KalbarOnline, Pontianak – Sebanyak 194 ekor ikan arwana diikutsertakan dalam kontes bertajuk APPS Feat RDI Arowana Contest 2024, di Gedung Pontianak Convention Center (PCC), Kota Pontianak, Provinsi Kalbar. Kontes ini dibuka sejak Kamis hingga Minggu (23 – 26/05/2024.
Peserta tidak hanya dari Kalimantan Barat, namun juga berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, ada juga beberapa negara lainnya seperti Cina, Malaysia, Filipina hingga Jepang.
Kontestasi ikan Arwana ini digelar dengan berbagai kategori seperti Xs (30 cm), S (31-40 cm), M (41-45 cm), L (46-50 cm), XL (51 cm Up), Unique (all size), Short Body (all size), dan King (all size).
Salah satu pemenang kontes dengan kategori Short Body, Arman Bahari mengatakan, ia merasa bangga ikannya terpilih sebagai juara pertama kategori short body. Ikan miliknya itu memiliki panjang 30 cm.
“Ukurannya kurang lebih sekitar 30 cm. Belinya dari kapuas hulu. Sudah sekitar 1 tahun. Ikan arwana short body ini mempunyai body yang pendek, salah satu penilain dari juri. Kemudian dia punya ciri khas warna yang lebih mencolok kemudian punya pundak. Jadi kalau untuk short body salah satu yang dinilai itu bodinya. Kalau kategori lain seperti xs, s itu dinilai spek dan warnanya,” ujarnya.
Arman sendiri sudah menggeluti dan mengoleksi ikan arwana sejak tahun 2016. Ia mengungkapkan, melalui pameran ini masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara mendapatkan kualitas bibit ikan arwana terbaik. Sehingga ketika ikan tersebut diekspor, maka akan tetap terjaga kualitas terbaiknya.
“Kalau untuk umumnya perawatan arwana lumayan susah, soalnya pertama kita harus melihat airnya. Paling utama itu air, PH air kemudian TDS air, suhu air harus diutamakan karena posisi arwana tingkat stresnya tinggi bukan seperti ikan hias lainnya. Semakin warnanya lebih cerah, lebih merah semakin tinggi penilaiannya,” kata Arman.
Sementara itu, Ketua UMUM Asosiasi Penangkaran dan Perdagangan Siluk (APPS), Eri Hikmatul Basyir mengungkapkan, kegiatan tersebut diselenggarakan dengan tujuan sebagai ajang promosi pasaran ikan. Tak hanya itu, lanjut Eri, diharapkan dari kegiatan tersebut pangsa pasar ikan arwana menjadi lebih luas.
“Dalam kesempatan ini kamu juga mengimbau kepada para owner untuk segera mengantongi izin, agar ikan endemik asal Kalbar ini tetap terjaga kelestariannya,” kata Eri.
Eri berharap, pengusaha penangkaran Arwana mengurus izin dan jika belum tahu bagaimana cara pengurusannya, maka dapat bertanya kepada pengurus asosiasi.
“Untuk diketahui Asosiasi Penangkaran dan Perdagangan Siluk (APPS) hadir untuk menjadi rumah, wadah, keluh kesah juga masukan dari para penangkar arwana yang berizin,” pungkas Eri. (Lid)
Comment