KalbarOnline, Pontianak – Mantan Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan kembali ditanya soal peluangnya kembali berpasangan dengan Sutarmidji di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalbar 2024. Kepada awak media ia menyampaikan, kalau masih terlalu dini untuk memutuskan iya atau tidak.
“Jadi begini, inikan baru namanya pendaftaran partai, jadi belum ada pasangan. Semuanya mendaftar masing-masing, ada yang calon gubernur, dan ada yang calon wakil gubernur. Nanti baru kita tahu jelas itu apabila sudah mendaftar di KPU. Siapa berpasangan dengan siapa, itu baru jelas,” terangnya usai mengembalikan berkas sebagai bakal calon Gubernur Kalbar ke Kantor DPW PAN Kalbar, Sabtu (04/05/2024).
Norsan mengaku, kalau dirinya sudah mendaftar ke tiga partai sebagai calon Gubernur Kalbar. Ia pun telah melengkapi ketiga berkas tersebut.
“(Sudah) menyerahkan berkas pertama kemarin di Demokrat, kedua di Golkar, kemudian PAN ini partai ketiga saya mengembalikan berkas. Saya mendaftar sebagai calon gubernur,” jelas Norsan.
Maksud Norsan, kalau saat ini mekanismenya masih pada level pendaftaran ke partai-partai, belum ke KPU. Sehingga siapapun dapat berpasangan dengan calon manapun, termasuk menempati posisi apapun, baik sebagai calon orang nomor satu maupun calon nomor dua.
“Sekarang mekanismenya baru mendaftar di Partai. Dan ini pun belum tentu dikabulkan partai. Kemudian Pak Sutarmidji kemarin menyatakan bahwa beliau masih ingin berpasangan dengan saya, tidak menutup kemungkinan itu akan terjadi. Inikan fleksibel artinya,” katanya.
“Yang namanya politik ini fleksibel, last minute terjadi (apapun),” tambahnya.
Dengan sikap demikian, Norsan pun menampik kalau dirinya dinilai abu-abu. Dalam artian, satu sisi ia mendaftar sebagai bakal calon gubernur, tapi di sisi lain sepertinya mau juga menempati posisi calon wakil.
“Abu-abu? kalau abu-abu saya ndak abu-abu loh. Saya di mana-mana mendaftar sebagai gubernur, tidak ada sebagai wakil gubernur. Sebagai gubernur semua, artinya tidak abu-abu,” tepisnya.
Menurut Norsan, dalam politik hari-hari ke depan, sebelum pendaftaran di KPU, apapun bisa terjadi. Selama itu masih belum jelas, dirinya pun belum akan memutuskan sikap.
“Kita melihat perjalanannya bagaimana. Apabila nanti sudah ada nampak benang hitam, benang merah, benang putihnya, baru nanti kita bisa menentukan sikap. sikap yang mana kita ambil, dan ini tidak bisa saya buka disini,” ujarnya.
“Jadi saya tidak abu-abu, pasti. Cuma nanti finish-nya itu apabila kita sudah melihat situasi dan kondisi,” sambung Norsan.
Saat disinggung lagi, apakah langkah Norsan mendaftar sebagai bakal calon gubernur ke partai-partai, lantaran ia melihat peta politik yang ada saat ini. Di mana adanya kekhawatiran soal keterbelahan massa, umat dan seterusnya.
“Semua orang punya hak mencalonkan diri untuk maju sebagai gubernur maupun wakil gubernur. Tapi tentu orang itu punya perhitungan politik yang matang, salah satu perhitungan politiknya adalah siap tidak menang atau kalah. Kedua, maju harus menang, kalau maju tapi kalah percuma juga. Itu perhitungan yang pasti,” kata dia.
Kekeh dengan narasi maju sebagai calon gubernur, Norsan sendiri mengaku sudah mengantongi nama-nama bakal calon wakil gubernur yang akan mendampinginya di pilkada serentak 27 November mendatang.
“Ada 3 nama, tapi orangnya belum bisa disebutkan. Kalau kita sebutkan nanti, kelemahan kita diketahui lawan. Rata-rata birokrat yang sudah berpengalaman di pemerintahan. (Orangnya) di (dapil) Kalbar 2. Kan (dari dapil) Kalbar 1 saya,” ucapnya.
Norsan juga menambahkan, kalau calon-calon wakilnya tersebut tidak mesti orang-orang yang kini sudah mendaftar di parpol tingkat DPD provinsi, namun bisa juga yang mendaftar di DPC partai kabupaten.
“Jadi untuk wakil, saya sudah katakan, walaupun orangnya tidak mendaftar di partai atau misalnya dia daftar di kabupaten, tapi pada saat kita mendaftar di KPU nanti bisa kita ambil yang bersangkutan sebagai wakil, tidak dilarang itu,” katanya.
“Jadi (ibarat buah), kita peram dululah nama wakil ini, kalau sudah masak, baru kita keluarkan, biar manis rasanya,” tutup Norsan. (Jau)
Comment