Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 21 Agustus 2018 |
KalbarOnline, Pontianak – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Barat semakin meluas. Dampaknya adalah kabut asap yang pekat dan menyebabkan anak sekolah harus dilibur untuk beberapa hari ini.
[caption id="attachment_19279" align="aligncenter" width="600"]
Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono saat menjadi narasumber dalam acara Menyapa Warga Kalbar yang disiarkan live di stasiun TV Nasional dan Swasta (Foto: Hms Polda Kalbar)[/caption]
Data dihimpun menyebutkan di Kabupaten Ketapang 168 hektar lahan terbakar yang berhasil dipadamkan sebesar 24 hektar, di Kota Pontianak 94 hektar terbakar dan yang berhasil dipadamkan sebesar 88 hektar, Kota Singkawang 2.732 hektar terbakar yang berhasil dipadamkan sebesar 107 hektar dan Kabupaten Sintang 56 hektar lahan terbakar yang berhasil dipadamkan 22 hektar.
Baca: Kapolda: Karhutla Jadi Tanggung Jawab Bersama
Baca: Kapolda Kalbar: Seluruh Instansi Menangani Kabut Asap
Baca: Soal Karhutla, Kapolda: Itu Dibakar Tidak Mungkin Terbakar
Berbagai upaya sudah dilakukan salah satunya melakukan pemadaman melalui darat dengan pelibatan personel TNI-Polri dan pemadam swasta serta dengan menggunakan helikopter yakni water bommbing. Namun, hal itu belum maksimal dikarenakan luas lahan yang terbakar dengan kondisi helikopter yang terbatas.
Kapolda Kalbar Irjen Pol Drs. Didi Haryono, SH., MH berharap masyarakat sadar akan dampak kebakaran lahan gambut dan hutan.
Baca: Berita Foto: Sinergitas Polda Kalbar dan Kodam XII Tanjungpura Tanggulangi Karhutla
Baca: Kalbar Darurat Asap, Siapa Penyebab Dibalik Karhutla?
Baca: Bocah 7 Tahun di Kabupaten Melawi Meninggal Akibat Karhutla
Baca: Titik Api Tembus Angka 1000, Kalbar Darurat Asap
Maka dari itu, peran serta masyakat di lapangan yang tahu betul kondisi yang sebenarnya diharapkan tanggap dan tak segan melapor kepada pihak berwajib.
“Jangan dibiarkan jika ada yang bakar lahan, walaupun bakar sampah. Ini kondisi susah di tengah asap,” kata Kapolda.
Kapolda menegaskan bahwa mencegah lebih baik dari pada membiarkan. Kondisi kabut asap pekat sudah mengganggu kesehatan, penerbangan dan perekonomian bahkan anak sekolah sampai diliburkan.
“Ini yang harus dicatat besar-besar. Tolong, jangan bakar. Walaupun kecil, itu akan berdampak. Ini musim kemarau,” pesan Kapolda mengingatkan. (*/ian)
KalbarOnline, Pontianak – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Barat semakin meluas. Dampaknya adalah kabut asap yang pekat dan menyebabkan anak sekolah harus dilibur untuk beberapa hari ini.
[caption id="attachment_19279" align="aligncenter" width="600"]
Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono saat menjadi narasumber dalam acara Menyapa Warga Kalbar yang disiarkan live di stasiun TV Nasional dan Swasta (Foto: Hms Polda Kalbar)[/caption]
Data dihimpun menyebutkan di Kabupaten Ketapang 168 hektar lahan terbakar yang berhasil dipadamkan sebesar 24 hektar, di Kota Pontianak 94 hektar terbakar dan yang berhasil dipadamkan sebesar 88 hektar, Kota Singkawang 2.732 hektar terbakar yang berhasil dipadamkan sebesar 107 hektar dan Kabupaten Sintang 56 hektar lahan terbakar yang berhasil dipadamkan 22 hektar.
Baca: Kapolda: Karhutla Jadi Tanggung Jawab Bersama
Baca: Kapolda Kalbar: Seluruh Instansi Menangani Kabut Asap
Baca: Soal Karhutla, Kapolda: Itu Dibakar Tidak Mungkin Terbakar
Berbagai upaya sudah dilakukan salah satunya melakukan pemadaman melalui darat dengan pelibatan personel TNI-Polri dan pemadam swasta serta dengan menggunakan helikopter yakni water bommbing. Namun, hal itu belum maksimal dikarenakan luas lahan yang terbakar dengan kondisi helikopter yang terbatas.
Kapolda Kalbar Irjen Pol Drs. Didi Haryono, SH., MH berharap masyarakat sadar akan dampak kebakaran lahan gambut dan hutan.
Baca: Berita Foto: Sinergitas Polda Kalbar dan Kodam XII Tanjungpura Tanggulangi Karhutla
Baca: Kalbar Darurat Asap, Siapa Penyebab Dibalik Karhutla?
Baca: Bocah 7 Tahun di Kabupaten Melawi Meninggal Akibat Karhutla
Baca: Titik Api Tembus Angka 1000, Kalbar Darurat Asap
Maka dari itu, peran serta masyakat di lapangan yang tahu betul kondisi yang sebenarnya diharapkan tanggap dan tak segan melapor kepada pihak berwajib.
“Jangan dibiarkan jika ada yang bakar lahan, walaupun bakar sampah. Ini kondisi susah di tengah asap,” kata Kapolda.
Kapolda menegaskan bahwa mencegah lebih baik dari pada membiarkan. Kondisi kabut asap pekat sudah mengganggu kesehatan, penerbangan dan perekonomian bahkan anak sekolah sampai diliburkan.
“Ini yang harus dicatat besar-besar. Tolong, jangan bakar. Walaupun kecil, itu akan berdampak. Ini musim kemarau,” pesan Kapolda mengingatkan. (*/ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini