KalbarOnline, Ketapang – Bupati Ketapang, Martin Rantan, SH melakukan kunjungan kerja ke Desa Tanjungpura, Kecamatan Muara Pawan, belum lama ini.
Selain menggelar tatap muka bersama warga setempat, Bupati juga melihat langsung situs-situs sejarah di desa tersebut.
Diantaranya berupa Makam Raja Raja Tanjungpura, lokasi pangkalan kapal dan kolam pemandian puteri raja. Dalam kesempatan tersebut Bupati juga menyerahkan uang tunai bantuan rumah ibadah untuk Surau Al Magribi, Desa Tanjungpura.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati berjanji akan merenovasi bangunan dan melakukan penataan kompleks Makam Raja Raja Tanjungpura. Hal ini lantaran sebelumnya, Bupati mengatakan pernah berkunjung di makam-makam raja termasuk Pangeran Sapu Jagat.
“Saat itu tercetus dalam ucapan saya jika terpilih menjadi Bupati. Maka kompleks makam ini akan kita bangun,” ujar Bupati disambut tepuk tangan warga.
Menurutnya, makam Raja Raja Tanjugpura merupakan situs sejarah di Ketapang selain yang ada di Keraton Matan Mulia Kerta. Sebagai Kepala Daerah, dirinya merasa bangga terhadap apa yang dimiliki Ketapang sehingga menjadi sejarah hingga saat ini.
Bahkan demi mengingat sejarah, maka nama Tanjungpura ini diabadikan menjadi nama beberapa tempat penting di Kalimantan Barat. Misalnya Universitas Tanjungpura Pontianak, dan Kodam XII Tanjungpura di Pontianak.
“Makanya pejabat militer apakah Pangdam, Danrem ataupun Dandim setelah menjabat akan berjiarah ke Makam Raja Raja Tanjugpura,” terangnya.
Dalam merawat dan melestarikan situs-situs sejarah ini. Menurutnya sudah menjadi kewajiban Pemerintah Daerah dan jajaran dengan merenovasi kompleks makam. Sehingga menjadi situs sejarah dan budaya serta menjadi obyek destinasi pariwisata.
“Sebagai Bupati saya berkewajiban untuk memberikan penghormatan kepada beliau-beliau yang telah mendahului kita. Lantaran telah membuat pemerintahan dijaman kerajaan sehingga harus kita teruskan,” tegasnya.
Ia juga menambahkan terhadap poros Jalan Sei Awan Kiri, Tanjungpura, Ulak Medang, Muara Kayong, Sepahan dan Tanah Merah akan dituntaskan hingga selesai. Menurutnya proyek tersebut merupakan prioritas pembangunan yang segera ditangani.
Tujuannya agar mempermudah akses transportasi masyarakat ke Kota Ketapang. Sehingga jika ada kondisi darurat seperti warga yang sakit dan melahirkan. Maka bisa segera dibawa ke Ketapang untuk ditangani dokter.
“Kalau jalan rusak mereka bisa tidak sampai ke Ketapang. Cuma karena biaya pembangunan di APBD terbatas maka pembangunan dilakukan secara bertahap. Mulai 2017, 2018, 2019 dan pada 2020 pembangunan jalan ini tuntas sampai ke Tanah Merah,” janji Bupati.
Sementara untuk pembangunan yang lain, Bupati berpesan kepada Kepala Desa Tanjungpura dan Mayak. Supaya menggunakan dana desa dan alokasi dana desa untuk menunjang jalan lingkungan seperti membangun rabat beton dan sebagainya. (Adi LC/Hms)
Comment