Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 13 Februari 2019 |
KalbarOnline,
Nasional – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menjadi pembicara pada
rapat kerja kesehatan nasional (Rakerkesnas) 2019 yang berlangsung di Nusantara
Hall, ICE-BSD City Tanggerang, Selasa (12/2/2019).
Kegiatan yang dihadiri Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek
dan para pimpinan dinas kesehatan seluruh Indonesia tersebut mengusung tema ‘kolaborasi
pusat dan daerah dalam pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta’.
Dalam paparannya, Sutarmidji mengatakan bahwa strategi dan
arah kebijakan pembangunan kesehatan perlu dilakukan dengan tiga aspek yaitu
peningkatan kesehatan ibu dan anak, peningkatan status kesehatan masyarakat dan
peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.
Sedangkan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, arah
kebijakannya dengan meningkatkan layanan gizi dan kesehatan ibu dan anak. Untuk
peningkatan status kesehatan masyarakat, arah kebijakannya Pemerintah Provinsi Kalbar
yakni dengan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat,
penyediaan obat dan perbekalan kesehatan yang memadai serta penyediaan data dan
informasi kesehatan.
“Saya baru menjabat sebagai Gubernur itu sekitar empat
bulan, perhatian utama saya yaitu di bidang kesehatan dan pendidikan. Dua hal ini
yang harus di reformasi besar-besaran di Kalbar. Untuk itu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan masyarakat terhadap layanan
kesehatan dengan perluasan kapasitas dan memenuhi fasilitas kesehatan rumah
sakit,” ujarnya.
Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura itu pun mencontohkan
fasilitas kesehatan rumah sakit saat ia menjabat sebagai Wali Kota Pontianak. Dimana
saat itu ia membangun rumah sakit milik Pemerintah Kota Pontianak dengan
menerapkan layanan tanpa kelas. Sebab dirinya beranggapan pelayanan kesehatan
untuk masyarakat tidak boleh dibedakan.
“Ketika saya jadi Wali Kota, saya bangun rumah sakit dan
saya minta untuk pelayanan kesehatan masyarakat
tidak ada kelas, satu-satunya rumah sakit tanpa kelas yang ada di
Indonesia dan itu semua semata-mata untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat,” tuturnya.
Saat ini, dirinya tengah melakukan reformasi besar-besaran
di bidang kesehatan yang ada di Kalbar, dimana banyak pimpinan pelayanan
kesehatan yang ada tidak sesuai dengan latar pendidikan dan pengalaman yang
dimilikinya.
“Kepala rumah sakit jiwa yang ada di Kalbar saya minta
mundur, karena tidak sesuai latar belakang pendidikan keilmuannya. Masa’,
kepala rumah sakit itu dijabat sarjana ekonomi, kan tidak sesuai dengan
bidangnya dan dalam waktu dua bulan kita isi dengan orang-orang professional yang
sesuai dengan bidangnya,” tegasnya.
Sementara untuk tahun 2019, dirinya akan membuat sebuah
gebrakan perubahan untuk pelayanan RSUD Soedarso Kalbar yang dianggap kurang
memadai dengan berbagai fasilitas yang ada saat ini.
“Tahun ini kita akan buat perubahan untuk RSUD Soedarso di Kalbar,
dengan menyediakan berbagai fasilitas yang lengkap dan bangunan rumah sakitnya
kita akan bangun enam lantai. Karena rumah sakit Soedarso merupakan rujukan
nasional, itu akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kalbar dalam bidang
kesehatan dan ruang inapnya tanpa kelas,” tukasnya.
Alasan dirinya menerapkan layanan tanpa kelas itu guna membantu
BPJS Kesehatan agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan mewujudkan
pelayanan kesehatan lebih baik. Tak hanya itu saja, dirinya juga mendapatkan
berbagai pertanyaan anggaran terkait kebijakannya itu.
“Nanti ruang inap yang kelas tiga harus memiliki fasilitas
sama seperti ruang inap kelas satu dan itu tidak mahal sepanjang pemerintah
daerahnya memperhatikan itu. Saya juga mendapatkan pertanyaan dari jajaran Pemprov,
kenapa bapak mau terapkan seperti itu dan dananya dari mana. Lalu saya jawab
dananya dari potongan perjalanan dinas jajaran Pemprov. Itu semua saya lakukan
demi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” tegasnya lagi.
Kebijakan yang diambilnya itu merupakan seiring sejalan
dengan program pemerintah pusat yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dimana
bidang kesehatan menjadi utama program pemerintah. Demikian halnya Pemerintah Provinsi
Kalbar yang menjadikan kesehatan sebagai salah satu bidang prioritas. (Fai)
KalbarOnline,
Nasional – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menjadi pembicara pada
rapat kerja kesehatan nasional (Rakerkesnas) 2019 yang berlangsung di Nusantara
Hall, ICE-BSD City Tanggerang, Selasa (12/2/2019).
Kegiatan yang dihadiri Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek
dan para pimpinan dinas kesehatan seluruh Indonesia tersebut mengusung tema ‘kolaborasi
pusat dan daerah dalam pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta’.
Dalam paparannya, Sutarmidji mengatakan bahwa strategi dan
arah kebijakan pembangunan kesehatan perlu dilakukan dengan tiga aspek yaitu
peningkatan kesehatan ibu dan anak, peningkatan status kesehatan masyarakat dan
peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.
Sedangkan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, arah
kebijakannya dengan meningkatkan layanan gizi dan kesehatan ibu dan anak. Untuk
peningkatan status kesehatan masyarakat, arah kebijakannya Pemerintah Provinsi Kalbar
yakni dengan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat,
penyediaan obat dan perbekalan kesehatan yang memadai serta penyediaan data dan
informasi kesehatan.
“Saya baru menjabat sebagai Gubernur itu sekitar empat
bulan, perhatian utama saya yaitu di bidang kesehatan dan pendidikan. Dua hal ini
yang harus di reformasi besar-besaran di Kalbar. Untuk itu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan masyarakat terhadap layanan
kesehatan dengan perluasan kapasitas dan memenuhi fasilitas kesehatan rumah
sakit,” ujarnya.
Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura itu pun mencontohkan
fasilitas kesehatan rumah sakit saat ia menjabat sebagai Wali Kota Pontianak. Dimana
saat itu ia membangun rumah sakit milik Pemerintah Kota Pontianak dengan
menerapkan layanan tanpa kelas. Sebab dirinya beranggapan pelayanan kesehatan
untuk masyarakat tidak boleh dibedakan.
“Ketika saya jadi Wali Kota, saya bangun rumah sakit dan
saya minta untuk pelayanan kesehatan masyarakat
tidak ada kelas, satu-satunya rumah sakit tanpa kelas yang ada di
Indonesia dan itu semua semata-mata untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat,” tuturnya.
Saat ini, dirinya tengah melakukan reformasi besar-besaran
di bidang kesehatan yang ada di Kalbar, dimana banyak pimpinan pelayanan
kesehatan yang ada tidak sesuai dengan latar pendidikan dan pengalaman yang
dimilikinya.
“Kepala rumah sakit jiwa yang ada di Kalbar saya minta
mundur, karena tidak sesuai latar belakang pendidikan keilmuannya. Masa’,
kepala rumah sakit itu dijabat sarjana ekonomi, kan tidak sesuai dengan
bidangnya dan dalam waktu dua bulan kita isi dengan orang-orang professional yang
sesuai dengan bidangnya,” tegasnya.
Sementara untuk tahun 2019, dirinya akan membuat sebuah
gebrakan perubahan untuk pelayanan RSUD Soedarso Kalbar yang dianggap kurang
memadai dengan berbagai fasilitas yang ada saat ini.
“Tahun ini kita akan buat perubahan untuk RSUD Soedarso di Kalbar,
dengan menyediakan berbagai fasilitas yang lengkap dan bangunan rumah sakitnya
kita akan bangun enam lantai. Karena rumah sakit Soedarso merupakan rujukan
nasional, itu akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kalbar dalam bidang
kesehatan dan ruang inapnya tanpa kelas,” tukasnya.
Alasan dirinya menerapkan layanan tanpa kelas itu guna membantu
BPJS Kesehatan agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan mewujudkan
pelayanan kesehatan lebih baik. Tak hanya itu saja, dirinya juga mendapatkan
berbagai pertanyaan anggaran terkait kebijakannya itu.
“Nanti ruang inap yang kelas tiga harus memiliki fasilitas
sama seperti ruang inap kelas satu dan itu tidak mahal sepanjang pemerintah
daerahnya memperhatikan itu. Saya juga mendapatkan pertanyaan dari jajaran Pemprov,
kenapa bapak mau terapkan seperti itu dan dananya dari mana. Lalu saya jawab
dananya dari potongan perjalanan dinas jajaran Pemprov. Itu semua saya lakukan
demi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” tegasnya lagi.
Kebijakan yang diambilnya itu merupakan seiring sejalan
dengan program pemerintah pusat yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dimana
bidang kesehatan menjadi utama program pemerintah. Demikian halnya Pemerintah Provinsi
Kalbar yang menjadikan kesehatan sebagai salah satu bidang prioritas. (Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini