Nasional    

Tanoto Foundation Gembleng 194 Pendidik SD di Kukar Dengan Metode MIKIR Dalam Mengajar

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 17 Oktober 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Jadikan siswa lebih inovatif

KalbarOnline, Kutai

Kartanegara – Sebanyak 192 guru pengajar, Kepala Sekolah dan pengawas SD

dan MI di Kukar selama tiga hari digembleng untuk mengenal dan mempraktikkan

mengajar dengan pendekatan yang relatif baru bagi mereka, yaitu pendekatan Mengalami,

Interaksi, Komunikasi dan Refleksi (MIKIR).

Selama ini dalam mengajar, mereka lebih banyak menggunakan

pendekatan model klasik ceramah. Pelatihan terbagi dalam dua gelombang,

gelombang pertama tanggal 13-15 Oktober dan gelombang kedua akan dilaksanakan

tanggal 16-18 Oktober.

Dalam mempraktikkan MIKIR, para guru mengajar dengan

mengarahkan siswa menjadi lebih aktif, inovatif dan komunikatif dengan cara

membuat siswa lebih terlibat melakukan percobaan, pengamatan dan pengolahan

informasi, berkolaborasi dalam kelompok untuk memecahkan masalah selama

percobaan dan mempresentasikannya di hadapan siswa yang lain.

Ibu Laksmi dari SD 004 yang praktik mengajar di kelas 6 SD

003 Tenggarong tentang rangkaian listrik merasakan hal yang baru selama praktik

mengajar.

“Selama ini, kami mengajar tanpa banyak perencanaan dan

skenario yang baik dan sering menjadikan siswa hanya sebagai pendengar yang

pasif dengan model ceramah. Dengan pendekatan MIKIR, kami lebih mudah menyusun

skenario pembelajaran yang membuat siswa menjadi antusias, lebih kreatif dan

inovatif,” ujarnya setelah berpraktik, Senin (15/10/2018).

Para guru yang berpraktik di beberapa sekolah tersebut

berasal dari 16 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Kutai

Kartanegara yang terpilih menjadi mitra program PINTAR Tanoto Foundation. Agar

benar-benar berubah, masing-masing sekolah mengirim rata-rata 12 utusan dan

diharapkan ketika pulang bisa menularkan pendekatan tersebut ke guru-guru lain

sisanya.

Sebelumnya, Kabid Pendidikan Sekolah Menengah Pertama Kukar,

Tulus Sutopo saat membuka kegiatan menyatakan kegembiaraannya atas program

pelatihan ini.

“Sudah sejak 2013 tidak ada pelatihan bagi para guru disini,

sehinga metode mengajar guru kurang terupdate. Pelatihan ini sangat sesuai

dengan visi misi daerah ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di

daerah,” ujarnya.

Selain praktik langsung, untuk menginternalisasi pendekatan

baru ini, para guru tersebut nantinya juga akan didampingi beberapa kali saat

mengajar di sekolah. Pendampingan tersebut akan dilakukan oleh tim fasilitator

daerah program PINTAR dari Kukar yang sudah terpilih sebelumnya.

Program Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran (PINTAR) merupakan

program yang peluncurannya dilakukan oleh Kemendikbud pada akhir bulan

September yang lalu di Jakarta. Program yang awalnya bernama Pelita Pendidikan

ini adalah hasil kerjasama antara Kemendikbud, Kemenristekdikti, Pemerintah

Daerah dan Tanoto Foundation.

Salah satu tujuan program adalah menjadikan siswa selama

bersekolah tidak hanya memperoleh pengetahuan yang cukup, tapi juga terasah

ketrampilan-ketrampilan hidupnya yang dibutuhkan untuk menghadapai tantangan

abad dua satu, yaitu mampu berpikir kritis, mampu bekerjasama dalam lingkungan

multikultur, kreatif, inovatif dan komunikatif. (*/Fai)

Artikel Selanjutnya
Etoser Tiga Kampus Bersatu Padu Galang Dana Untuk Sulteng
Rabu, 17 Oktober 2018
Artikel Sebelumnya
Bupati Jarot Harap Peran Aktif Mahasiswa Kembangkan Pertanian di Sintang
Rabu, 17 Oktober 2018

Berita terkait