KalbarOnline.com – Bakal pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan-Krisantus melakukan deklarasi sebelum mendaftar ke KPU Kalbar. Deklarasi itu dilangsungkan di Kluwi Land Pontianak, Kamis (29/08/2024).
Norsan tampak mengenakan pakaian adat Melayu dan Krisantus mengenakan pakaian adat Dayak. Keduanya juga turut didampingi istri, serta kerabat terdekat.
Deklarasi itu juga dihadiri oleh pimpinan dari 3 partai pengusung, diantaranya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura. Selain itu, hadir pula sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat dan simpatisan pendukung Ria Norsan dan Krisantus.
Dalam orasinya, Norsan bersama Krisantus mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik dari partai politik, para simpatisan dan pendukung.
“Kalimantan Barat ini jumlah penduduknya 5 jutaan dengan wilayah luas. Tapi menurut sensus penduduk, masyarakat Kalbar ini jauh masih di bawah taraf sejahtera. Seandainya kami terpilih, salah satu tugas kami adalah bagaimana mensejahterakan masyarakat Kalbar, harmonis dan hidup berdampingan,” kata dia.
Norsan berjanji, jika dia terpilih sebagai Gubernur Kalbar, maka ia akan membereskan segala yang menjadi keluhan masyarakat selama ini, seperti infrastruktur jalan.
“Memang tadi benar yang dikatakan Pak Suyanto Tanjung bahwa jalan masih banyak yang rusak. Ini akan jadi fokus kami. 3 tahun kami menjabat Insya Allah kami buktikan bagus semua. Syaratnya adalah pilih kami,” seru Norsan.
Pasangan Norsan-Krisantus juga berjanji akan menghadirkan pemerataan pembangunan di Kalbar.
“Dengan dana yang ada, kita ratakan pembangunan. Kalau kota tidak membutuhkan, jangan dulu dibangun. Kita utamakan daerah dulu,” katanya.
Pada sisi ketersediaan lapangan kerja dan perekonomian masyarakat, keduanya akan berupaya bagaimana masyarakat ke depan dapat bekerja dengan baik dan sejahtera.
“Jangan kita hanya jadi penonton. Tidak bisa menikmati bagaimana Kalbar ini,” katanya.
“Kami berdua adalah milik seluruh masyarakat Kalbar. Bukan milik Mempawah, bukan milik Sintang, tapi milik seluruh Kalbar, agama dan etnis. Insya Allah kami tidak akan membedakan,” lanjut Norsan.
Sementara itu, Krisantus dalam kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih kepada Lasarus yang telah memberikan jalan baginya untuk melakukan tugas sebagai Wakil Gubernur Kalbar.
“Beliau ini sebelumnya mau calon gubernur, tapi karena PDIP perlu orang berkompetensi untuk tugas di nasional, maka dari itu beliau rela mengusung Norsan-Krisantus,” katanya.
Krisantus mengaku kalau ia dan Ria Norsan merupakan orang lapangan, dan paham apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Ia juga menyinggung soal isu pemekaran Provinsi Kapuas Raya yang tidak bisa hanya sekadar diupayakan dari bawah, melainkan harus melewati proses politik di DPR.
“Saya dan Pak Norsan bukan minyak angin. Bukan minyak angin 1001. Misalnya soal pemekaran Kapuas Raya, pemekaran itu tidak bisa dijanjikan oleh pemerintah provinsi. Tidak bisa diwujudkan oleh pemerintah provinsi, harus dibahas di DPR. Setelah itu masuk Prolegnas. Bagaimana mau bikin kantor gubernur kalau itu saja belum?” kata dia.
“Tapi ketika UU Kapuas Raya sudah ditetapkan, maka saya dan Pak Norsan siap mendukung Kapuas Raya. Tapi setelah barang itu diundangkan, kalau belum diundangkan, namanya minyak angin,” lanjut Krisantus.
“Ikan sepat, ikan gabus, Norsan Krisantus sudah paling bagus,” tutup Krisantus. (Jau)
Comment