KalbarOnline, Pontianak – Calon Gubernur Kalbar nomor urut 3 (tiga), Sutarmidji usai melakukan serangkaian kampanye dialogis menegaskan jika diberikan amanah untuk memimpin Kalbar, ia akan mengembangkan pendidikan berbasis teknologi yang dapat menjangkau hingga ke daerah pedalaman.
Menurutnya, hal tersebut harus segera dilakukan, karena angka putus sekolah di daerah perlu ada penanganan khusus, walaupun dikatakannya, dari segi kesehatan Pemda setempat sudah semakin baik.
“Saya bolak balik dari Putusibbau, turun ke Silat Hulu dan Silat Hilir baru ke Sintang, jadi seluruh kawasan telah kita pahami, di Kapuas Hulu hampir semua kecamatan sudah didatangi. Mudah-mudahan kita mampu melakukan perubahan disana secara mendasar, harus ada perubahan mendasar di Kapuas Hulu dan sinergi Pemprov, pemkab dan pusat menjadi kunci dalan penataan yang bukan hanya di Kapuas Hulu namun semua,” paparnya, beberapa waktu lalu.
Namun, kata dia, jika tidak ada keharmonisan Pemprov, Pemkab dan Pusat maka apapun yang diperbuat akan sulit dapat capaian yang maksimal karena banyak hambatan.
Ia mengatakan, hambatan di birokrasi lebih besar pengaruh negatifnya dari pada pengaruh ril dilapangan.
“Saya tawarkan memperkuat jaringan komunikasi antar daerah terutama daerah yang sulit dijangkau, jika hanya membangun ruang belajar, maka tidak efisien, untuk itu akan dibuat model pembelajaran media elektronik, kita siapkan guru kelas masing-masing, anak tidak perlu sekolah di sekolah formal, cukup dirumah dengan satu laptop, infokus serta jaringan internet yang bagus,” terangnya.
Bahan mengajarnya, kata dia, diambil dari internet yang sama dengan materi dikelas, termasuk silabus dan kurikulum dan ia yakin anak-anak akan lebih pintar.
Lalu untuk tamatan jurusan keguruan pendidikan, menurutnya bisa dikontrak untuk menjadi guru kelas.
“Itulah solusi untuk menyelesaikan pendidikan garis terdepan atau guru garis depan (GGD),” terangnya.
Dijelaskannya, ketika jaringan internet bagus maka masyarakat akan mudah mengakses informasi lokal maupun nasional bahkan internasional sehingga bisa mengikuti perkembangan yang terjadi dengan cepat, dan akan berdampak disisi ekonomi ataupun lain-lain.
“Kalau anggaran ini lebih murah, kita hanya tinggal kontrak guru dan bisa belajar dirumah masyarakat, bahkan boleh dialam, taman, yang terpenting saat ujian baik. Terpenting adalah terdaftar, terprogram, dan saya rasa itu bisa serta solusi yang rasional bagi daerah Kalbar yang sangat luas,” jelasnya.
Untuk metode sekolah itu bisa keseluruhan namun minimal SD dan SMP, kalau sekolah asrama hanya bisa untuk SMA dan itupun terbatas.
“Saya rasa perusahaan telekomunikasi mau saja untuk membangun tower, minimal satu kecamatan ada dua titik dan telah bisa menjangkau semua,” tuturnya.
Dan didaerah Kapuas Hulu, ditegaskannya, Midji – Norsan akan mendorong adanya SMK agar anak yang menempuh pendidikan SMK dengan skill yang didapat dapat diterapkan untuk membangun desanya. (Elf)
Comment