KalbarOnline, Balikpapan – Bekerjasama dengan Pemkot Balikpapan dan Pemkab Kutai Kartanegara, Tanoto Foundation baru-baru ini menggelar pelatihan monitoring dan evaluasi di hotel Novotel Balikpapan, Kalimantan Timur, yang dimulai sejak tanggal 4 hingga 6 September 2018.
Pelatihan ini untuk memastikan bahwa program Pelita Pendidikan yang dikenalkan oleh Tanoto Foundation dan baru saja dikerjasamakan dengan kedua kabupaten dan kota tersebut, kemajuan dan perkembangannya terukur, bisa dinilai sehingga hasilnya bisa benar-benar dipertanggungjawabkan kepada publik.
Pelatihan dihadiri oleh 22 peserta dari Kutai Kartanegara dan Balikpapan. Mereka terdiri dari guru, kepala sekolah dan pengawas yang terpilih dari tingkat SD/MI dan SMP/MTs. Mereka belajar berbagai instrumen monitoring dan evaluasi terkait dengan manajemen sekolah, pembelajaran dan kompetensi siswa.
Mereka diproyeksikan terjun ke lapangan mengukur tingkat awal sekolah atau mengambil baseline data pada pertengahan bulan September 2018 ini dan akan terjun kembali dua tahun lagi ke depan untuk mengukur tingkat perubahan sekolah setelah mendapatkan intervensi Program Pelita Pendidikan.
“Sehingga bisa dilihat signifikan atau tidaknya perubahan dan perkembangan sekolah setelah adanya program ini, dan menjadi pertanggungjawaban ke publik dan pemerintah. Data awal ini akan menjadi pijakan dan pembanding kemajuan sekolah dari tahun ke tahun,” ujar Budi Setiawan, Spesialis Monitoring dan Evaluation program Pelita Pendidikan yang menjadi koordinator kegiatan.
Baseline data akan diambil di tujuh sekolah di Kutai Kartanegara dan tujuh sekolah di Balikpapan. 14 sekolah ini akan menjadi sampel dari 48 SD/MI dan SMP/MTs yang baru terpilih menjadi mitra Pelita Pendidikan.
Program pendidikan yang lahir dari kebaikan Sukanto Tanoto yang ingin menyumbangkan sebagian dana miliknya untuk kemajuan pendidikan di Indonesia ini, akan mengintervensi sekolah dengan pelatihan dan pendampingan peningkatan mutu guru, kepala sekolah, pengawas dan komite.
Sasaran utama program adalah peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan whole school development, atau seluruh aspek berkaitan dengan sekolah akan disasar dan seluruh stakeholder sekolah secara langsung maupun tidak langsung akan dilibatkan dalam program.
Program hanya berkaitan dengan bantuan teknis peningkatan kualitas sumber daya manusia dan bukan pengembangan infrastruktur.
Sosialisasi Program di Balikpapan
Bersamaan kegiatan program ini, program Pelita Pendidikan juga telah disosialisasikan pada tanggal 4 September 2018 kepada stakeholder program di hotel Swiss Belinn, Balikpapan. Program yang baru masuk di Balikpapan dan Kutai Kartanegara pada bulan Juli ini mendapat sambutan positif dari Dinas Pendidikan, Kemenag Balikpapan dan stakeholder yang lainnya.
Kepala Kemenag Balikpapan, Hakimin, di hadapan para pengawas, kepala sekolah/madrasah dan guru menyatakan bahwa keberhasilan program juga ditentukan oleh kesungguhan guru menjalankan program.
Sementara Muhaimin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan berharap dengan program ini dapat memotivasi guru untuk belajar lebih baik lagi.
“Masih banyak kekurangan guru yang harus diperbaiki,” ujarnya. (JJ/KO)
Comment