Kubu Raya    

Kelapa Melimpah, Dari Rp3600 Nilai Jual Kopra Hanya Naik Rp200

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 25 September 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Kubu

Raya – Usaha daging dari buah kelapa yang dikeringkan atau lebih sering

didengar dengan sebutan kopra masih menjadi andalan potensi yang berpeluang

bagi sebagian warga Kecamatan Sungai Kakap. Dengan proses yang sederhana dari penurunan

buah kelapa hingga pengupasan kulit dan pengeringan menggunakan sinar matahari,

masih sering terlihat di sepanjang jalan Dusun Cempaka, Desa Sungai Itik,

Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.

Kepala Desa Sungai Itik, Abdurahman menjelaskan, peminat

dari usaha kopra di desanya masih banyak dilakukan oleh warga Desa Sungai Itik,

dengan hamparan yang luas 70 persen pohon-pohon kelapa masih banyak tumbuh

subur dan berbuah. Namun, suburnya buah pohon kelapa tidaklah sesubur

pendapatan dari para petani kopra, yang pada akhirnya banyak perkebunan buah

kelapa menjadi semak belukar karena tidak dirawat.

“Sekarang banyak petani kopra sambilan membuat gula merah

dari air legen buah kelapa karena hasil dari kopra sudah tidak dapat

meningkatkan pendapatan bagi petani kopra. Apalagi harga jualnya kerap berubah,

kadang turun kadang naik,” ujar Abdurahman saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu

(25/9/2019).

Perubahan harga jual kopra memang dirasakan bagi petani, salah

satunya Bakri (52). Ia menuturkan, harga jual kopra saat ini Rp3800/kilogram yang

sebelumnya sempat turun menjadi Rp3600/kilogram. Proses menjadi kopra dari buah

kelapa juga memerlukan biaya.

“Berat dari satu buah kelapa hitunglah dua ons, dikalikan Rp3800,

apabila menjadi kopra terhitung 3600/kilogram sedangkan penurunan dan

pengeringan juga memerlukan biaya,” kata Bakri saat ditemui di lokasi

pengupasan kulit buah kelapa.

Dia berujar, tahap penyelesaian dari buah kelapa menjadi kopra

untuk sebanyak tiga petani kopra masing-masing bisa menyelesaikan 1000 buah

kelapa untuk menjadi kopra dari 3000 buah kelapa masih utuh keadaannya.

Banyaknya jumlah buah kelapa karena sudah dipatok oleh para petani kopra waktu

yang tepat untuk menentukan kualitas buah kelapa itu sendiri.

“Khusus buah kelapa tidak ada musim, sudah dipastikan setiap

3-4 bulan buah kelapa itu wajib diturunkan apabila lebih dari waktu itu maka

buah akan jelek (hitam) artinya dalam waktu satu tahun bisa empat kali

menurunkan buah kelapa dari pohonnya,” terang dia. (ian)

Artikel Selanjutnya
Bupati Rupinus Launching ODF Desa Semabi
Rabu, 25 September 2019
Artikel Sebelumnya
Polres Sekadau Launching Smart SIM, Apa Saja Manfaatnya?
Rabu, 25 September 2019

Berita terkait