KalbarOnline, Pontianak – Mantan Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan menyambut baik ajakan Sutarmidji untuk kembali berpasangan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar pada 27 November mendatang. Hanya saja menurut Norsan, keinginan besar itu tidak bisa ia putuskan sendiri, melainkan harus melibatkan banyak partai koalisi.
“Kita menyambut baik ajakan beliau, kemudian untuk sekarang kita mendaftar dulu, nanti kan partai yang masang-masang-kan ini, biasa kan begitu, si A dipasangkan dengan B, si B dipasangkan dengan si A, nanti tinggal siapa yang direkomendasikan oleh partai,” ujarnya.
Hal itu disampaikan Norsan kala diwawancarai wartawan usai melakukan pengembalian berkas formulir pendaftaran pencalonan Gubernur Kalbar 2024 ke Kantor DPD Partai Demokrat Provinsi Kalbar, pada Sabtu (06/04/2024).
Norsan menyampaikan, kalau dirinya juga akan melakukan komunikasi dengan partai-partai lain, mengingat Demokrat sendiri tidak mencukupi kursi untuk mengusung satu pasangan calon.
“Nanti kita cari koalisi, bisa jadi Demokrat-Golkar, Demokrat-Gerindra (atau lainnya),” kata Norsan.
Untuk Partai Demokrat sendiri, Norsan mengaku telah memiliki hubungan yang cukup lama. Dirinya pun sangat berharap agar partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dapat menerimanya sebagai bakal calon dari Partai Demokrat di pilkada serentak 2024.
“Saya pernah menjadi Bendahara Demokrat pada zaman Pak Hendri Usman, jadi (hubungan) dengan demokrat sudah lama memang,” katanya.
Saat disinggung mengenai kans-nya di pilkada kali ini, Norsan mengatakan dirinya memang belum melakukan survei, namun dorongan-dorongan kuat dari masyarakat diakuinya terus mengalir untuk memintanya kembali maju dan melanjutkan periode keduanya.
“Saya belum mengadakan survei, namun dorongan-dorongan dari masyarakat ada lah,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Kalbar, Usman yang menerima pengembalian berkas pendaftaran Ria Norsan, menyambut baik kehadiran langsung pria yang pernah menjadi Bupati Mempawah dua periode itu kantornya.
“Alhamdulillah tadi kita sama-sama sudah menerima pengembalian berkas dari Pak Norsan sebagai bakal calon gubernur,” ucapnya.
Usman mengkonfirmasi, kalau Partai Demokrat memang tidak bisa mengusung langsung pencalonan pasangan kandidat, lantaran kursi yang dimiliki tidak mencapai 20 persen. Oleh karenanya ia menganjurkan, baik kepada Norsan maupun kepada balon-balon lainnya, untuk tetap melakukan komunikasi politik dengan partai-partai lain calon koalisi.
“Demokrat sadar bahwa tidak cukup untuk mengusung satu calon, supaya beliau mengkomunikasikan dengan calon partai koalisi,” ujarnya.
Usman juga menerangkan, kalau internal DPP dapat mengeluarkan surat penugasan demi memudahkan para balon yang mendaftar ke Partai Demokrat itu melakukan komunikasi ke partai politik calon koalisi.
“Nah di internal Partai Demokrat, sebelum mengeluarkan rekomendasi, jika diperlukan, DPP bisa mengeluarkan surat penugasan, artinya (sebagai tanda) yang bersangkutan sudah berkomunikasi dengan Demokrat. Demokrat tau diri tidak cukup mengusung satu perahu, silahkan bakal calon mengkomunikasikan dengan calon partai koalisi, supaya memenuhi syarat yang ditetapkan oleh undang-undang 20 persen jumlah kursi DPRD provinsi,” terangnya.
Ditanya soal mekanisme penetapan siapa balon yang bakal diusung Partai Demokrat dalam pilgub Kalbar 2024 nantinya, Usman menyatakan pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya keputusan itu ke DPP. Namun yang jelas, siapapun yang diputuskan menjadi calon dari Demokrat, tentunya telah didasari oleh aspirasi masyarakat dan berpeluang untuk menang.
“Tentu kita ingin calon kita menang, tentulah ia memenuhi persyaratan, misalnya popularitas, elektabilitas, bagaimana kita bisa tahu, ya salah satunya dengan survei,” kata Usman. (Jau)
Comment