Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 15 Januari 2019 |
KalbarOnline,
Nasional – Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo
Subianto mengaku miris dan menyayangkan langkah pemerintah saat ini yang kerap
kali melakukan impor bahan-bahan pangan saat musim panen petani tiba. Ditambah lagi,
bahan pangan yang diimpor merupakan bahan pangan yang mampu diproduksi oleh petani
Indonesia.
“Saya juga baru datang dari Klaten, di situ
petani-petani beras bersedih, karena saat mereka panen beberapa bulan yang
lalu, banjir beras dari luar negeri,” ujar Prabowo dalam pidato kebangsaan
Prabowo-Sandiaga ‘Indonesia Menang’ di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019)
malam.
Tak hanya petani beras, Prabowo juga
mengatakan bahwa petani tebu juga turut bersedih karena pemerintah melakukan hal
yang sama yakni impor pada musim panen.
“Saya juga baru-baru ini dari Jatim, di
sana banyak petani tebu yang bersedih karena, saat mereka panen, banjir gula
dari luar negeri,” ucapnya.
Demikian halnya yang dialami petani garam.
“Pada saat petani garam juga mengalami
kesulitan, banjir garam dari luar negeri,” ujarnya lagi.
Hal ini semakin diperparah dengan
harga-harga yang sudah tidak terkendali dan tidak terjangkau.
“Emak-emak dimana-mana mengeluhkan harga-harga sudah tidak terkendali dan tidak terjangkau. Harga telor, harga daging, beras sudah sangat berat dirasakan oleh rakyat Indonesia. Bagaimana bisa di republik ini harga gula tiga kali lebih mahal daripada harga dunia,” tukasnya.
Dirinya mengaku heran karena bangsa ini
mengimpor bahan-bahan pangan yang bisa diproduksi dari dalam negeri.
“Saudara-saudara, kita impor semua
bahan-bahan pangan yang mampu diproduksi oleh rakyat kita sendiri. Kadang-kadang
kita heran apakah ada pemerintah yang seperti sekarang seolah-olah membiarkan
rakyatnya sendiri tidak dibela. Inikah negara yang kita cita-citakan dan
diperjuangkan oleh para pendiri bangsa kita,” imbuhnya.
Hal ini disampaikan Prabowo dihadapan para
peserta pidato kebangsaan ‘Indonesia Menang’ bersama cawapres RI nomor urut 02,
Sandiaga Salahuddin Uno berdasarkan curhatan para petani-petani yang ia
kunjungi di berbagai daerah se-tanah air. (Fat)
KalbarOnline,
Nasional – Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo
Subianto mengaku miris dan menyayangkan langkah pemerintah saat ini yang kerap
kali melakukan impor bahan-bahan pangan saat musim panen petani tiba. Ditambah lagi,
bahan pangan yang diimpor merupakan bahan pangan yang mampu diproduksi oleh petani
Indonesia.
“Saya juga baru datang dari Klaten, di situ
petani-petani beras bersedih, karena saat mereka panen beberapa bulan yang
lalu, banjir beras dari luar negeri,” ujar Prabowo dalam pidato kebangsaan
Prabowo-Sandiaga ‘Indonesia Menang’ di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019)
malam.
Tak hanya petani beras, Prabowo juga
mengatakan bahwa petani tebu juga turut bersedih karena pemerintah melakukan hal
yang sama yakni impor pada musim panen.
“Saya juga baru-baru ini dari Jatim, di
sana banyak petani tebu yang bersedih karena, saat mereka panen, banjir gula
dari luar negeri,” ucapnya.
Demikian halnya yang dialami petani garam.
“Pada saat petani garam juga mengalami
kesulitan, banjir garam dari luar negeri,” ujarnya lagi.
Hal ini semakin diperparah dengan
harga-harga yang sudah tidak terkendali dan tidak terjangkau.
“Emak-emak dimana-mana mengeluhkan harga-harga sudah tidak terkendali dan tidak terjangkau. Harga telor, harga daging, beras sudah sangat berat dirasakan oleh rakyat Indonesia. Bagaimana bisa di republik ini harga gula tiga kali lebih mahal daripada harga dunia,” tukasnya.
Dirinya mengaku heran karena bangsa ini
mengimpor bahan-bahan pangan yang bisa diproduksi dari dalam negeri.
“Saudara-saudara, kita impor semua
bahan-bahan pangan yang mampu diproduksi oleh rakyat kita sendiri. Kadang-kadang
kita heran apakah ada pemerintah yang seperti sekarang seolah-olah membiarkan
rakyatnya sendiri tidak dibela. Inikah negara yang kita cita-citakan dan
diperjuangkan oleh para pendiri bangsa kita,” imbuhnya.
Hal ini disampaikan Prabowo dihadapan para
peserta pidato kebangsaan ‘Indonesia Menang’ bersama cawapres RI nomor urut 02,
Sandiaga Salahuddin Uno berdasarkan curhatan para petani-petani yang ia
kunjungi di berbagai daerah se-tanah air. (Fat)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini