Mimisan Saat Hamil? Ini Penyebabnya, Mums!

Ketika sedang hamil, Mums akan mengalami berbagai kondisi kesehatan yang mungkin sebelumnya tidak pernah dialami. Hal ini wajar terjadi karena kehamilan berdampak terhadap keseimbangan hormon. Salah satu kondisi yang bisa Mums alami adalah mimisan. Apa sih penyebab mimisan saat hamil?

IKLANSUMPAHPEMUDA

Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, Mums perlu membaca lengkap penjelasan tentang mimisan saat hamil di bawah ini!

Baca juga: Perbedaan Postpartum Depression dan Baby Blues

Apakah Mimisan Saat Hamil Merupakan Kondisi yang Umum?

Ya, mimisan saat hamil merupakan salah satu kondisi kehamilan yang umum. Sekitar satu dari setiap lima ibu hamil mengalami mimisan. Jadi kalau Mums mengalami mimisan, tidak perlu khawatir. Mums bukan satu-satunya ibu hamil yang mengalaminya.

Apa Penyebab Mimisan Saat Hamil?

Sama seperti kondisi kesehatan lain, mimisan juga bisa disebabkan oleh fluktuasi hormon. Kalau Mums lebih sering mengalami mimisan saat hamil, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah hormon kehamilan meningkatkan aliran darah dan merelaksasi jaringan tubuh, termasuk di hidung.

Bagaimana Cara Mencegah Mimisan Saat Hamil?

Terdapat banyak pembuluh darah kecil di hidung kita. Akibat peningkatan sirkulasi darah selama hamil, pembuluh-pembuluh darah tersebut lebih mudah pecah, sehingga terjadi mimisan.

Untuk mencegahnya, jika Mums sedang flu dan mau mengeluarkan lendir dari hidung, lakukan dengan perlahan. Hal ini bisa menurunkan risiko mimisan saat hamil.

Baca Juga :  Pilih Metode Persalinan yang Terbaik bagi Mums dan Bayi

Selain itu, Mums juga lebih berisiko mengalami mimisan jika udara kering. Jadi, jika udara di rumah cenderung kering, gunakan humidifier.

Baca juga: Pentingnya Asupan DHA saat Menyusui

Bagaimana Cara Menghentikan Mimisan Saat Hamil?

Kalau Mums mengalami mimisan, maka yang bisa Mums lakukan untuk menghentikannya adalah:

  • Berdiri atau duduk tegak
  • Pencet hidung (untuk menutup lubang hidung) dan condongkan badan ke depan
  • Pencet hidung dan pertahankan postur tersebut selama 10-15 menit sambil bernapas lewat mulut
  • Tidur menyamping jika Mums merasa lelah
  • Segera cari pertolongan medis jika perdarahan tidak kunjung berhenti, darah yang keluar banyak dan tak terkontrol, atau Mums mulai merasa lemah.

Selama 24 jam ke depan, Mums perlu menghindari aktivitas-aktivitas ini:

  • Memasukkan jari ke dalam hidung
  • Mengangkat barang berat
  • Olahraga berat
  • Tidur telentang
  • Minum alkohol atau air panas.

Mums juga disarankan minum air putih karena kekeringan pada hidung bisa memperparah mimisan. Hal lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi kekeringan adalah dengan mengoleskan petroleum jelly di kedua lubang hidung.

Apakah Mimisan Berbahaya untuk Bayi di Dalam Kandungan dan Diri Sendiri?

Mimisan saat hamil bisa meningkatkan risiko perdarahan setelah melahirkan. Penelitian menemukan risiko perdarahan berat pada 1 dari setiap 10 wanita yang mengalami mimisan saat hamil. Namun, dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memastikan hubungan antara mimisan dan perdarahan setelah melahirkan.

Baca Juga :  Wajibkah Bumil Selalu Tidur Miring ke Kiri? Ini Faktanya!

Menurut ahli, sangat jarang ditemukan kasus mimisan memengaruhi proses dan metode melahirkan. Namun kalau Mums sering mengalami mimisan berat pada trimester ketiga, biasanya dokter akan merekomendasikan metode melahirkan secara caesar.

Kapan Harus Khawatir dengan Mimisan Saat Hamil?

Menurut data, mimisan berat saat hamil sangat jarang terjadi. Kendati demikian kalau mimisan yang Mums alami berat, berulang, dan diiringi gejala lain, maka segeralah periksakan ke dokter. Pasalnya, mimisan saat hamil bisa berhubungan dengan:

  • Perdarahan postpartum
  • Hipertensi dan pre-eklampsia
  • Nasal haemangioma

Gangguan penggumpalan darah yang berhubungan dengan kehamilan. (UH/AS)

Baca juga: Jongkok Saat Hamil, Berbahayakah?

Sumber:

American Pregnancy Association. Nosebleeds During Pregnancy. Agustus 2014.
NCT. Nosebleeds during pregnancy.
Baby Centre. Nosebleeds in pregnancy. November 2017.

Comment