KalbarOnline, Pontianak – Wasekjen DPP Partai Golkar sekaligus Direktur Pemenangan Midji-Norsan, Maman Abdurrahman, secara tegas mengatakan bahwa keadilan yang dirasakan masyarakat Kalbar selama ini belum mewakili semua kelompok, golongan secara merata.
Dalam kesempatan tersebut, Maman mengapresiasi keputusan Ketua DPD Golkar, Ria Norsan, yang demi Kalbar, demi masyarakat banyak, Ria Norsan siap menjadi nomor dua.
“Tentu ini menjadi sebuah teladan bagi kita semua, kita hancurkan ego kita, karena yang menjadi hambatan kemajuan di Kalbar adalah pribadi ego kita yang masih bersemayam,” ujar Maman dalam pidato politiknya saat deklarasi rakyat Pasangan Midji-Norsan, di Gedung PCC, Jalan Sultan Abdurrahman, Senin (8/1).
Maman juga menirukan kata-kata yang disampaikan oleh Ria Norsan kepadanya.
“Man, demi kebaikan orang banyak, demi masyarakat Kalimantan Barat, saya (Ria Norsan.red) siap menjadi nomor dua,” ujar Maman menirukan kata Ria Norsan.
Menurut Maman, ini sebuah tradisi baru partai Golkar sebagai partai nomor dua terbesar.
“Namun beliau (Ria Norsan.red) sampaikan, Sutarmidji layak memimpin Kalbar, dan saya siap mendampinginya,” ucap Maman kembali menirukan kata Norsan.
Dirinya juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama bergandengan tangan, dan menyerukan bahwa Kalbar harus segera berubah dan tidak terkotak-kotak.
“Kalbar harus menjadi milik kita semua, Kalbar tidak boleh menjadi milik sekelompok orang, Kalbar harus kembali kepada titahnya, Kalbar adalah diri kita semua dan bukan satu kelompok. Keadilan di Kalbar masih semu. Keadilan di Kalbar masih utopis,” tegasnya.
Untuk itu, ditegaskannya, pemekaran Provinsi Kapuas Raya (PKR) harus menjadi program utama Midji-Norsan. Sehingga keadilan dalam membangun dan lainnya, masih jauh dari harapan.
“Oleh karena itu, untuk mewujudkan suatu keadilan yang sesungguh-sungguhnya di Kalbar, kami meminta realisasikan Kapuas Raya. Demi keadilan masyakat di pedalaman, ini harus menjadi program utama pemimpin Kalbar kedepan,” tegasnya.
Meskipun, lanjutnya, Mendagri telah melakukan beberapa moratorium dalam pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB), namun pada prinsipnya hal tersebut tidak menjadi substansi permasalahan dari pemekaran Provinsi Kapuas Raya.
“Bagi kita, bukan itu substansi permasalahannya. Bagi kita adalah apakah pemimpin Kalbar kedepan betul-betul menginginkan Kapuas Raya terbentuk di pedalaman sana,” tegasnya lagi.
Maman juga menyampaikan pesan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang meminta calon yang diusungnya bisa melaksanakan program dan karya Partai Golkar di Kalbar.
“Untuk menegaskan setegas-tegasnya, bahwa Bang Midji dan Bang Norsan harus menjalankan amanah, program, doktrin karya-karya Partai Golkar,” tukas Maman.
Adapun pesan yang diamanahkan Airlangga Hartarto yakni, pasangan Midji-Norsan dapat mendorong program kebutuhan pokok murah, yang salah satunya dengan menaikkan pendapatan masyarakat.
Kemudian melakukan peningkatan dan perluasan terhadap lapangan kerja. Lantaran data pengangguran dinilai masih tinggi. Selanjutnya, program mendapatkan rumah secara mudah.
“Kami harap ini betul-betul menjadi perhatian,” tukas Maman.
Diakhir pidatonya, Maman berkesempatan memberikan sejumlah pantun.
Menurutnya, pantun-pantun tersebut berdasarkan data akademis.
Sebab, berdasarkan hasil survey partai Golkar yang terakhir kalinya, sekitar satu bulan yang lalu (Desember/November 2017), ada dua alasan Golkar mendukung pasangan Midji-Norsan.
“Pertama, elektabilitas keduanya sangat tinggi. Dan yang paling penting adalah, tingkat kepuasan publik di Kota Pontianak dan Kabupaten Mempawah diatas 90 persen. Artinya ada sebuah kepuasan masyarakat Kalbar di dua wilayah ini, dipimpin oleh dua tokoh ini, dengan ukuran basis akademis survey. Oleh karena itu tidak ada satu alasan rasionalitas apapun untuk tidak memilih pasangan Midji-Norsan,” tegasnya.
“Selain, pertama, musuh kita adalah praktek-praktek intimidasi di daerah pedalaman, oleh karena itu kita minta kepada aparat penegak hukum, dalam rangka menciptakan proses demokrasi yang bermartabat dan objektif. Mari kita sama-sama mendukung aparat jajaran Polda Kalbar diseluruh kabupaten/kota untuk menekan tingkat intimidasi yang terjadi. Pesta demokrasi kali ini harus jadi pesta demokrasi masyarakat Kalbar yang berdasarkan rasionalitas dan objektivitas,” tandasnya.
Simak selengkapnya pada video di atas
(Fai)
Comment