Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 24 Desember 2018 |
Edi
dan Bahasan Siap Realisasikan Janji Kampanye
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji secara resmi melantik Edi Rusdi Kamtono dan Bahasan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak periode 2018-2023. Pelantikan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih pada Pilkada 2018 ini dilaksanakan di Balai Petitih Kantor Gubernur, Minggu (23/12).

Gubernur Kalbar, Sutarmidji dalam
sambutannya menyampaikan sejumlah catatan penting kepada penerus tongkat
estafet kepemimpinan Wali Kota Pontianak.
Sutarmidji yang merupakan mantan Wali Kota
Pontianak dua periode ini mengingatkan kepada pasangan Edi Kamtono-Bahasan agar
dapat mengimplementasikan semua program yang sudah berjalan dan program yang sesuai
dengan visi misi saat kampanye.
Sutarmidji juga berharap kepada keduanya
agar lebih mengetahui seluk beluk Kota Pontianak.
“Karena mohon maaf Pak Edi, sampai sebelum Bapak
dilantik hari ini, saya kadang merasa masih sebagai Wali Kota. Sehingga kadang
kalau ada yang tak benar, saya yang banyak menelfon Kepala SKPD. Misalnya soal
kebersihan kota dan sebagainya, ada sampah saja satu kantong di Jalan Ayani
saya langsung telfon Kepala Dinas Kebersihannya,” tukasnya.
Selain itu, Sutarmidji juga mengingatkan kepada
Edi Kamtono dan Bahasan agar tak segan melakukan tindakan hukum sekalipun hal
kecil. Misalnya dicontohkan Sutarmidji, penindakan hukum terhadap yang
melakukan pemangkasan atau pemotongan pohon di Kota Pontianak.
“Karena pohon-pohon kita sudah teregistrasi,
siapapun yang melakukan pemangkasan dan pemotongan, Pak Edi harus berani
mengambil tindakan hukum. Itu memang hal kecil tapi penegakan hukum harus. Penegakan
hukum penting, sekali saja kompromi dengan hukum, maka langkah berikutnya akan
sulit,” ingatnya.
Sutarmidji juga berpesan agar pasar-pasar
tetap menjadi perhatian. Sinergi antara Pemerintah Provinsi dan pemerintah
daerah tingkat dua juga diharapkan Sutarmidji untuk terus ditingkatkan.
“Saya berharap sinergi Pemerintah Provinsi
dengan Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten lainnya terus ditingkatkan,
karena Kalbar perlu kebersamaan untuk mengejar ketertinggalan,” harapnya.
Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura ini
juga mengingatkan agar keduanya dalam menjalankan roda pemerintahan, tetap
menerapkan transparansi anggaran semaksimal mungkin. Sebab dengan menerapkan
transparansi anggaran, akan menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah.
“Transparansi anggaran penting, untuk
meningkatkan akuntabilitas kita. Sehingga apapun program Pemkot Pontianak akan
didukung oleh masyarakat,” ujarnya.
Sutarmidji juga menyatakan siap mendukung
apapun kebijakan yang dilakukan oleh keduanya sepanjang itu efisien dan
efektif. Ia menekankan, yang terpenting ada upaya solusi mengimbangi perkembangan
zaman di Pontianak.
“Saya rasa Pak Edi bisa mengkaji itu semua
dan gunakan anggaran secara hati-hati dan efisien karena jika salah langkah
maka akan membahayakan yang mempunyai tanggung jawab. Jangan banyak yang
dibahas tapi banyak yang dikerjakan,” ucapnya.
Sutarmidji juga mengungkapkan pekerjaan
rumah Pemerintah Kota Pontianak yakni pembenahan wilayah Pontianak Utara agar
lebih rapi dan bersih.
“Tugaskan saja, kan ada Pak Bahasan,
mungkin komunikasinya akan lebih mudah. Kalau Pontianak Utara itu sudah bersih
dan tertib, maka Pontianak akan semakin baik,” tukasnya.
Hanya saja, kata dia, tinggal bagaimana
mengurangi kemacetan di Jembatan Kapuas 1 dan Jembatan Landak. Namun,
Sutarmidji meyakini apabila pengerjaan Jembatan Landak selesai maka kemacetan
akan semakin berkurang.
“Tinggal kita perlu berpikir bagaimana
membangun satu jembatan lagi, apakah di fery penyeberangan (Bardan Nadi) atau
langsung ke Batu Layang. Tapi Batu Layang, lalu lintas kapal masih sangat besar
di alur sungai itu,” tukasnya.
“Kemudian, kalau menunggu terowongan yang
rencananya dibuat itu Outer Ring Road (Jalan Lingkar Luar) dan outer ring canal
(Kanal Lingkar Luar) itu mungkin lama, apalagi ada 14 proyek strategis nasional
yang sementara ditunda. Artinya, kalau mengharapkan APBN tidak mungkin sehingga
kita harus berpikir bagaimana mencari solusi yang terbaik,” sambungnya.
“Mungkin bisa saja fery-fery penyeberangan
khusus roda dua dari Pontianak Utara ke pusat kota, itu beberapa titik bisa
sebenarnya. Tapi itu yang belum terimplementasi, karena ada penolakan dari
masyarakat karena lahan mereka,” tukasnya.
“Untuk prioritas yang harus dilakukan Wali
Kota Pontianak kedepan, ruang terbuka hijau dan kenyamanan kota,” tandasnya.
Transparansi
sebagai pola bekerja
Sementara Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi
Kamtono menegaskan pihaknya sudah menerapkan transparansi, baik dalam tata
kelola pemerintahan maupun keuangan. Hal itu dibuktikan dengan predikat Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang disandang
Pemkot Pontianak, serta berbagai prestasi yang telah dicapai selama ini.
“Jadi, apa yang disampaikan beliau
(Gubernur Kalbar) terkait masalah kebersihan, keamanan dan lainnya itu menjadi
tugas saya bersama Pak Bahasan. Insya Allah, 100 hari ke depan bisa dilihat
hasil kerja kami,” ungkapnya.
Lebih rinci, ia menguraikan program 100
hari kerja dirinya bersama Bahasan, yakni penataan kebersihan kota,
mengentaskan kekumuhan, infrastruktur dan sebagainya. Terkait pembangunan
infrastruktur, Edi menyebut, pembebasan lahan untuk pembangunan duplikasi
Jembatan Landak masih dilakukan pihaknya dan tidak ada permasalahan yang
berarti. Bahkan, ia optimis bisa menuntaskan duplikasi pembangunan jembatan
tersebut.
“Saya yakin masyarakat juga semuanya tidak
sabar untuk menikmati fasilitas infrastruktur yang representatif seperti duplikasi
Jembatan Landak,” tuturnya.
Sementara, dari sisi aparatur di jajaran
Pemkot Pontianak, struktur atau susunan jabatan yang ada, diakuinya, akan
melihat dan mengevaluasi mana yang profesional dan berpotensi serta
berkompetensi untuk mengisi jabatan di pemerintahannya.
“Mereka harus peduli dan siap bekerja 24
jam serta benar-benar memahami tugas fungsinya dan mampu berkoordinasi,” tegas
Edi.
Lanjutkan
pembangunan infrastruktur hingga tuntas
Sementara Wakil Wali Kota Pontianak,
Bahasan menambahkan, pada prinsipnya ia bersama Edi Rusdi Kamtono siap
menjalankan tugas sebagaimana pesan yang disampaikan Gubernur Kalbar,
Sutarmidji.
“Janji-janji kampanye dan program ke depan
sesuai dengan arahan Bapak Gubernur. Kita siap merealisasikannya,” tegasnya.
Terkait dengan program 100 hari kerja,
pihaknya sudah berkomitmen tahun pertama dan kedua fokus pada jalan dan
drainase lingkungan.
“Pontianak dari segi infrastruktur
terbilang cukup baik, jadi kami tinggal melanjutkan pembangunan infrastruktur
hingga tuntas,” tukasnya.
Bahasan juga menuturkan, pihaknya akan membenahi
sumber daya aparatur yang ada di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di
jajaran Pemkot Pontianak.
“Kita akan tingkatkan kompetensi para ASN
di lingkungan Pemkot Pontianak,” pungkasnya. (Fai)
Edi
dan Bahasan Siap Realisasikan Janji Kampanye
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji secara resmi melantik Edi Rusdi Kamtono dan Bahasan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak periode 2018-2023. Pelantikan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih pada Pilkada 2018 ini dilaksanakan di Balai Petitih Kantor Gubernur, Minggu (23/12).

Gubernur Kalbar, Sutarmidji dalam
sambutannya menyampaikan sejumlah catatan penting kepada penerus tongkat
estafet kepemimpinan Wali Kota Pontianak.
Sutarmidji yang merupakan mantan Wali Kota
Pontianak dua periode ini mengingatkan kepada pasangan Edi Kamtono-Bahasan agar
dapat mengimplementasikan semua program yang sudah berjalan dan program yang sesuai
dengan visi misi saat kampanye.
Sutarmidji juga berharap kepada keduanya
agar lebih mengetahui seluk beluk Kota Pontianak.
“Karena mohon maaf Pak Edi, sampai sebelum Bapak
dilantik hari ini, saya kadang merasa masih sebagai Wali Kota. Sehingga kadang
kalau ada yang tak benar, saya yang banyak menelfon Kepala SKPD. Misalnya soal
kebersihan kota dan sebagainya, ada sampah saja satu kantong di Jalan Ayani
saya langsung telfon Kepala Dinas Kebersihannya,” tukasnya.
Selain itu, Sutarmidji juga mengingatkan kepada
Edi Kamtono dan Bahasan agar tak segan melakukan tindakan hukum sekalipun hal
kecil. Misalnya dicontohkan Sutarmidji, penindakan hukum terhadap yang
melakukan pemangkasan atau pemotongan pohon di Kota Pontianak.
“Karena pohon-pohon kita sudah teregistrasi,
siapapun yang melakukan pemangkasan dan pemotongan, Pak Edi harus berani
mengambil tindakan hukum. Itu memang hal kecil tapi penegakan hukum harus. Penegakan
hukum penting, sekali saja kompromi dengan hukum, maka langkah berikutnya akan
sulit,” ingatnya.
Sutarmidji juga berpesan agar pasar-pasar
tetap menjadi perhatian. Sinergi antara Pemerintah Provinsi dan pemerintah
daerah tingkat dua juga diharapkan Sutarmidji untuk terus ditingkatkan.
“Saya berharap sinergi Pemerintah Provinsi
dengan Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten lainnya terus ditingkatkan,
karena Kalbar perlu kebersamaan untuk mengejar ketertinggalan,” harapnya.
Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura ini
juga mengingatkan agar keduanya dalam menjalankan roda pemerintahan, tetap
menerapkan transparansi anggaran semaksimal mungkin. Sebab dengan menerapkan
transparansi anggaran, akan menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah.
“Transparansi anggaran penting, untuk
meningkatkan akuntabilitas kita. Sehingga apapun program Pemkot Pontianak akan
didukung oleh masyarakat,” ujarnya.
Sutarmidji juga menyatakan siap mendukung
apapun kebijakan yang dilakukan oleh keduanya sepanjang itu efisien dan
efektif. Ia menekankan, yang terpenting ada upaya solusi mengimbangi perkembangan
zaman di Pontianak.
“Saya rasa Pak Edi bisa mengkaji itu semua
dan gunakan anggaran secara hati-hati dan efisien karena jika salah langkah
maka akan membahayakan yang mempunyai tanggung jawab. Jangan banyak yang
dibahas tapi banyak yang dikerjakan,” ucapnya.
Sutarmidji juga mengungkapkan pekerjaan
rumah Pemerintah Kota Pontianak yakni pembenahan wilayah Pontianak Utara agar
lebih rapi dan bersih.
“Tugaskan saja, kan ada Pak Bahasan,
mungkin komunikasinya akan lebih mudah. Kalau Pontianak Utara itu sudah bersih
dan tertib, maka Pontianak akan semakin baik,” tukasnya.
Hanya saja, kata dia, tinggal bagaimana
mengurangi kemacetan di Jembatan Kapuas 1 dan Jembatan Landak. Namun,
Sutarmidji meyakini apabila pengerjaan Jembatan Landak selesai maka kemacetan
akan semakin berkurang.
“Tinggal kita perlu berpikir bagaimana
membangun satu jembatan lagi, apakah di fery penyeberangan (Bardan Nadi) atau
langsung ke Batu Layang. Tapi Batu Layang, lalu lintas kapal masih sangat besar
di alur sungai itu,” tukasnya.
“Kemudian, kalau menunggu terowongan yang
rencananya dibuat itu Outer Ring Road (Jalan Lingkar Luar) dan outer ring canal
(Kanal Lingkar Luar) itu mungkin lama, apalagi ada 14 proyek strategis nasional
yang sementara ditunda. Artinya, kalau mengharapkan APBN tidak mungkin sehingga
kita harus berpikir bagaimana mencari solusi yang terbaik,” sambungnya.
“Mungkin bisa saja fery-fery penyeberangan
khusus roda dua dari Pontianak Utara ke pusat kota, itu beberapa titik bisa
sebenarnya. Tapi itu yang belum terimplementasi, karena ada penolakan dari
masyarakat karena lahan mereka,” tukasnya.
“Untuk prioritas yang harus dilakukan Wali
Kota Pontianak kedepan, ruang terbuka hijau dan kenyamanan kota,” tandasnya.
Transparansi
sebagai pola bekerja
Sementara Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi
Kamtono menegaskan pihaknya sudah menerapkan transparansi, baik dalam tata
kelola pemerintahan maupun keuangan. Hal itu dibuktikan dengan predikat Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang disandang
Pemkot Pontianak, serta berbagai prestasi yang telah dicapai selama ini.
“Jadi, apa yang disampaikan beliau
(Gubernur Kalbar) terkait masalah kebersihan, keamanan dan lainnya itu menjadi
tugas saya bersama Pak Bahasan. Insya Allah, 100 hari ke depan bisa dilihat
hasil kerja kami,” ungkapnya.
Lebih rinci, ia menguraikan program 100
hari kerja dirinya bersama Bahasan, yakni penataan kebersihan kota,
mengentaskan kekumuhan, infrastruktur dan sebagainya. Terkait pembangunan
infrastruktur, Edi menyebut, pembebasan lahan untuk pembangunan duplikasi
Jembatan Landak masih dilakukan pihaknya dan tidak ada permasalahan yang
berarti. Bahkan, ia optimis bisa menuntaskan duplikasi pembangunan jembatan
tersebut.
“Saya yakin masyarakat juga semuanya tidak
sabar untuk menikmati fasilitas infrastruktur yang representatif seperti duplikasi
Jembatan Landak,” tuturnya.
Sementara, dari sisi aparatur di jajaran
Pemkot Pontianak, struktur atau susunan jabatan yang ada, diakuinya, akan
melihat dan mengevaluasi mana yang profesional dan berpotensi serta
berkompetensi untuk mengisi jabatan di pemerintahannya.
“Mereka harus peduli dan siap bekerja 24
jam serta benar-benar memahami tugas fungsinya dan mampu berkoordinasi,” tegas
Edi.
Lanjutkan
pembangunan infrastruktur hingga tuntas
Sementara Wakil Wali Kota Pontianak,
Bahasan menambahkan, pada prinsipnya ia bersama Edi Rusdi Kamtono siap
menjalankan tugas sebagaimana pesan yang disampaikan Gubernur Kalbar,
Sutarmidji.
“Janji-janji kampanye dan program ke depan
sesuai dengan arahan Bapak Gubernur. Kita siap merealisasikannya,” tegasnya.
Terkait dengan program 100 hari kerja,
pihaknya sudah berkomitmen tahun pertama dan kedua fokus pada jalan dan
drainase lingkungan.
“Pontianak dari segi infrastruktur
terbilang cukup baik, jadi kami tinggal melanjutkan pembangunan infrastruktur
hingga tuntas,” tukasnya.
Bahasan juga menuturkan, pihaknya akan membenahi
sumber daya aparatur yang ada di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di
jajaran Pemkot Pontianak.
“Kita akan tingkatkan kompetensi para ASN
di lingkungan Pemkot Pontianak,” pungkasnya. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini