KalbarOnline, Pontianak – Mengenai dukungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada kontestasi Pilgub Kalbar 2018, sudah memasuki tahap finalisasi.
Saat ini arah dukungan sudah mengerucut di dua bakal calon (Balon) yang dilirik partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar tersebut.
“Sudah hampir final. Sejauh ini kita mengerucut ke dua (Balon), Pak Sutarmidji dan Ibu Karolin,” ujar Ketua Desk Pilkada DPP PKB, Daniel Johan usai menghadiri pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Singkawang di Kantor Gubernur Kalbar, Minggu kemarin (17/12).
Seperti dilansir dari Rakyat Kalbar, lanjut Daniel, tahap finalisasi, karena PKB saat ini sedang berkonsultasi dengan para ulama di Kalbar. Pasalnya, dalam menentukan siapa yang akan didukung PKB, pihaknya terlebih dulu berkonsultasi dengan ulama yang ada di Kalbar.
“Kami ingin mendengarkan masukan dari para ulama, mendengarkan restu dari para ulama,” tuturnya.
Untuk berkonsultasi kepada ulama, DPP menugaskan Ketua Dewan Syuro, Habib Abdullah Ridho dan pengurus DPW PKB Kalbar. Tidak cuma kalangan tokoh Islam, tapi juga kepada tokoh agama lainnya.
“Baik uskup agung, pastur dan pendeta, kepada para Kyai dan para Ustadz,” ucap Wasekjen DPP PKB ini.
PKB meminta masukkan tokoh agama guna memastikan bahwa Balon yang akan diusung merupakan sosok yang mampu menjadi pemimpin pemersatu nantinya.
“Kita ingin memastikan bahwa calon yang ada itu bisa memperkuat persaudaraan, persatuan, karena itu menjadi elemen penting dalam membangun Kalbar,” kata dia.
Secara umum dijelaskannya, pihaknya akan mendukung Balon yang telah mendaftar ke PKB dan memenuhi standar administrasi. PKB juga akan mempertimbangkan Balon melalui hasil survei.
“Terus yang mendasar adalah tentu hasil survey,” sebutnya.
Meskipun survei bukan pegangan utama, tapi dia menjadi indikator yang awal.
“Kemudian dia mendapat restu, mendapat sambutan yang baik dari ulama di Kalbar dan mendapat respon yang baik dari tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh masyarakat di sini,” jelasnya.
Menyangkut kepastian dukungan dan waktu pengumumannya, Daniel mengatakan setelah adanya laporan dari Ketua Dewan Syuro dan pengurus DPW PKB Kalbar.
“Mudah-mudahan dua minggu dari sekarang,” harap Daniel.
Hal senada juga disampaikan Ketua DPW PKB Kalbar, Mulyadi Tawik.
Menurutnya, dalam menentukan arah dukungan untuk Pilgub 2018, PKB memang terlebih dulu akan meminta masukan kepada para tokoh pemuka agama yang ada di Kalbar. Ini merupakan mekanisme dan budaya yang biasa terjadi di PKB setiap menentukan siapa yang akan didukung atau diusung.
“Itu mekanisme dan budaya yang ada di PKB. Jadi setiap kepala daerah baik itu Bupati, Wali Kota, Gubernur yang akan diusung PKB, itu kita mengkonsolidasikan, merembugkan dan meminta pertimbangan ke para sepuh kiai, ulama NU. Jadi itu ciri PKB,” terangnya.
Maksud dari meminta masukan dari para tokoh agama tidak lain agar calon pemimpin kepala daerah yang didukung PKB benar-benar orang yang memiliki kompetensi dan sesuai dengan harapan masyarakat banyak. Selain itu, calon pemimpin merupakan sosok yang memang tidak bermasalah ke depannya bagi daerah. Tidak membawa isu politik identitas nantinya.
“Agar setiap Pilkada itu tidak dibungkus dengan hal-hal yang bisa membuat kita mencederai Pilkada. Apalagi bungkus-bungkus itu menggunakan agama, suku dan segala macam, itu sangat kita hindari,” tegasnya.
Di sisi lain kata Tawik, Balon yang akan didukung PKB merupakan orang memiliki kemampuan, teruji dan mempunyai track record baik.
“Tentu kita sangat selektif untuk itu. Jadi kita bukan hanya sekadar melihat popularitas, elektabilitas, tapi kamampuan lain untuk bagaimana pemimpin itu bisa menjadi pemimpin bagi semua kalangan, tidak untuk satu golongan,” tukasnya.
Diakuinya, PKB memang terkesan lamban dalam menentukan arah politik di Pilgub. Akan tetapi, semua itu demi mengerucutkan Balon yang dinilai tepat didukung.
“Selain itu juga, yang terpenting kita mengkonsolidasikan bersama jajaran pengurus partai hingga di tingkat DPC kabupaten/kota,” katanya.
Ia menjelaskan, masukan dan usulan posisi DPC PKB termasuk hal terpenting dalam keputusan yang akan diambil DPP.
“Saran, pendapat, usulan dan pandangan DPC setiap kabupaten/kota menjadi penting menjadi pertimbangan dalam memutuskan dukungan,” pungkas Tawik.
Krisantus: Awal Januari PDIP Umumkan Rekomendasi
Partai yang juga belum menentukan sosok diusung di Pilgub Kalbar, yaitu PDI Perjuangan. Ketua DPC PDIP Sanggau Krisantus Kurniawan memperkirakan, sekitar tanggal 4 Januari 2018 baru akan diumumkan siapa yang bakal mendapatkan rekomendasi dari DPP.
“Karena sepenuhnya merupakan kewenangan DPP,” ujarnya.
Paling mendasar bagi DPP PDI Perjuangan, kata dia, adalah peta politik di lapangan yang tentunya memajukan kader untuk menang, bukan semata-mata survei. Sebab survei hanya sebagai gambaran, tidak bisa dijadikan tolak ukur.
“Yang paling terpenting adalah situasi politik di lapangan, serta komposisi calon lawan,” sebutnya.
“Saya bicara bukan informasi, saya dengar langsung. Saya tidak mau bikin hoax. Saya tidak mau bicara bocoran, karena DPP tidak pernah bocor,” tegas Krisantus. (Fai)
Comment