KalbarOnline, Pontianak – Mantan Gubernur Kalbar periode 2018 – 2023, Sutarmidji melakukan pengembalian berkas pencalonan Gubernur Kalbar ke Kantor DPW Partai Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Kalbar, Jumat (03/05/2024).
Sutarmidji berharap, partai yang diketuai Zulkifli Hasan itu bisa mengusungnya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalbar 2024 – 2029 mendatang.
Sutarmidji menilai, bahwa PAN memiliki sumber daya manusia yang andal, sehingga ia optimis dapat memenangkan pertarungan pilgub 2024 jika bersama PAN.
“Saya berharap dapat didukung PAN, karena PAN punya konstituen dan sumber daya manusia yang andal, dan saya berharap dapat mendongkrak suara,” katanya.
Tak hanya pada urusan pemilu, PAN juga dinilai Sutarmidji merupakan mitra yang mumpuni dalam hal menjalankan pemerintahan. Hal itu ia buktikan dalam periode pertamanya memimpin Kalbar.
“Selain itu, (soal) kerja sama (pemerintahan), selama saya jadi gubernur cukup baik, termasuk dengan Ketua Pak Boyman sebagai anggota dewan (DPR RI), beberapa usulan yang kita ajukan ke pusat lewat Pak Boyman dapat terealisasi,” puji Sutarmidji.
Dukung Calon yang Elektabilitasnya Tinggi
Terpisah, Sekretaris DPW PAN Provinsi Kalbar, Zulfydar Zaidar Mochtar menjelaskan, bahwa hingga kini partainya telah menerima 6 berkas pendaftaran di luar kader PAN, 4 berkas sebagai calon gubernur dan 2 berkas sebagai calon wakil gubernur. Sementara dari internal, PAN kata dia, masih berharap Boyman Harun maju sebagai calon gubernur.
“Terkait PAN, itu secara otomatis menyesuaikan hasil rakorwil PAN, meminta kesediaan Pak Boyman Harun maju sebagai Gubernur Kalbar. Mekanisme berikutnya tentu soal penyatuan (koalisi) antara partai. Karena kita tidak bisa sendiri mengusung, harus koalisi,” katanya.
Secara teknis, para bakal calon yang sejauh ini sudah mendaftar, baik di level pilkada provinsi maupun kabupaten, PAN Kalbar akan melaporkannya kepada DPP PAN di Jakarta.
“Nama-nama yang kami bawa bukan hanya nama-nama di pilgub tapi kabupaten/kota juga kita bawa. Kita lihat kesempatan yang tercepat rekomendasinya, karena ini kaitan dengan PAN, tidak bisa sendiri harus koalisi dengan partai lain. Kecepatan-kecepatan itu diperlukan,” kata dia.
Zulfydar menyatakan, kalau dirinya tidak mengetahui secara pasti kapan surat rekomendasi kepada para calon itu akan diturunkan DPP, namun yang pasti sebelum pendaftaran di KPU berakhir.
“Tentu sebelum pendaftaran KPU. Misalkan besok KPU tutup pendaftaran, jam 12 malam bisa daftar terakhir. Yang penting PAN ini hadir untuk rahmatan lil alamin,” tuturnya.
Namun Zulfydar membocorkan, bahwa rekomendasi biasanya akan diberikan DPP kepada calon-calon kepala daerah yang memiliki elektabilitas tinggi. Logika sederhananya, PAN ingin menang pilkada.
“Pasti! Karena kita mau menang,” jawab Zulfydar mantap.
Ia pun bersyukur, bahwa calon-calon yang mendaftar di Pilgub Kalbar kali ini semuanya memiliki elektabilitas. Tinggal nanti bagaimana DPP kuasa dalam memutuskan hal ini.
“Hampir semua yang daftar di PAN untuk pilgub punya elektabilitas, kami tidak ragukan. Dari 6 orang ini. baik dari Mayjen TNI Purn Ronny (cawagub), Jakius Sinyor (cawagub), Lasarus (cagub), Sutarmidji (cagub), Ria Norsan (cagub), Muda Mahendrawan (cagub), mereka punya potensi semua,” kata Zulfydar.
Selain survei elektoral, PAN tambah Zulfydar, juga melakukan wawancara terhadap para bakal calon. Wawancara itu diantaranya berisi seputar kecenderungan pribadi, misalnya kesiapan yang bersangkutan dan lainnya.
“Lalu kalau memang benar mewakili Partai Amanat Nasional, siap (atau) tidak bekerja sama dengan PAN? Pasti PAN akan berjuang sampai akhir masa jabatan. Komitmen membesarkan PAN seperti apa? Lalu bagaimana cara berkoalisi seperti apa,” sampai Zulfydar menerangkan di antara kisi-kisi wawancara para kandidat. (Jau)
Comment