Kecelakaan sering terjadi akibat tidak mematuhi rambu lalu lintas. Akibat dari kecelakaan sendiri juga sangat fatal dari luka-luka hingga meninggal dunia.
Fungsi pertama lampu lalu lintas sebenarnya adalah untuk mengurangi tingkat kecelakaan akibat perbedaan arus jalan yang berakhir tabrakan. Fungsi yang kedua adalah menghindari hambatan, sebab terdapat perbedaan arus jalan bagi pergerakan kendaraan yang terjadi.
Kemudian fungsi yang terakhir adalah untuk memfasilitasi persimpangan antara jalan utama untuk kendaraan yang melaju dan pejalan kaki. Hal ini dilakukan dengan jalan sekunder yang mengakibatkan kelancaran lalu lintas dapat terkontrol, begitu juga keselamatan pengguna jalan.
Lampu ini telah jelas bahwa membawa banyak manfaat yang akan di dapatkan ketika Anda mematuhi isyaratnya. Maka patuhilah isyarat yang diberikan lampu tersebut agar selamat saat berkendara di jalan raya. Apalagi bagi pengendara suzuki sangat dianjurkan untuk menaatinya.
Mengetahui Lampu Lalu Lintas Pertama
Kemacetan merupakan masalah yang sedang dihadapi di seluruh dunia, tidak hanya terjadi di Jakarta saja. Hal ini sering terjadi di kota-kota besar di seluruh dunia terutama di negara maju. Jumlah kendaraan yang terus bertambah dan kapasitas jalan yang tidak memadai mengakibatkan hal itu.
London pernah dijuluki sebagai kota dengan lalu lintas terburuk di Eropa akibat dari kemacetannya. Kota ini berada di peringkat keempat di Eropa. Bahkan Tom Tom menempatkan kota ini sebagai kota paling macet nomor dua puluh lima di dunia. Hal ini akibat parahnya tingkat kemacetan yang terjadi.
Kemacetan yang cukup parah terjadi pada abad ke-19, sehingga tak heran jika kota ini tidak asing lagi dengan hal tersebut. Sudah ada 13 ribu jenis kendaraan termasuk kereta kuda yang melintasi kota tersebut. Ini tertulis dalam buku berjudul Victorian London: The Life of a City 1840-1870.
Memburuknya tingkat kemacetan yang terjadi di Inggris tersebut menjadi sebab munculnya lampu lalu lintas. Lampu ini pertama kali dikenal dan ditemukan pada tahun 1868 oleh Lester Farnsworth Wire dan digunakan di Inggris. Saat itu hanya terdapat dua warna pada lampu, yaitu hijau dan merah.
Lampu Lalu Lintas Modern Pertama
Lampu terus mengalami perkembangan hingga muncullah lampu modern pertama. Alat ini dipasang di persimpangan jalan antara Euclid Avenue dan East 105th Street di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat. Hal ini ditulis oleh Diane Bailey dalam buku berjudul How the Automobile Changed History.
Munculnya lampu ini setelah 46 tahun kemudian sejak ditemukannya lampu pertama yang lebih sederhana. Hal ini dilakukan saat jumlah kendaraan di Amerika Serikat semakin meningkat hingga tingkat kemacetan kian tinggi. Sehingga muncullah inisiatif untuk meningkat kualitas lampu ini.
Dua tahun setelah pemasangan lampu di area East 105th Street, pemerintah di negara itu mengimplementasikan sebuah produk hukum. Produk tersebut bernama Federal Aid Road Act untuk meningkatkan kualitas jalan yang berada di Amerika Serikat saat itu yang berguna bagi masyarakat.
Lampu ini hampir mendekati lampu yang biasa dilihat saat ini. hanya saja ada penambahan warna, yaitu warna kuning. Hal ini dilakukan karena warna merah dan hijau tidak memberikan tanda untuk berhati-hati bagi pengendara. Penciptanya adalah Garrett Morgan pada tahun 1914.
Lampu Lalu Lintas Pintar
Lampu yang disebut dengan Smart Traffic Signal ini diciptakan oleh tim IBM. Hal ini merupakan terobosan baru seiring perkembangan teknologi yang terus meningkat. Lampu ini dirancang untuk dapat mengirimkan data pada kendaraan yang dipasangkan receiver lebih dahulu.
Data yang dikirimkan berupa status lalu lintas dan lokasi secara riil yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk bentuk data visual atau audio di kendaraan. Alat ini dapat menjadi peringatan bagi pengendara yang menerima pesan.
Kemudian, seiring perkembangan teknologi lampu tersebut juga terus mengalami perkembangan hingga menjadi seperti yang biasa dilihat saat ini. Pada tahun yang akan datang, pasti lampu tersebut juga akan mengalami perkembangan lagi untuk mengatasi masalah kemacetan yang terjadi.
Filosofi Warna Lampu Lalu Lintas
Warna yang ada pada lampu lalu lintas memiliki filosofi berbeda yang diambil dari peristiwa pada masa peperangan dahulu kala. Tanda “Stop” dari peperangan ditandai dengan warna merah, begitu juga yang diterapkan pada lampu itu.
Kemudian, warna kuning melambangkan warna api yang bertanda prajurit atau orang-orang telah bersiap-siap untuk menghadapi musuh. Lalu, warna hijau dilambakan dengan warna daun yang menggambakan ketenangan sehingga pada lampu diartikan aman jika berjalan.
Penyusunan warnanya juga memiliki arti tersendiri yang bertujuan untuk kebaikan para pengguna jalan. Lampu tersebut disusun secara vertikal dengan urutan warna merah berada di atas, lalu warna kuning, dan paling bawah warna hijau.
Tujuan dari hal itu adalah untuk memudahkan pengguna jalan yang buta terhadap warna. Warna merah mengandung corak jingga dan hijau mengandung corak biru. Jadi orang tetap bisa membedakan lampu mana yang menyala meski sudah buta warna.
Comment