Sekadau    

Wabup Aloy Sayangkan Perusahaan di Sekadau Take Over Tak Koordinasi ke Pemda

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 05 September 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sekadau

Wakil Bupati Sekadau, Aloysius, SH., M.Si angkat bicara mengenai kabar

adanya take over PT. Grand Utama

Mandiri (GUM) dan PT. TBSM oleh PT Parna Agro Mas. Wabup Aloy menyayangkan

pasalnya take over ini dilakukan

secara diam-diam tanpa koordinasi dengan Pemerintah Daerah.

“Kita tahu setelah ada berita take over beredar tapi sampai saat ini perusahaan bersangkutan

belum konfirmasi dengan kami selaku Pemerintah Daerah misalnya melalui Dinas

Perkebunan. Bahkan Camat, Kades dan Dusun sekalipun juga belum mengetahuinya,”

ujar Wabup Aloy, baru-baru ini.

Aloy menegaskan seharusnya ketika terjadi take over, perusahaan yang bersangkutan

harus melakukan kewajiban yakni membayar biaya peralihan hak atas tanah dan

bangunan (BPHTB) yang disetorkan ke kas daerah sebagai pemasukan bagi

pendapatan asli daerah (PAD).

“Itu sudah menjadi konsekuensinya, mereka harus penuhi

kewajiban itu yakni membayar BPHTB. Saya minta LG sebagai pemegang PT. Parna

Agromas harus paham aturan. Seperti kata pepatah, dimana bumi dipijak disitu

langit dijunjung,” tukasnya.

Pihak perusahaan, lanjut Aloy, juga harus melibatkan TP4K.

“Sebab, kalau ada permasalahan tetap juga kembali ke kita

selaku Pemerintah Daerah untuk penyelesaiannya. Terkadang kita juga bingung,

padahal kita tidak pernah anti investor, tetapi kita menginginkan investasi di

Sekadau ini taatlah akan aturan,” tukasnya.

Selain perihal take

over, Wabup juga menyayangkan rencana pihak perusahaan yang akan melakukan

pemutusan hubungan kerja (PHK), sebab kata dia, hal ini jelas merugikan para

karyawan dan staf di perusahaan tersebut yang sudah merintis dan sudah bekerja

belasan tahun.

“Kan kabarnya akan dilakukan PHK juga, padahal perusahaan

yang mengambil alih bisa mempekerjakan karyawan lama, bila perlu dilakukan tes

ulang atau evaluasi saja agar sesuai dengan yang perusahaan inginkan. Tentu kita

sangat berharap PT. LG bisa memperhatikan masyarakat kita, paling tidak

prioritaskan masyarakat Sekadau jangan sedikit-sedikit membawa karyawan dari

luar,” tukasnya.

Wabup Aloy juga meminta perusahaan memperhatikan petani dan

berkaitan juga dengan uang tunggu petani yang sudah disepakati antara petani

KUD dan perusahaan dan mengingatkan perusahaan agar uang pesangon yang

dibayarkan kepada sejumlah karyawan, nominalnya tidak sedikit.

“Karena kalau semua itu dimasukan dalam beban kredit kebun

plasma. Saya yakin nilai kredit kebun plasma akan melambung,” tandasnya. (*/Mus)

Artikel Selanjutnya
Polsek Batang Lupar Berhasil Ungkap Kasus Pencurian Kurang Dari 24 Jam
Selasa, 04 September 2018
Artikel Sebelumnya
Midji-Norsan Resmi Dilantik, Selamat Datang Gubernur-Wakil Gubernur Kalbar
Selasa, 04 September 2018

Berita terkait