Mengalami varises di kaki saat hamil saja sudah sangat mengganggu, apalagi kalau varises terjadi di vagina ya, Mums? Ya, selain di kaki, kondisi pelebaran pembuluh darah vena ini ternyata juga bisa terjadi pada area vagina. Kondisi ini paling sering menyerang ibu hamil. Kira-kira apa ya penyebab varises vagina saat hamil dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut ulasannya.
Baca juga: Awas! Vagina Berdarah Setelah Berhubungan Intim!
Apa Itu Varises Vagina?
Varises vagina adalah pelebaran pembuluh darah vena yang menyebabkan peradangan pada bagian luar vagina. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh penumpukan darah di vena. Kondisi ini membuat vagina mengalami pembengkakan hingga berwarna ungu atau biru, sama dengan gejala varises di kaki.
Dalam kondisi ini, hormon progesteron melemahkan dinding-dinding vena dan meningkatkan aliran darah ke bagian tersebut. Selain itu, tekanan dari pertumbuhan bayi di dalam kandungan juga bisa memperparah kondisi tersebut.
Varises vagina bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan menimbulkan rasa nyeri. Pasalnya, pembuluh vena mengalami kesulitan memompa zat-zat sisa dan karbon dioksida keluar dari jaringan vagina. Hal tersebut menyebabkan penumpukan racun. Meski sangat mengganggu, varises vagina tidak berdampak terhadap proses kelahiran. Biasanya kondisi ini juga akan sembuh beberapa hari setelah Mums melahirkan.
Apa yang Menyebabkan Varises Vagina?
Varises vagina bisa terjadi pada siapa saja, terutama pada ibu hamil yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah yang sama. Risiko terkena varises vagina sangat tinggi ketika kehamilan sudah memasuki trimester ketiga.
Hal tersebut disebabkan oleh tekanan dari perkembangan bayi pada pembuluh vena di panggul dan vagina. Selain itu, peningkatan jumlah darah juga menjadi penyebab varises vagina. Melembutnya dinding-dinding pembuluh vena akibat aktivitas hormon juga berkontribusi terhadap varises vagina.
Apa Saja Gejala Varises Vagina?
Beberapa ibu hamil sama sekali tidak mengalami gejala. Namun, pada umumnya gejala varises vagina adalah:
- Nyeri di vagina.
- Selalu merasa kenyang.
- Radang dan bengkak pada vagina.
Baca juga: Vagina dan Keputihan
Apakah Varises Vagina Bisa Disembuhkan?
Ada beberapa langkah yang bisa Mums lakukan untuk mencegah varises vagina bertambah parah:
- Hindari berdiri terlalu lama. Berdiri terlalu lama menambah tekanan pada panggul. Paling tidak, ubahlah posisi saat sedang berdiri lama.
- Duduklah dengan tegap untuk meningkatkan sirkulasi. Sebagai tips, kalau tidur, selipkan bantal di bawah pinggang.
- Hindari mengangkat barang-barang berat.
- Olahraga. Banyak ibu hamil yang mengatakan melatih otot dasar panggul sangat membantu meredakan varises vagina. Olahraga ini bisa membantu sirkulasi darah dan mengencangkan jaringan-jaringan di sekitar vena vagina.
- Kenakan celana dalam yang nyaman. Gunakan celana yang tidak terlalu ketat untuk memberikan ruang kepada vagina untuk bernapas.
- Jangan berjongkok terlalu sering dan lama. Menurut banyak ibu hamil yang menderita varises vagina, berjongkok dapat memperparah kondisinya.
- Berenang. Air akan memudahkan Mums bergerak dan meningkatkan aliran darah dari panggul Mums.
- Gunakan kompres dingin pada vagina. Kompres dingin bisa membantu Mums mengurangi ketidaknyamanan akibat varises vagina.
Apakah Ibu Hamil yang Menderita Varises Vagina Harus Melahirkan Secara Caesar?
Kalau Mums menderita varises vagina, tidak perlu harus melahirkan secara caesar. Meski menyebabkan ketidaknyamanan, varises vagina tidak akan mengganggu persalinan normal. Pembuluh vena cenderung memiliki aliran darah yang rendah. Apabila pendarahan terjadi saat melahirkan, akan mudah dikontrol.
Apakah Varises Vagina Bersifat Permanen?
Kalau Mums mengalami varises vagina ketika sedang hamil, maka kemungkinan besar kondisinya akan membaik setelah melahirkan. Namun, varises vagina tidak akan pernah sembuh secara total. Kondisi tersebut bisa kambuh kembali pada kehamilan selanjutnya atau seiring dengan bertambahnya umur.
Kalau varises vagina yang Mums rasakan sudah sangat mengganggu, meskipun sedang tidak hamil, ada beberapa cara pengobatan khusus. Salah satu pengobatan tersebut adalah sclerotherapy. Prosedur pengobatan ini biasanya adalah dengan menyuntikkan obat ke pembuluh vena.
Walaupun varises vagina tidak bisa benar-benar sembuh, bukan berarti Mums akan merasakan nyeri dan tidak nyaman selamanya. Varises vagina pada umumnya akan menghilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 6 minggu setelah melahirkan. Namun, penyakit ini bisa kambuh kapan saja. Risikonya akan lebih tinggi pada kehamilan selanjutnya. (AS)
Baca juga: Bahaya penggunaan Tisu Pada vagina
Referensi
Healthline. “How to Identify and Treat Vulvar Varicosities“.
Medical News Today. “Vulvar varicosities: What to know about varicose veins on the vulva“.
Comment