Pontianak    

Jadi Pembicara di Rakerkesnas 2019, Sutarmidji Paparkan Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan di Kalbar

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 13 Februari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Nasional – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menjadi pembicara pada

rapat kerja kesehatan nasional (Rakerkesnas) 2019 yang berlangsung di Nusantara

Hall, ICE-BSD City Tanggerang, Selasa (12/2/2019).

Kegiatan yang dihadiri Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek

dan para pimpinan dinas kesehatan seluruh Indonesia tersebut mengusung tema ‘kolaborasi

pusat dan daerah dalam pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta’.

Dalam paparannya, Sutarmidji mengatakan bahwa strategi dan

arah kebijakan pembangunan kesehatan perlu dilakukan dengan tiga aspek yaitu

peningkatan kesehatan ibu dan anak, peningkatan status kesehatan masyarakat dan

peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.

Sedangkan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak, arah

kebijakannya dengan meningkatkan layanan gizi dan kesehatan ibu dan anak. Untuk

peningkatan status kesehatan masyarakat, arah kebijakannya Pemerintah Provinsi Kalbar

yakni dengan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat,

penyediaan obat dan perbekalan kesehatan yang memadai serta penyediaan data dan

informasi kesehatan.

“Saya baru menjabat sebagai Gubernur itu sekitar empat

bulan, perhatian utama saya yaitu di bidang kesehatan dan pendidikan. Dua hal ini

yang harus di reformasi besar-besaran di Kalbar. Untuk itu meningkatkan

pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan masyarakat terhadap layanan

kesehatan dengan perluasan kapasitas dan memenuhi fasilitas kesehatan rumah

sakit,” ujarnya.

Orang nomor satu di Bumi Tanjungpura itu pun mencontohkan

fasilitas kesehatan rumah sakit saat ia menjabat sebagai Wali Kota Pontianak. Dimana

saat itu ia membangun rumah sakit milik Pemerintah Kota Pontianak dengan

menerapkan layanan tanpa kelas. Sebab dirinya beranggapan pelayanan kesehatan

untuk masyarakat tidak boleh dibedakan.

“Ketika saya jadi Wali Kota, saya bangun rumah sakit dan

saya minta untuk pelayanan kesehatan masyarakat 

tidak ada kelas, satu-satunya rumah sakit tanpa kelas yang ada di

Indonesia dan itu semua semata-mata untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi

masyarakat,” tuturnya.

Saat ini, dirinya tengah melakukan reformasi besar-besaran

di bidang kesehatan yang ada di Kalbar, dimana banyak pimpinan pelayanan

kesehatan yang ada tidak sesuai dengan latar pendidikan dan pengalaman yang

dimilikinya.

“Kepala rumah sakit jiwa yang ada di Kalbar saya minta

mundur, karena tidak sesuai latar belakang pendidikan keilmuannya. Masa’,

kepala rumah sakit itu dijabat sarjana ekonomi, kan tidak sesuai dengan

bidangnya dan dalam waktu dua bulan kita isi dengan orang-orang professional yang

sesuai dengan bidangnya,” tegasnya.

Sementara untuk tahun 2019, dirinya akan membuat sebuah

gebrakan perubahan untuk pelayanan RSUD Soedarso Kalbar yang dianggap kurang

memadai dengan berbagai fasilitas yang ada saat ini.

“Tahun ini kita akan buat perubahan untuk RSUD Soedarso di Kalbar,

dengan menyediakan berbagai fasilitas yang lengkap dan bangunan rumah sakitnya

kita akan bangun enam lantai. Karena rumah sakit Soedarso merupakan rujukan

nasional, itu akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kalbar dalam bidang

kesehatan dan ruang inapnya tanpa kelas,” tukasnya.

Alasan dirinya menerapkan layanan tanpa kelas itu guna membantu

BPJS Kesehatan agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan mewujudkan

pelayanan kesehatan lebih baik. Tak hanya itu saja, dirinya juga mendapatkan

berbagai pertanyaan anggaran terkait kebijakannya itu.

“Nanti ruang inap yang kelas tiga harus memiliki fasilitas

sama seperti ruang inap kelas satu dan itu tidak mahal sepanjang pemerintah

daerahnya memperhatikan itu. Saya juga mendapatkan pertanyaan dari jajaran Pemprov,

kenapa bapak mau terapkan seperti itu dan dananya dari mana. Lalu saya jawab

dananya dari potongan perjalanan dinas jajaran Pemprov. Itu semua saya lakukan

demi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” tegasnya lagi.

Kebijakan yang diambilnya itu merupakan seiring sejalan

dengan program pemerintah pusat yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dimana

bidang kesehatan menjadi utama program pemerintah. Demikian halnya Pemerintah Provinsi

Kalbar yang menjadikan kesehatan sebagai salah satu bidang prioritas. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Musnahkan 4,5 Kilogram Sabu, BNN Sebut Kasus Narkoba di Kalbar Meningkat
Rabu, 13 Februari 2019
Artikel Sebelumnya
Jadi Pembicara di Rakerkesnas 2019, Sutarmidji Paparkan Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Kesehatan di Kalbar
Rabu, 13 Februari 2019

Berita terkait