KalbarOnline, Nasional – Musibah gempa bumi dan tsunami yang menimpa Palu, Sigi dan Donggala beberapa waktu lalu, mengundang keprihatinan masyarakat setanah air, tak terkecuali penerima beasiswa dari Dompet Dhuafa Pendidikan yang juga turut bergerak.
Etoser, demikian sebutan bagi para penerima beasiswa dari Beastudi Etos tersebut, ikut menggelar penggalangan dana untuk disumbangkan pada para penyintas bencana di Sulawesi Tengah.
Tak hanya dari satu kampus, para etoser ini berasal dari tiga kampus ternama yaitu UI, UIN dan IPB. Mereka sepakat untuk bekerjasama melakukan penggalangan dana di area Car Free Day Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta yang digelar pada Minggu (14/10/2018) kemarin.
Aksi galang dana ini diisi dengan kegiatan orasi, puisi, dan drama musikal yang menggambarkan kejadian gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Juga diceritakan dalam penampilan tersebut bagaimana kehidupan para warga setelah musibah itu terjadi. Drama yang ditampilkan mampu membuat haru dan menyentuh hati, sehingga banyak pengunjung car free day (CFD) yang berdonasi untuk membantu para korban bencana.
“Kebermanfaatan tidak boleh hanya sampai pada kami, tapi harus terus menerus dilanjutkan agar kebermanfaatan itu tetap bisa dirasakan oleh setiap insan di muka bumi,” demikian kata Yusuf Etoser UIN, selaku Korlap Aksi.
Ia bersama 30 rekan Etoser yang lain bergerak dari kampus mereka masing-masing usai subuh bahkan ada yang menginap di Masjid Istiqlal. Mereka langsung bertemu di meeting point, yaitu di Statiun Sudirman, kemudian bergerak bersama menuju lokasi aksi.
“Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan dengan lancar. Dana yang terkumpul sebesar Rp2.400.000 akan kami serahkan ke Dompet Dhuafa. Nantinya disalurkan kepada para korban bencana,” lanjut Yusuf.
Aksi mereka usai pada pukul 11.00 WIB, setelah para warga yang memadati area CFD juga mulai kembali ke rumah mereka masing-masing.
Apa yang dilakukan oleh para Etoser ini berasal dari ketulusan hati mereka. Para mahasiswa ini berinisiatif sendiri melakukan penggalangan dana, tanpa arahan dari pengelola program. Hati mereka terketuk untuk melakukan aksi solidaritas setelah melihat betapa bencana alam yang terjadi menimbulkan kerusakan yang parah dan menghilangkan ribuan nyawa juga harta.
Dalam kesehariannya, para Etoser ini mendapatkan pembinaan secara intensif oleh Kakak Pendamping di asrama mereka masing-masing. Salah satu poin pembinaan adalah bagaimana menumbuhkan kepedulian kepada bangsa, juga sesama manusia. Karena itulah, meski mereka adalah para penerima manfaat, namun mereka berpikir, melanjutkan kebermanfaatan yang mereka dapatkan adalah sebuah keharusan.
Sesuai Sabda Rasulullah Nabi Muhammad “Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya”, menjadi motivasi mereka untuk terus membentang kebaikan. Terimakasih, para pemuda kontributif! Juga terimakasih kepada para donatur. (*/Fai)
Comment