KalbarOnline, Bengkayang – Abu sisa pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) mampu menjadi modal penggerak perekonomian masyarakat di Singkawang dan Bengkayang.
Salah satu pihak yang merasakan manisnya manfaat dari FABA PLTU adalah UMKM Prestago yang terletak di sekitar PLTU Bengkayang. UMKM Prestago mulai menggunakan FABA sebagai bahan campuran produksi batako sejak April 2022.
Andi Wijaya, pemilik UMKM Prestago menjelaskan, awal mula ketertarikan dirinya menggunakan FABA karena adanya penjelasan dari PLN terkait manfaat FABA. Dengan biaya yang lebih murah dari bahan baku pasir dan semen, FABA bisa menekan ongkos produksi dari UMKM ini.
“Alhamdulillah ternyata hasil dan kualitasnya bagus, hingga akhirnya kami menandatangani pemanfaatan FABA PLTU Bengkayang dengan PLN UPK Singkawang,” ujarnya.
Ia menjelaskan, hingga saat ini UMKM Prestago telah memanfaatkan FABA dari PLTU Bengkayang kurang lebih sebanyak 40 Ton, FABA tersebut digunakan sebagai bahan campuran produksi batako, dengan FABA, manfaat yang kami rasakan adalah meningkatnya jumlah produksi,” tambahnya.
Setelah menggunakan FABA, ia mengatakan usahanya mampu meningkatkan produksi batako sebanyak 1400 buah atau setara dengan Rp 3,000,000/hari. Sehingga, dapat menghemat biaya produksi batako sebesar Rp 500,000/hari.
“Jadi setelah menggunakan FABA omzet kami naik sekitar 60 juta/bulan, sampai saat ini kami telah mempekerjakan 7 orang tenaga kerja,” tambahnya.
Manager PLN UPK Singkawang, Erfan Julianto menambahkan, saat ini FABA dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat, UMKM dan Instansi–menyusul telah dikategorikannya FABA menjadi limbah bukan bahan berbahaya dan beracun (B3).
PLN dikatakannya juga membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin memanfaatkan FABA menjadi produk bernilai guna tinggi, diantaranya sebagai campuran dalam Industri konstruksi dan infrastruktur.
Kerjasama pengelolaan FABA PLTU Bengkayang menggunakan sistem zero cost, UMKM Prestago merupakan contoh UMKM yang telah sukses memanfaatkan FABA sebagai bahan campuran produksi batako.
“Harapan kami tentunya semakin banyak UMKM dan IMKM yang melirik memanfaatkan FABA, selain dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja juga menguntungkan dari sisi ekonomis dan lingkungan,” tutup Erfan Julianto. (Jau)
Comment