Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 17 Oktober 2018 |
Jadikan siswa lebih inovatif
KalbarOnline, Kutai
Kartanegara – Sebanyak 192 guru pengajar, Kepala Sekolah dan pengawas SD
dan MI di Kukar selama tiga hari digembleng untuk mengenal dan mempraktikkan
mengajar dengan pendekatan yang relatif baru bagi mereka, yaitu pendekatan Mengalami,
Interaksi, Komunikasi dan Refleksi (MIKIR).
Selama ini dalam mengajar, mereka lebih banyak menggunakan
pendekatan model klasik ceramah. Pelatihan terbagi dalam dua gelombang,
gelombang pertama tanggal 13-15 Oktober dan gelombang kedua akan dilaksanakan
tanggal 16-18 Oktober.
Dalam mempraktikkan MIKIR, para guru mengajar dengan
mengarahkan siswa menjadi lebih aktif, inovatif dan komunikatif dengan cara
membuat siswa lebih terlibat melakukan percobaan, pengamatan dan pengolahan
informasi, berkolaborasi dalam kelompok untuk memecahkan masalah selama
percobaan dan mempresentasikannya di hadapan siswa yang lain.
Ibu Laksmi dari SD 004 yang praktik mengajar di kelas 6 SD
003 Tenggarong tentang rangkaian listrik merasakan hal yang baru selama praktik
mengajar.
“Selama ini, kami mengajar tanpa banyak perencanaan dan
skenario yang baik dan sering menjadikan siswa hanya sebagai pendengar yang
pasif dengan model ceramah. Dengan pendekatan MIKIR, kami lebih mudah menyusun
skenario pembelajaran yang membuat siswa menjadi antusias, lebih kreatif dan
inovatif,” ujarnya setelah berpraktik, Senin (15/10/2018).
Para guru yang berpraktik di beberapa sekolah tersebut
berasal dari 16 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Kutai
Kartanegara yang terpilih menjadi mitra program PINTAR Tanoto Foundation. Agar
benar-benar berubah, masing-masing sekolah mengirim rata-rata 12 utusan dan
diharapkan ketika pulang bisa menularkan pendekatan tersebut ke guru-guru lain
sisanya.
Sebelumnya, Kabid Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Kukar,
Tulus Sutopo saat membuka kegiatan menyatakan kegembiaraannya atas program
pelatihan ini.
“Sudah sejak 2013 tidak ada pelatihan bagi para guru disini,
sehinga metode mengajar guru kurang terupdate. Pelatihan ini sangat sesuai
dengan visi misi daerah ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
daerah,” ujarnya.
Selain praktik langsung, untuk menginternalisasi pendekatan
baru ini, para guru tersebut nantinya juga akan didampingi beberapa kali saat
mengajar di sekolah. Pendampingan tersebut akan dilakukan oleh tim fasilitator
daerah program PINTAR dari Kukar yang sudah terpilih sebelumnya.
Program Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran (PINTAR) merupakan
program yang peluncurannya dilakukan oleh Kemendikbud pada akhir bulan
September yang lalu di Jakarta. Program yang awalnya bernama Pelita Pendidikan
ini adalah hasil kerjasama antara Kemendikbud, Kemenristekdikti, Pemerintah
Daerah dan Tanoto Foundation.
Salah satu tujuan program adalah menjadikan siswa selama
bersekolah tidak hanya memperoleh pengetahuan yang cukup, tapi juga terasah
ketrampilan-ketrampilan hidupnya yang dibutuhkan untuk menghadapai tantangan
abad dua satu, yaitu mampu berpikir kritis, mampu bekerjasama dalam lingkungan
multikultur, kreatif, inovatif dan komunikatif. (*/Fai)
Jadikan siswa lebih inovatif
KalbarOnline, Kutai
Kartanegara – Sebanyak 192 guru pengajar, Kepala Sekolah dan pengawas SD
dan MI di Kukar selama tiga hari digembleng untuk mengenal dan mempraktikkan
mengajar dengan pendekatan yang relatif baru bagi mereka, yaitu pendekatan Mengalami,
Interaksi, Komunikasi dan Refleksi (MIKIR).
Selama ini dalam mengajar, mereka lebih banyak menggunakan
pendekatan model klasik ceramah. Pelatihan terbagi dalam dua gelombang,
gelombang pertama tanggal 13-15 Oktober dan gelombang kedua akan dilaksanakan
tanggal 16-18 Oktober.
Dalam mempraktikkan MIKIR, para guru mengajar dengan
mengarahkan siswa menjadi lebih aktif, inovatif dan komunikatif dengan cara
membuat siswa lebih terlibat melakukan percobaan, pengamatan dan pengolahan
informasi, berkolaborasi dalam kelompok untuk memecahkan masalah selama
percobaan dan mempresentasikannya di hadapan siswa yang lain.
Ibu Laksmi dari SD 004 yang praktik mengajar di kelas 6 SD
003 Tenggarong tentang rangkaian listrik merasakan hal yang baru selama praktik
mengajar.
“Selama ini, kami mengajar tanpa banyak perencanaan dan
skenario yang baik dan sering menjadikan siswa hanya sebagai pendengar yang
pasif dengan model ceramah. Dengan pendekatan MIKIR, kami lebih mudah menyusun
skenario pembelajaran yang membuat siswa menjadi antusias, lebih kreatif dan
inovatif,” ujarnya setelah berpraktik, Senin (15/10/2018).
Para guru yang berpraktik di beberapa sekolah tersebut
berasal dari 16 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Kutai
Kartanegara yang terpilih menjadi mitra program PINTAR Tanoto Foundation. Agar
benar-benar berubah, masing-masing sekolah mengirim rata-rata 12 utusan dan
diharapkan ketika pulang bisa menularkan pendekatan tersebut ke guru-guru lain
sisanya.
Sebelumnya, Kabid Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Kukar,
Tulus Sutopo saat membuka kegiatan menyatakan kegembiaraannya atas program
pelatihan ini.
“Sudah sejak 2013 tidak ada pelatihan bagi para guru disini,
sehinga metode mengajar guru kurang terupdate. Pelatihan ini sangat sesuai
dengan visi misi daerah ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
daerah,” ujarnya.
Selain praktik langsung, untuk menginternalisasi pendekatan
baru ini, para guru tersebut nantinya juga akan didampingi beberapa kali saat
mengajar di sekolah. Pendampingan tersebut akan dilakukan oleh tim fasilitator
daerah program PINTAR dari Kukar yang sudah terpilih sebelumnya.
Program Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran (PINTAR) merupakan
program yang peluncurannya dilakukan oleh Kemendikbud pada akhir bulan
September yang lalu di Jakarta. Program yang awalnya bernama Pelita Pendidikan
ini adalah hasil kerjasama antara Kemendikbud, Kemenristekdikti, Pemerintah
Daerah dan Tanoto Foundation.
Salah satu tujuan program adalah menjadikan siswa selama
bersekolah tidak hanya memperoleh pengetahuan yang cukup, tapi juga terasah
ketrampilan-ketrampilan hidupnya yang dibutuhkan untuk menghadapai tantangan
abad dua satu, yaitu mampu berpikir kritis, mampu bekerjasama dalam lingkungan
multikultur, kreatif, inovatif dan komunikatif. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini