Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 11 September 2018 |
KalbarOnline, Balikpapan
– Bekerjasama dengan Pemkot Balikpapan dan Pemkab Kutai Kartanegara, Tanoto
Foundation baru-baru ini menggelar pelatihan monitoring dan evaluasi di hotel
Novotel Balikpapan, Kalimantan Timur, yang dimulai sejak tanggal 4 hingga 6
September 2018.
Pelatihan ini untuk memastikan bahwa program Pelita
Pendidikan yang dikenalkan oleh Tanoto Foundation dan baru saja dikerjasamakan
dengan kedua kabupaten dan kota tersebut, kemajuan dan perkembangannya terukur,
bisa dinilai sehingga hasilnya bisa benar-benar dipertanggungjawabkan kepada
publik.
Pelatihan dihadiri oleh 22 peserta dari Kutai Kartanegara
dan Balikpapan. Mereka terdiri dari guru, kepala sekolah dan pengawas yang
terpilih dari tingkat SD/MI dan SMP/MTs. Mereka belajar berbagai instrumen
monitoring dan evaluasi terkait dengan manajemen sekolah, pembelajaran dan
kompetensi siswa.
Mereka diproyeksikan terjun ke lapangan mengukur tingkat
awal sekolah atau mengambil baseline data pada pertengahan bulan September 2018
ini dan akan terjun kembali dua tahun lagi ke depan untuk mengukur tingkat
perubahan sekolah setelah mendapatkan intervensi Program Pelita Pendidikan.
“Sehingga bisa dilihat signifikan atau tidaknya perubahan
dan perkembangan sekolah setelah adanya program ini, dan menjadi
pertanggungjawaban ke publik dan pemerintah. Data awal ini akan menjadi pijakan
dan pembanding kemajuan sekolah dari tahun ke tahun,” ujar Budi Setiawan,
Spesialis Monitoring dan Evaluation program Pelita Pendidikan yang menjadi
koordinator kegiatan.
Baseline data akan diambil di tujuh sekolah di Kutai
Kartanegara dan tujuh sekolah di Balikpapan. 14 sekolah ini akan menjadi sampel
dari 48 SD/MI dan SMP/MTs yang baru terpilih menjadi mitra Pelita Pendidikan.
Program pendidikan yang lahir dari kebaikan Sukanto Tanoto
yang ingin menyumbangkan sebagian dana miliknya untuk kemajuan pendidikan di
Indonesia ini, akan mengintervensi sekolah dengan pelatihan dan pendampingan
peningkatan mutu guru, kepala sekolah, pengawas dan komite.
Sasaran utama program adalah peningkatan kualitas
pembelajaran di sekolah. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan whole school development, atau seluruh
aspek berkaitan dengan sekolah akan disasar dan seluruh stakeholder sekolah secara langsung maupun tidak langsung akan
dilibatkan dalam program.
Program hanya berkaitan dengan bantuan teknis peningkatan
kualitas sumber daya manusia dan bukan pengembangan infrastruktur.
Sosialisasi Program
di Balikpapan
Bersamaan kegiatan program ini, program Pelita Pendidikan
juga telah disosialisasikan pada tanggal 4 September 2018 kepada stakeholder program di hotel Swiss
Belinn, Balikpapan. Program yang baru masuk di Balikpapan dan Kutai Kartanegara
pada bulan Juli ini mendapat sambutan positif dari Dinas Pendidikan, Kemenag
Balikpapan dan stakeholder yang lainnya.
Kepala Kemenag Balikpapan, Hakimin, di hadapan para
pengawas, kepala sekolah/madrasah dan guru menyatakan bahwa keberhasilan
program juga ditentukan oleh kesungguhan guru menjalankan program.
Sementara Muhaimin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Balikpapan berharap dengan program ini dapat memotivasi guru untuk belajar
lebih baik lagi.
“Masih banyak kekurangan guru yang harus diperbaiki,”
ujarnya. (JJ/KO)
KalbarOnline, Balikpapan
– Bekerjasama dengan Pemkot Balikpapan dan Pemkab Kutai Kartanegara, Tanoto
Foundation baru-baru ini menggelar pelatihan monitoring dan evaluasi di hotel
Novotel Balikpapan, Kalimantan Timur, yang dimulai sejak tanggal 4 hingga 6
September 2018.
Pelatihan ini untuk memastikan bahwa program Pelita
Pendidikan yang dikenalkan oleh Tanoto Foundation dan baru saja dikerjasamakan
dengan kedua kabupaten dan kota tersebut, kemajuan dan perkembangannya terukur,
bisa dinilai sehingga hasilnya bisa benar-benar dipertanggungjawabkan kepada
publik.
Pelatihan dihadiri oleh 22 peserta dari Kutai Kartanegara
dan Balikpapan. Mereka terdiri dari guru, kepala sekolah dan pengawas yang
terpilih dari tingkat SD/MI dan SMP/MTs. Mereka belajar berbagai instrumen
monitoring dan evaluasi terkait dengan manajemen sekolah, pembelajaran dan
kompetensi siswa.
Mereka diproyeksikan terjun ke lapangan mengukur tingkat
awal sekolah atau mengambil baseline data pada pertengahan bulan September 2018
ini dan akan terjun kembali dua tahun lagi ke depan untuk mengukur tingkat
perubahan sekolah setelah mendapatkan intervensi Program Pelita Pendidikan.
“Sehingga bisa dilihat signifikan atau tidaknya perubahan
dan perkembangan sekolah setelah adanya program ini, dan menjadi
pertanggungjawaban ke publik dan pemerintah. Data awal ini akan menjadi pijakan
dan pembanding kemajuan sekolah dari tahun ke tahun,” ujar Budi Setiawan,
Spesialis Monitoring dan Evaluation program Pelita Pendidikan yang menjadi
koordinator kegiatan.
Baseline data akan diambil di tujuh sekolah di Kutai
Kartanegara dan tujuh sekolah di Balikpapan. 14 sekolah ini akan menjadi sampel
dari 48 SD/MI dan SMP/MTs yang baru terpilih menjadi mitra Pelita Pendidikan.
Program pendidikan yang lahir dari kebaikan Sukanto Tanoto
yang ingin menyumbangkan sebagian dana miliknya untuk kemajuan pendidikan di
Indonesia ini, akan mengintervensi sekolah dengan pelatihan dan pendampingan
peningkatan mutu guru, kepala sekolah, pengawas dan komite.
Sasaran utama program adalah peningkatan kualitas
pembelajaran di sekolah. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan whole school development, atau seluruh
aspek berkaitan dengan sekolah akan disasar dan seluruh stakeholder sekolah secara langsung maupun tidak langsung akan
dilibatkan dalam program.
Program hanya berkaitan dengan bantuan teknis peningkatan
kualitas sumber daya manusia dan bukan pengembangan infrastruktur.
Sosialisasi Program
di Balikpapan
Bersamaan kegiatan program ini, program Pelita Pendidikan
juga telah disosialisasikan pada tanggal 4 September 2018 kepada stakeholder program di hotel Swiss
Belinn, Balikpapan. Program yang baru masuk di Balikpapan dan Kutai Kartanegara
pada bulan Juli ini mendapat sambutan positif dari Dinas Pendidikan, Kemenag
Balikpapan dan stakeholder yang lainnya.
Kepala Kemenag Balikpapan, Hakimin, di hadapan para
pengawas, kepala sekolah/madrasah dan guru menyatakan bahwa keberhasilan
program juga ditentukan oleh kesungguhan guru menjalankan program.
Sementara Muhaimin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Balikpapan berharap dengan program ini dapat memotivasi guru untuk belajar
lebih baik lagi.
“Masih banyak kekurangan guru yang harus diperbaiki,”
ujarnya. (JJ/KO)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini