KalbarOnline, Pontianak – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, Letnan Jenderal (Letjen) TNI Doni Monardo meminta agar Pemerintah Provinsi Kalbar jangan menunggu terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Jelang puncak musim kemarau ini, dirinya meminta Gubernur Kalbar untuk mengeluarkan pernyataan status siaga darurat bencana.
“Sehingga BNPB bisa mengalokasikan anggaran untuk kesiapan pencegahan bencana asap akibat karhutla. Ini sebagai langkah strategis kita,” ujarnya saat diwawancarai usai rapat koordinasi pencegahan dan kesiapsiagaan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalbar di Hotel Mahkota Pontianak, Jumat (15/2/2019).
Ia juga menambahkan bahwa berdasarkan paparan yang disampaikan Pangdam XII/Tanjungpura, Kapolda Kalbar dan Gubernur Kalbar dan para pakar lainnya bahwa penyebab karhutla 99,9 persen karena perbuatan manusia.
“Sebagian dari pelakunya adalah warga kita sendiri. Oleh karena itu perlu adanya pendekatan sosial, pendekatan kultural melibatkan para pakar, ulama, tokoh gereja dan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar kita bisa memberikan permohonan kepada masyarakat sehingga tergerak untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan,” tukasnya.
Dirinya juga mendorong agar para pakar dari perguruan tinggi untuk melakukan penelitian atau mengembangkan metode pertanian yang membuka lahan tanpa membakar. Hal ini menurutnya, harus dicarikan langkah-langkah strategis untuk jangka pendek dan jangka panjang sehingga tumbuh kesadaran masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan membakar, sebab kerugiannya sangat besar.
“Kalau kita bandingkan bencana asap akibat karhutla pada 2015 dengan tsunami di Aceh itu perbandingannya 1:2. Tsunami di Aceh itu korbannya hampir 200 ribu orang, kerugian materilnya itu mencapai 7 miliar USD atau setara dengan Rp120 triliun,” tukasnya.
“Tetapi karhutla 2015 lalu itu kerugiannya tercatat 16,1 miliar USD atau setara dengan Rp221 triliun. Jadi kerugian kita luar biasa besar. Oleh karenanya upaya pencegahan ini akan lebih banyak menghemat uang Negara dibandingkan kita harus melakukan penanganan,” timpalnya.
Dirinya mengingatkan kembali bahwa berdasarkan data yang diterimanya dari badan meteorologi klimatologi dan geofisika (BMKG) musim kemarau itu terjadi sekitar bulan April.
“BMKG sudah memberikan data bahwa pada April sudah mendekati musim kemarau. Jadi kapan puncaknya itu mungkin beberapa minggu sebelum puncak musim kemarau, sudah ada sebuah pernyataan dari Pak Gubernur terkait status siaga darurat bencana,” tukasnya.
“Sehingga ini menjadi sebuah kekuatan sekaligus kewajiban kita dari BNPB untuk memberikan dukungan,” timpalnya.
Apresiasi langkah Gubernur Kalbar
Dirinya turut mengapresiasi langkah Gubernur Kalbar dalam melibatkan masyarakat untuk pemanfaatan lahan gambut secara efektif dan berkelanjutan. Misalnya dengan penanaman sayur-sayuran dan umbi-umbian tertentu.
“Apa yang disampaikan Gubernur merupakan langkah yang sangat bagus, jadi masyarakat diajak dan dilibatkan. Mungkin masyarakat selama ini tidak tahu bahwa lahan gambut cocok untuk ditanami jenis sayuran tertentu, misalnya bawang. Ternyata bawang 1 hektar lahan gambut bisa menghasilkan 17 ton. Kemudian umbi-umbian, 1 hektar lahan gambut bisa menghasilkan 20 ton talas. Kalau sudah dipahami oleh masyarakat, saya rasa masyarakat tidak akan melakukan pembakaran justru akan masyarakat jaga,” tukasnya.
“Sosialisasi itu penting, ditambah peran dari unsur TNI-Polri dan unsur terkait lainnya, akan dapat membantu Pemerintah Provinsi Kalbar untuk memberikan pemahaman ke masyarakat,” sambungnya.
Dirinya turut mengapresiasi upaya-upaya pencegahan karhutla melalui program desa mandiri. Menurutnya keberhasilan suatu desa nantinya bisa menjadi percontohan bagi desa-desa lain dalam pencegahan karhutla.
“Jadi perlu dilakukan percobaan dulu. Setelah sukses, desa-desa lain diundang. Pasti masyarakat desa lainnya akan mengikuti. Masyarakat kita adalah masyarakat yang sangat penurut. Jika ada satu contoh, saya yakin yang lain juga akan meniru,” imbuhnya.
Berkenaan dengan pelaku pembakaran hutan dan lahan baik perseorangan maupun korporasi, Letjen Doni meminta agar pihak Kepolisian tak segan-segan melakukan penindakkan tegas.
“Kita sangat berharap kepada kawan-kawan Kepolisian tak ragu-ragu lakukan penegakan hukum,” pungkasnya. (Fat)
Comment