Sesi pertama debat publik pertama antar paslon Pilgub Kalbar
KalbarOnline, Pontianak – Debat kandidat pertama antar pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalbar, Sabtu (7/4) malam, berjalan aman dan lancar.
Adapun debat pertama kali ini bertemakan ‘Meningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelayanan publik’.
Sebagai pemandu jalannya debat, KPU menujuk, Dr. Syarifah Ema Rahmaniah yang merupakan Akademisi Universitas Tanjungpura Pontianak sebagai Moderator pada debat pertama paslon Pilgub Kalbar ini.
Pada sesi pertama debat, ketiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar diberi kesempatan menyampaikan visi misi, dan program kerja masing-masing kepada masyarakat Kalbar secara luas yang disiarkan langsung oleh televisi lokal di Kalbar.
Paslon nomor urut 1, Milton Crosby – Boyman Harun, dalam kesempatan tersebut menyampaikan visi misi dan programnya. Adapun visinya yakni mewujudkan Kalbar yang produktif, berkualitas, sejahtera, demokratis, religius nasionalis dan berwawasan lingkungan.
Dijabarkan Milton, visi tersebut akan ditopang dengan misi sebagai konsep operasional untuk mewujudkan Kalbar Era Baru.
Adapun misi Milton – Boyman yakni, penataan dan peningkatan infrastruktur (jalan, jembatan, telekomunikasi, pelabuhan dan lapangan terbang), penataan dan peningkatan pembangunan ekonomi yang pertama, ekonomi berbasis sumber daya alam, sektor perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, kedua, meningkatkan dan menata kembali pembangunan ekonomi kreatif, ekonomi sektor informal (UMKM), ketiga, menata kembali peningkatan ekonomi investasi, dan akan meningkatkan ekonomi hilirisasi.
Sementara, paslon nomor urut 2, Karolin – Suryadman Gidot, dalam kesempatan tersebut menyampaikan visi misi dan programnya. Adapun visinya yakni terwujudnya Provinsi Kalimantan Barat yang hebat dan terdepan.
Dan misinya adalah membangun masyarakat Kalimantan Barat yang berjiwa pancasila, religius, dan aman. Mewujudkan pembangunan Kalimantan Barat dari pinggiran dengan peningkatan pembangunan infrastruktur dasar. Kemudian mewujudkan masyarakat Kalimantan Barat yang berbudaya, cerdas dan mampu bersaing secara global (era kesejagatan).
Mewujudkan masyarakat Kalimantan Barat yang sehat, mewujudkan pemerintahan yang bersih, berwibawa, dan demokratis berbasis responsibilitas, transparansi, akuntabilitas dan efisien.
Memperkuat kemandirian daerah berbasis budaya, pangan, energi dan potensi lokal.
Dan mewujudkan kesejahteran sosial dengan keberpihakan pada petani, buruh, dan nelayan serta menciptakan iklim ramah investasi dan ekonomi kreatif berbasis teknologi
Sementara paslon nomor urut 3 (tiga), Sutarmidji – Ria Norsan dalam kesempatan tersebut menyampaikan visi misi dan program kerjanya.
Melihat kondisi Kalbar saat ini, kata Sutarmidji, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kalbar berada di peringkat 29 dari 34 provinsi se – Indonesia, dengan skor angka 65,88, padahal kata dia, secara nasional sudah mencapai angka 70.
Ditambah rata-rata angka lama belajar Kalbar juga baru sampai 7,2 tahun dan angka kemiskinan 8 persen tertinggi di Kalimantan.
Sutarmidji juga menyoal terkait pelayanan publik Kalbar yang sampai saat ini masih berada dalam zona kuning berdasarkan penilaian oleh Ombudsman RI.
“Artinya pelayanan jauh dari kata baik,” ucapnya.
Realisasi nilai tukar petani dibawah 100 persen dan ini menyebabkan angka kemiskinan di pedesaan akan semakin meningkatkan.
Kondisi ini, jelasnya, sangat menghambat kemajuan yang ada di Kalimantan Barat,
Untuk itu, Midji – Norsan, tegasnya, menawarkan visi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Kalbar melalui percepatan pembangunan infrastruktur dan tata kelola pemerintahan.
Dengan misi mempercepat pembangunan infrastruktur terutama jalan yang menghubungkan desa-desa hingga tingkat kecamatan, kabupaten/kota hingga tingkat ibukota provinsi, dengan bekerjasama baik dengan pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten/kota.
Selain itu, juga mendorong pemekaran provinsi maupun kabupaten/kota se – Kalimantan Barat. Juga memperbaiki tata kelola pemerintahan, mengurangi angka kemiskinan dengan program yakni meningkatkan nilai IPM dari 65,88 menjadi diatas 70, menurunkan angga kemiskinan menjadi dibawah 5 persen, membangun rumah sakit 12 lantai khusus untuk pemegang kartu BPJS dan tanpa kelas, meningkatkan akses rumah tangga untuk air bersih dan sanitasi sebesar 70 persen.
Guna mewujudkan “Kalbar Baru”, Midji – Norsan akan fokus pada pendidikan, kesehatan, infrastruktur terutama jalan serta peningkatan ekonomi.
Masyarakat Kalbar dalam hal ini tentu harus cermat dalam melihat visi misi dan program yang ditawarkan oleh paslon. Dan masyarakat, tentunya sudah bosan dan jengah akan janji-janji yang diberikan setiap pelaksanaan pilkada, tentu masyarakat akan memilih berdasarkan program yang dirasa menyentuh langsung dimasyarakat dan rasional, selain daripada itu, masyarakat tentu melihat track record masing-masing paslon selama menjabat. Silahkan menimbang. (Fat)
Comment