Para wanita pasti sudah sangat kenal dengan cairan yang keluar dari vagina. Keluargnya lendir atau cairan dari vagina adalah normal, menandakan organ intim seorang wanita sehat. Cairan yang keluar dari vagina dihasilkan oleh kelenjar yang ada di vagina dan leher rahim.
Ada berbagai jenis cairan vagina berdasarkan bentuk dan warnanya, tidak semuanya menandapakan penyakit atau keputihan. Cairan vagina membawa sel-sel mati dan bakteri keluar dari tubuh. Jadi, cairan vagina ini justru membantu menjaga kebersihan vagina dan mencegah infeksi.
Cairan vagina yang normal juga bervariasi dalam jumlah dan warnanya mulai dari cairan bening hingga putih susu. Kadangkala, cairan vagina memiliki sedikit bau, namun asalkan tidak berbau amis dan busuk, Kamu tidak perlu khawatir.
Baca juga: Keputihan pada Wanita, Apa Penyebabnya?
Banyak Apakah Selalu Tidak Normal?
Ada kalanya jumlah cairan vagina lebih banyak dari biasanya. Namun di lain waktu justru kering atau tidak keluar sama sekali. Volume cairan vagina berbeda-beda sesuai kondisi tubuh.
Bisanya, dua sampai tiga hari setelah haid berakhir, biasanya keluar cairan putih yang kental. Beberapa hari kemudian, konsistensi berubah menjadi lebih seperti lendir.Sebelum ovulasi, cairan menjadi bening dan lengket, dan menjelang periode berikutnya, cairan menjadi kental dan berwarna putih. “
Keputihan selama kehamilan berbentuk tipis, putih, seperti susu dan berbau ringan. Jumlah cairan juga meningkat selama kehamilan. Namun, selama perimenopause dan menopause, pengeluaran cairan berkurang karena tingkat estrogen yang jauh menurun.
Penyebab kadar estrogen turun, tidak hanya menopasue. Beberapa kondisi berikut ini dapat menyebabkan kadar estrogen turun sehingga mengurangi jumlah cairan vagina, bahkan menjadi kering sepenuhnya:
– Obat atau hormon yang digunakan dalam pengobatan kanker payudara, endometriosis, fibroid, atau infertilitas
– Operasi untuk mengangkat ovarium
– Pengobatan radiasi ke daerah panggul
– Kemoterapi
– Stres berat, depresi atau olahraga berat
Baca juga: Hindari Makanan dan Minuman Ini agar Vagina Tidak Berbau dan Infeksi
Arti Warna Cairan Vagina
Dilihat dari warnanya, berikut ini perbedaan cairan vagina yang perlu diketahui semua wanita:
1. Putih Tebal
Jika cairan vagina berwarna putih kental disertai dengan gejala lain, seperti gatal, terbakar, dan iritasi, kemungkinan disebabkan oleh infeksi jamur. Infeksi jamur disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur di vagina, bisanya jenis jamur Candida.
Gejala infeksi jamur adalah keluarnya cairan kental, putih, seperti permukaan keju, disertai rasa gatal, kemerahan, iritasi, dan rasa terbakar. Sekitar 90 persen wanita akan mengalami infeksi jamur di periode tertentu sepanjang hidupnya.
Infeksi jamur ini menular, dan bisa disembuhkan dengan krim antijamur atau obat oral antijamur. Namun, jika gejala tidak membaik dengan pengobatan atau Kamu mengalami lebih dari empat infeksi jamur dalam setahun, maka harus menemui dokter lagi.
Cairan vagina yang berwarna putih tebal jika tidak ada gejala tersebut, maka masih kategori normal, kemungkinan merupakan tanda sebelum dan setelah menstruasi.
2. Kuning
Cairan vagina berwarna kekuningan menjadi tanda keputihan yang tidak normal, karena ini adalah tanda infeksi bakteri atau infeksi menular seksual. Kebanyakan kasus disertai juga dengan bau yang tidak biasa.
3. Coklat
Keputihan dapat disebabkan oleh siklus haid yang tidak teratur. Jika keputihan terus muncul, Kamu harus menjadwalkan janji temu dengan dokter untuk dievaluasi. Cairan vagina berwarna coklat bisa jadi tanda kanker rahim atau serviks. Apalagi bagi wanita menopause, seharusnya tidak mengalami perdarahan vagina. Jika ini terjadi, kemungkinan adalah tanda kanker rahim.
4. Hijau
Keluarnya cairan berwarna hijau sudah pasti tidak normal. Ini adalah tanda infeksi bakteri atau infeksi menular seksual, seperti trikomoniasis. Jika Kamu mengalami keputihan berwarna hijau, dan didiagnosis dengan trikomoniasis, dokter akan mengobatinya dengan antibiotik.
Dengan mengenali bentuk, warna, dan konsistensi cairan vagina, para wanita akan tahu apakah terjadi perubahan normal dan abnormal melalui keputihan.
Baca juga: Ganggu Aktivitas Seksual, Inilah Makanan Penyebab Bau pada Miss V
Referensi:
Unitypoint.org. 5 Types of Vaginal Discharge & What They Mean
Medicalnewstoday.com. A color-coded guide to vaginal discharge
Comment