KalbarOnline, Pontianak – Dekranasda Kota Pontianak menampilkan produk unggulan tenun corak insang pada pameran kerajinan Kriyanusa 2018 yang digelar oleh Dewan Kerajinan Nasional yang berlangsung dari 26-30 September 2018 di Plenary Hall, Main Lobby dan Ruang Cendrawasih, Jakarta Convention Center (JCC).
Pameran yang mengangkat tema ‘Tingkatkan Sinergitas dan Kreativitas Wirausaha Milenial’ itu dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Dewan kerajinan Nasional, Mufidah Jusuf Kalla, Rabu (26/9/2018).
Pameran Kriyanusa Tahun 2018 diikuti oleh Dewan Kerajinan Nasional, Kementerian, BUMN dan Dekranasda seluruh Indonesia yang memfasilitasi perajin IKM di wilayah masing-masing yang terdiri dari 172 stan Dekranasda, 37 stan kementerian dan BUMN, 76 perajin individu dan stan ikonik serta desainer.
Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional, Mufidah Jusuf Kalla mengatakan bahwa Industri kerajinan merupakan bagian dari ekonomi kreatif yang pertumbuhannya sangat cepat, berkembang hampir diseluruh tanah air dan sangat bervariasi dari skala mikro, kecil sampai menengah sehingga bisa menjadi peluang meningkatkan perekonomian keluarga.
“Industri ini peranannya cukup strategis dalam perekonomian nasional karena historisnya sangat melekat dengan keseharian kehidupan rakyat indonesia, sehingga bisa diandalkan sebagai mata pencaharian, terutama dengan memanfaatkan sumber daya setempat dan pengembangan kreatif lokal,” ujar Mufida Jusuf Kalla dalam sambutannya.
Plt Ketua Dekranasda Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Edi Kamtono yang hadir pada pembukaan pameran tersebut mengungkapkan bahwa Dekranasda Kota Pontianak ikut berpartisipasi memanfaatkan kesempatan ini untuk mempromosikan produk unggulan Industri Kecil Menengah (IKM) Kota Pontianak bersama produk unggulan dari 14 Kabupaten dan Kota se-Kalbar di stan Dekranasda Provinsi Kalimantan Barat.
“Produk yang kita tampilkan dari Dekranasda Kota Pontianak adalah bahan kain, tenun dan selendang tulis bermotif corak insang hasil kerajinan dari IKM Kota Pontianak,” ujar Yanieta Arbiastutie Edi Kamtono.
Lebih lanjut, Yanieta menjelaskan bahwa kain tenun yang dihasilkan oleh penenun juga tak kalah kualitas nya jika dibandingkan dengan kain unggulan daerah lain.
“Kain tenun yang kita promosikan punya ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain yaitu motif corak insang yang merupakan ciri khas kota Pontianak, selain itu kombinasi warna dan desainnya juga menarik dan yang terpenting adalah benang sebagai bahan dasar jauh lebih ringan dibandingkan dengan yang lain,” tukasnya.
Kualitas produk yang dihasilkan oleh IKM juga semakin baik, hal ini tentunya tidak terlepas dari kerjasama Dekranasda Kota Pontianak dan Pemkot Pontianak yang bersinergi melakukan pembinaan dan memfasilitasi pengrajin tenun corak insang sehingga produk tenun yang dihasilkan bisa bersaing dengan dari daerah lain.
“Beberapa waktu lalu kita sudah laksanakan pelatihan tenun ikat corak insang se Kota Pontianak, alat tenun untuk latihan menenun kita siapkan, narasumber profesional juga diundang untuk melatih 25 orang dari industri kreatif di Kota Pontianak, tentunya melalui pelatihan itu kita berharap lebih memaksimalkan lagi kualitas dari produk tenun yang kita unggulkan sehingga sehingga produk dari Kota Pontianak bisa ditampilkan dan bersaing pada even-even skala Nasional maupun International,” tandasnya.
Selain agenda pameran Kriyanusa yang dibuka setiap hari mulai dari tanggal 26 sampai 30 September 2018 mulai pukul 10 pagi di Jakarta Convention Center (JCC), pada tanggal 27 September 2018 juga akan dilaksanakan Rakernas Dekranas yang akan diikuti seluruh Ketua Umum Dekranasda Provinsi, Ketua Umum Dekranasda Kabupaten dan Kota se-Indonesia di ruang serba guna kantor Kementerian Pertahanan Republik Indonesia Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat. (My/Jim)
Comment