Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 06 Januari 2025 |
KalbarOnline, Pontianak – Musim buah lokal di Kalimantan Barat kembali tiba, salah satunya buah langsat Punggur yang terkenal dengan rasa manis khas dan daging buah yang tebal dan berair. Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, menjadi salah satu daerah utama penghasil buah ini.
Suhartian, pemilik kebun langsat mengatakan, bahwa saat musim panen, produksi buahnya dapat mencapai 10 sampai 12 ton. Ia memiliki lahan seluas kurang lebih 1 hektar dengan 126 pohon langsat.
“Jadi rata-rata produksi satu pohon itu bisa 100 kilo lah. Jadi kalau misal kita punya 126 (pohon) jadi ada potensi itu sekitar 10 - 12 ton,” katanya.
Suhartian menjelaskan, produksi panen langsat hingga berton-ton itu bergantung pada tenaga pemanjat. Rata-rata, satu pemanjat mampu menghasilkan hingga empat keranjang per hari, dengan berat masing-masing keranjang mencapai 70 kilogram.
“Jika ada tiga pemanjat, kami bisa panen 12 keranjang per hari. Kalau lima orang, tinggal dikalikan saja,” jelas Suhartian.
Hasil panen tersebut biasanya langsung dijual ke agen-agen yang sudah lama bekerja sama. Bahkan kata Suhartian, hasilnya sudah dikirim hingga Kapuas Hulu, seperti Desa Nangalauk.
Musim panen langsat berlangsung sekitar tiga bulan, dimulai dari pertengahan Desember hingga Maret. Saat panen raya, produksi buah bisa mencapai 40 - 50 ton per hari dari belasan agen. Namun, melimpahnya hasil panen kerap membuat harga turun drastis.
“Harga di musim panen raya bisa jatuh ke Rp 3.000 per kilogram. Kalau sekarang ini rata-rata Rp 5.000 sampai Rp 6.000 per kilogram,” jelas Suhartian.
Ia juga menambahkan, bahwa panen raya tahun depan diperkirakan akan berlangsung antara Agustus hingga Desember, tergantung pada kondisi cuaca. (Lid)
KalbarOnline, Pontianak – Musim buah lokal di Kalimantan Barat kembali tiba, salah satunya buah langsat Punggur yang terkenal dengan rasa manis khas dan daging buah yang tebal dan berair. Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap, menjadi salah satu daerah utama penghasil buah ini.
Suhartian, pemilik kebun langsat mengatakan, bahwa saat musim panen, produksi buahnya dapat mencapai 10 sampai 12 ton. Ia memiliki lahan seluas kurang lebih 1 hektar dengan 126 pohon langsat.
“Jadi rata-rata produksi satu pohon itu bisa 100 kilo lah. Jadi kalau misal kita punya 126 (pohon) jadi ada potensi itu sekitar 10 - 12 ton,” katanya.
Suhartian menjelaskan, produksi panen langsat hingga berton-ton itu bergantung pada tenaga pemanjat. Rata-rata, satu pemanjat mampu menghasilkan hingga empat keranjang per hari, dengan berat masing-masing keranjang mencapai 70 kilogram.
“Jika ada tiga pemanjat, kami bisa panen 12 keranjang per hari. Kalau lima orang, tinggal dikalikan saja,” jelas Suhartian.
Hasil panen tersebut biasanya langsung dijual ke agen-agen yang sudah lama bekerja sama. Bahkan kata Suhartian, hasilnya sudah dikirim hingga Kapuas Hulu, seperti Desa Nangalauk.
Musim panen langsat berlangsung sekitar tiga bulan, dimulai dari pertengahan Desember hingga Maret. Saat panen raya, produksi buah bisa mencapai 40 - 50 ton per hari dari belasan agen. Namun, melimpahnya hasil panen kerap membuat harga turun drastis.
“Harga di musim panen raya bisa jatuh ke Rp 3.000 per kilogram. Kalau sekarang ini rata-rata Rp 5.000 sampai Rp 6.000 per kilogram,” jelas Suhartian.
Ia juga menambahkan, bahwa panen raya tahun depan diperkirakan akan berlangsung antara Agustus hingga Desember, tergantung pada kondisi cuaca. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini