Kehamilan merupakan anugerah bagi setiap perempuan. Tidak heran jika para calon Mums akan mengupayakan segala cara untuk menjaga si Kecil di dalam kandungan.
Meski begitu, bukan berarti Mums tidak boleh aktif melakukan kegiatan lho. Beberapa Mums justru masih aktif bekerja saat sedang mengandung. Nah, jika Mums adalah salah satu dari Mums yang masih aktif bekerja saat hamil, berikut ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian
Baca juga: Ibu Bekerja Harus Tahu Haknya Ketika Hamil dan Menyusui
Keluhan yang Dialami Ibu Bekerja Saat Hamil
Untuk dapat bekerja dengan baik sekaligus menjaga si Kecil dan diri Mums tetap sehat, ada baiknya untuk memahami keluhan yang kerap muncul di masa kehamilan.
1. Mual dan muntah
Mual dan muntah merupakan kondisi paling umum yang sering dikeluhkan oleh ibu hamil. Maka dari itu, cari tahu apa saja yang dapat memicu Mums merasa mual. Misalnya, aroma kopi atau makanan yang berbau menyengat. Sebisa mungkin hindari pemicu mual tersebut.
Langkah mengatasi mual bisa Mums lakukan dengan menyiapkan camilan yang sehat untuk ibu hamil. Camilan praktis seperti biskuit bisa menjadi pilihan yang tepat. Camilan yang sehat juga dapat menjaga gula darah tetap stabil dan membantu menghilangkan rasa mual.
2. Mudah lelah
Kurangnya zat besi dalam tubuh dapat membuat Mums lebih cepat merasa lelah. Untuk itu, perbanyak konsumsi daging merah, ikan-ikanan, dan sayuran hijau yang kaya akan zat besi dan juga protein. Jangan lupakan juga untuk banyak minum air putih selama berada di tempat kerja.
Selain itu jika Mums bekerja dalam posisi duduk yang cukup lama, sempatkan diri untuk berdiri dan berjalan-jalan selama beberapa saat. Tujuannya adalah untuk menjaga kebugaran dan meningkatkan energi Mums. Jangan paksakan diri ketika Mums sudah merasa lelah.
Baca juga: Redakan Mual saat Hamil dengan 12 Cara Ini!
Pertimbangkan Hal Ini Saat Bekerja
Setelah memahami keluhan yang dapat muncul saat kehamilan, kini saatnya Mums mempertimbangkan beberapa hal di bawah ini untuk menentukan pilihan saat bekerja:
Jika pekerjaan Mums terbilang pekerjaan berat
Pekerjan berat seperti sering mengangkat beban, membutuhkan waktu lama untuk berdiri, dan melakukan aktivitas fisik, serta lembur terlalu sering dapat meningkatkan risiko pada kehamilan Mums. Nah jika pekerjaan Mums melibatkan beberapa hal di atas, maka ada baiknya jika Mums mempertimbangkan untuk menunda bekerja. Jika tidak yakin, Mums bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.
Jika Mums bekerja dengan mengoperasikan mesin berbahaya dan berat
Ketika hamil, keseimbangan Mums akan menurun sehingga dapat meningkatkan risiko terjatuh. Untuk itu, Mums perlu memastikan keamanan dari mesin-mesin yang Mums operasikan. Jangan ragu untuk meminta pihak perusaah menjamin dan memberikan informasi tentang alat yang Mums operasikan.
Jika pekerjaan Mums berkaitan dengan bahan kimia berbahaya
Bahan kimia berbahaya seperti arsenik, karbon monoksida, timbal, dan dioksin sangat berisiko bagi janin Mums. Bahan-bahan tersebut biasanya berasal dari karet, kulit, pertanian, serta mesin cetak.
Jika Mums berprofesi sebagai tenaga kesehatan
Mungkin terdengar jauh lebih aman ketika Mums bekerja sebagai seorang perawat, dokter, atau tenaga kesehatan di sebuah rumah sakit. Namun sebenarnya Mums tidak boleh menyepelakan risiko pekerjaan tersebut terhadap kandungan Mums.
Saat menjadi tenaga kesehatan, tidak jarang Mums akan terpapar radiasi atau gas anastesi serta bahan-bahan kimia berbahaya lainnya. Maka dari itu, berhati-hatilah. Hindari juga beberapa alat scanning seperti MRI dan CT Scan.
Alat-alat tersebut memiliki radiasi yang tinggi sehingga dapat memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan. Selain itu pastikan juga untuk selalu menjaga kebersihan diri agar terhindar dari sejumlah virus yang mungkin saja ditularkan oleh pasien.
Jika pekerjaan Mums berhubungan dengan hewan
Mums tentu tidak akan pernah tahu virus dan bakteri apa saja yang mungkin dapat disebarkan oleh hewan yang masih hidup maupun daging hewan siap masak. Maka itu, Mums harus selalu memerhatikan kebersihan setiap kali melakukan kontak langsung dengan hewan. Periksakan diri secara rutin untuk memastikan kesehatan Mums dan juga janin.
Jika perkerjaan Mums menuntut untuk berlama-lama di depan meja dan komputer
Kebanyakan perempuan memang bekerja di kantoran. Dan pekerjaan di kantor biasanya menuntut berlama-lama di depan meja dan komputer. Namun, terlalu banyak duduk akan menimbulkan rasa kaku pada leher, ketegangan mata, dan nyeri pada pergelangan tangan hingga sakit kepala.
Untuk itu, usahakan agar Mums selalu nyaman ketika bekerja. Sering-seringlah melakukan peregangan badan dan beri istirahat pada mata untuk tidak menatap layar komputer terus menerus.
Baca juga: Tetap Bekerja saat Hamil? Tidak Masalah!
Risiko Bekerja Selama Hamil
Sudah mempertimbangkan apakah Mums akan tetap bekerja atau tidak selama hamil? Jika Mums memilih untuk mengambil cuti hamil, maka hal tersebut tentu tidak akan membawa masalah pada kandungan Mums. Namun jika Mums memilih untuk tetap bekerja, hal tersebut juga tidak ada salahnya. Hanya saja ada beberapa risiko yang perlu Mums ketahui, yang mungkin saja terjadi jika Mums bekerja saat hamil, apalagi bekerja terlalu banyak dan berat.
Sebuah studi menunjukkan jika Mums yang bekerja dengan berdiri lebih dari 40 jam selama seminggu mungkin akan melahirkan bayi dengan ukuran lebih kecil dari ukuran normal. Kepala bayi yang dilahirkan memiiliki ukuran lebih kecil 1 cm saat lahir.
Namun, tidak ada perbedaan dalam tingkat kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Kondisi ini biasanya terjadi pada Mums yang memiliki pekerjaan sebagai penjual, perawat anak, atau pengajar. “Penelitian ini bisa menjadi perhatian bagi perusahaan untuk lebih mengatur jam kerja dan pekerjaan ibu hamil,” ujar Claudia A. Snijder, MD, salah seorang peneliti.
Meskipun efek perbedaan tidak terlalu besar, namun Mums tetap harus waspada saat melakukan pekerjaan, terutama pekerjaan yang menuntut untuk sering berdiri atau duduk. Bagaimana pun juga, melahirkan bayi dengan kondisi sehat merupakan impian Mums, bukan?
Baca juga: Terbiasa Multitasking, Baik atau Buruk untuk Otak?
Comment