Pontianak    

Sutarmidji Sebut Penegakkan Aturan dan Hukum Cara Efektif Cegah Karhutla

Oleh : Jauhari Fatria
Sabtu, 16 Februari 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Ditambah program desa

mandiri

KalbarOnline,

Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menegaskan bahwa penegakkan

aturan dan hukum adalah cara efektif untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan

dan lahan.

“Mengedepankan penegakkan aturan itu paling efektif untuk

mencegah terjadinya karhutla,” ujarnya saat memberikan arahan pada rapat

koordinasi pencegahan dan kesiapsiagaan bencana asap akibat kebakaran hutan dan

lahan yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalbar di Hotel

Mahkota Pontianak, Jumat (15/2/2019).

Sutarmidji menuturkan bahwa hal itu sudah dilakukannya sejak

menjabat sebagai Wali Kota Pontianak.

“Saya ketika menjadi Wali kota Pontianak saya buat Peraturan

Wali Kota apabila lahan yang dibuka dengan sengaja di bakar, maka lahan itu

tidak boleh digunakan selama lima tahun. Dan hasil penyelidikan ternyata lahan

itu dibakar untuk membuat jalan perumahan, izinnya kita bekukan dan pemilik

lahannya wajib membayar biaya yang dikeluarkan untuk memadamkan api,” tegasnya.

Sementara untuk lahan yang terbakar sendiri atau tidak

dijaga oleh pemilik lahan, lanjut Midji, lahan tersebut tidak boleh

dimanfaatkan dan dipindahtangankan selama 3 tahun.

“Setelah ada peraturan itu itu, karhutla di Pontianak sangat

kecil bahkan tidak ada. Saya sarankan Wali Kota Pontianak sekarang untuk

membuat Perda,” tukasnya.

Selain dari pada penegakkan aturan, Midji juga menegaskan

bahwa pencegahan karhutla dapat dilakukan dengan program desa mandiri.

“Kita menilai langkah-langkah berikutnya setelah penegakkan aturan

dan hukum adalah menciptakan sebanyak-banyaknya desa mandiri sebagai langkah

cepat mengajak masyarakat,” tukasnya.

Program desa mandiri, lanjutnya, dinilai dapat menjadi

solusi dalam penanganan dan pencegahan karhutlah yang ada di Kalbar.

“Konsep yang paling bagus itu desa mandiri, dengan 50

indikator itu kita bisa melibatkan masyarakat untuk bidang apa saja termasuk

pencegahan karhutla. Untuk program desa mandiri mulai berjalan dan diharapkan

tidak ada lagi karhutla di Kalbar,” tuturnya.

Sehingga, kata dia, pemanfaatan lahan juga akan semakin

efektif dan efesien. Ia juga meminta agar terus dilakukan penelitan jenis-jenis

tanaman yang dapat memanfaatkan lahan gambut.

“Harus terus dilakukan penelitian jenis pohon apa yang bisa

ditanam di lahan gambut dan bisa meningkatkan atau menghasilkan ekonomi

masyarakat. Kalau di Pontianak Utara 90 persen lahan gambut, tapi hampir tak

pernah terjadi kebakaran karena banyak sekat kanal, jadi air selalu ada.

Pontianak Utara itu sekarang punya 800 hektar lahan gambut untuk agro industry dan

dapat menghasilkan sayur kurang lebih 30 ton per hari. Talas Pontianak itu

sangat terkenal, ini harusnya diterapkan di lahan gambut seluruh Kalbar karena pasarnya

sangat besar,” tukasnya.

Sutarmidji menegaskan pihaknya bersama jajaran forkopimda

Kalbar akan berupaya semaksimal mungkin mencegah terjadinya kebakaran hutan dan

lahan.

Pihaknya juga akan fokus menggiatkan komunitas anak muda cinta

lingkungan.

“Insya Allah kita bersama jajaran forkopimda Kalbar akan berupaya maksimal mencegah terjadinya karhutla dan kita akan giatkan komunitas-komunitas anak muda cinta lingkungan di Kalbar untuk menanam pohon sebanyak-banyaknya,” tandasnya.

Turut hadir, Kepala BNPB RI, Letnan Jenderal (Letjen) TNI Doni Monardo, Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan, Pangdam XII/Tanjungpura, Kapolda Kalbar, Kepala BPBD Kalbar dan jajaran, pemerintah daerah tingkat II se-Kalbar serta para tamu undangan lainnya. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Akhiri Masa Jabatan, Bupati Rusman Ali Resmikan Masjid Nur Rusman Ali
Sabtu, 16 Februari 2019
Artikel Sebelumnya
Kepala BNPB Minta Gubernur Kalbar Segera Keluarkan Pernyataan Status Siaga Darurat Bencana
Sabtu, 16 Februari 2019

Berita terkait