Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 15 Juli 2021 |
Gubernur Sutarmidji Minta BPBD di Daerah Terdampak Batingsor Segera Tetapkan Status Bencana
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten/kota yang terdampak bencana banjir, angin puting beliung, dan longsor (Batingsor) untuk segera menetapkan status bencana di masing-masing daerah.
“Saya sudah arahkan. Kalau perlu disuplai pangan, kita suplai. Cadangan pangan kita masih cukup. Kita tergantung BPBD daerah masing-masing,” kata Midji, Kamis, 15 Juli 2021.
Midji mengakui sejauh ini belum ada daerah yang mengajukan bantuan, ataupun menginformasikan Pemerintah Provinsi terkait status bencana di daerah masing-masing. Padahal menurutnya, dengan ditetapkannya status bencana, akan memudahkan pemerintah daerah dalam menanggulangi bencana di masing-masing daerah.
[caption id="attachment_99956" align="aligncenter" width="562"]
Laporan banjir yang disampaikan BPBD Provinsi Kalbar (Foto: BPBD Kalbar)[/caption]
“Makanya cepat BPBD daerah tetapkan status bencananya. Sampaikan ke provinsi. Misalkan statusnya darurat, ya tetapkan. Gunakan dana cadangan pangan. Sejauh ini belum ada, tapi kalau ada yang minta kita bantu, kita keluarkan cadangan pangan. Karena apa? Karena mereka belum tetapkan status bencananya,” tutupnya.
Berdasarkan data Batingsor 14 Juli 2021 yang dikeluarkan oleh BPBD Provinsi Kalbar terdapat lima kabupaten di Kalbar yang mengalami bencana. Adapun sebagai berikut:
Lima kecamatan di Kayong Utara di antaranya Kecamatan Sukadana, Kecamatan Simpang Hilir, Kecamatan Teluk Batang, Kecamatan Pulau Maya, dan Kecamatan Seponti. Akibat curah hujan yang tinggi sejak tanggal 13 Juli 2021 hingga tanggal 14 Juli 2021 mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor di beberapa kecamatan di Kabupaten Kayong Utara.
Bahkan tanah longsor yang terjadi di Desa Pampang Harapan, Kecamatan Sukadana menelan korban jiwa. Satu orang dikabarkan meninggal dunia, satu orang masih dalam pencarian, enam dikabarkan selamat dan dalam keadaan sehat. Satu rumah rusak berat tertimbun longsor.
Sementara tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Pulau Maya, dua orang dikabarkan mengalami luka ringan. Sementara untuk korban yang terdampak banjir masih dalam pendataan. Untuk kondisi terkini, satu korban hilang belum ditemukan dan pencarian masih terus dilakukan.
Tiga dusun di Kecamatan Mandor terendam banjir.
Hujan dengan intensitas sedang dan tinggi pada pukul 11.00 WIB pada Selasa, 13 Juli 2021 sampai pukul 04.00 WIB Rabu, 14 Juli 2021 menyebabkan Sungai Samadahu dan Sungai Liongkong meluap sehingga mengakibatkan pemukiman warga terendam air dengan ketinggian di dalam rumah warga 0,5 - 1,5 meter. Sedangkan ketinggian air di permukaan jalan mencapai 0,5 - 1 meter.
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Landak, terdapat 210 Kepala Keluarga di Dusun Salatiga yang rumahnya terendam Banjir, 84 KK di Dusun Singkong, dan 3 KK di Dusun Suka Ramai. Meski demikian, berdasarkan update kondisi terkini dikabarkan bahwa air sudah berangsur surut.
Di Kabupaten Kapuas Hulu terdapat enam kecamatan yang dilanda banjir. Di antaranya Kecamatan Hulu Gurung, Kecamatan Silat Hulu, Kecamatan Boyan Tanjung, Kecamatan Pengkadan, Kecamatan Bunut Hulu, dan Kecamatan Mentebah.
Curah hujan yang tinggi sejak tanggal Selasa, 13 Juli 2021 hingga Rabu, 14 Juli 2021 mengakibatkan terjadinya banjir. BPBD setempat masih melakukan pendataan terhadap korban jiwa yang terdampak banjir. Sembilan rumah dilaporkan rusak berat (rubuh) di Desa Entibab dan satu rumah rusak berat di Desa Landau Rantau.
Berdasarkan informasi yang diterima dari BPBD Kalbar, kondisi terkini di Kapuas Hulu masih dalam keadaan banjir. Banjir di beberapa kecamatan masih belum surut.
Untuk di Kabupaten Kubu Raya, terdapat dua kecamatan di antaranya Kecamatan Rasau Jaya dan Kecamatan Sungai Raya yang terdampak banjir. Banjir yang terjadi disebabkan curah hujan yang tinggi sejak, Selasa 13 Juli 2021 hingga Rabu, 14 Juli 2021 kemarin.
Berdasarkan data yang diterima, 43 jiwa dikabarkan mengungsi ke SDN 16 Rasau Jaya dan 23 jiwa mengungsi ke rumah penduduk akibat banjir yang terjadi di Kecamatan Rasau Jaya.
Sementara 23 jiwa dikabarkan terdampak akibat banjir yang terjadi di Kecamatan Sungai Raya.
Untuk Kabupaten Mempawah dilaporkan lima kecamatan terendam banjir di antaranya Kecamatan Sungai Kunyit, Kecamatan Toho, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kecamatan Segedong dan Kecamatan Anjongan. Ratusan rumah warga terendam banjir. Dua desa di Kecamatan Anjongan juga mengalami longsor.
Sementara lima kecamatan di antaranya Kecamatan Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Anjungan, Sungai Pinyuh, dan Kecamatan Jongkat terdampak angin kencang. Banjir dilaporkan masih menggenangi rumah warga.
Gubernur Sutarmidji Minta BPBD di Daerah Terdampak Batingsor Segera Tetapkan Status Bencana
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten/kota yang terdampak bencana banjir, angin puting beliung, dan longsor (Batingsor) untuk segera menetapkan status bencana di masing-masing daerah.
“Saya sudah arahkan. Kalau perlu disuplai pangan, kita suplai. Cadangan pangan kita masih cukup. Kita tergantung BPBD daerah masing-masing,” kata Midji, Kamis, 15 Juli 2021.
Midji mengakui sejauh ini belum ada daerah yang mengajukan bantuan, ataupun menginformasikan Pemerintah Provinsi terkait status bencana di daerah masing-masing. Padahal menurutnya, dengan ditetapkannya status bencana, akan memudahkan pemerintah daerah dalam menanggulangi bencana di masing-masing daerah.
[caption id="attachment_99956" align="aligncenter" width="562"]
Laporan banjir yang disampaikan BPBD Provinsi Kalbar (Foto: BPBD Kalbar)[/caption]
“Makanya cepat BPBD daerah tetapkan status bencananya. Sampaikan ke provinsi. Misalkan statusnya darurat, ya tetapkan. Gunakan dana cadangan pangan. Sejauh ini belum ada, tapi kalau ada yang minta kita bantu, kita keluarkan cadangan pangan. Karena apa? Karena mereka belum tetapkan status bencananya,” tutupnya.
Berdasarkan data Batingsor 14 Juli 2021 yang dikeluarkan oleh BPBD Provinsi Kalbar terdapat lima kabupaten di Kalbar yang mengalami bencana. Adapun sebagai berikut:
Lima kecamatan di Kayong Utara di antaranya Kecamatan Sukadana, Kecamatan Simpang Hilir, Kecamatan Teluk Batang, Kecamatan Pulau Maya, dan Kecamatan Seponti. Akibat curah hujan yang tinggi sejak tanggal 13 Juli 2021 hingga tanggal 14 Juli 2021 mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor di beberapa kecamatan di Kabupaten Kayong Utara.
Bahkan tanah longsor yang terjadi di Desa Pampang Harapan, Kecamatan Sukadana menelan korban jiwa. Satu orang dikabarkan meninggal dunia, satu orang masih dalam pencarian, enam dikabarkan selamat dan dalam keadaan sehat. Satu rumah rusak berat tertimbun longsor.
Sementara tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Pulau Maya, dua orang dikabarkan mengalami luka ringan. Sementara untuk korban yang terdampak banjir masih dalam pendataan. Untuk kondisi terkini, satu korban hilang belum ditemukan dan pencarian masih terus dilakukan.
Tiga dusun di Kecamatan Mandor terendam banjir.
Hujan dengan intensitas sedang dan tinggi pada pukul 11.00 WIB pada Selasa, 13 Juli 2021 sampai pukul 04.00 WIB Rabu, 14 Juli 2021 menyebabkan Sungai Samadahu dan Sungai Liongkong meluap sehingga mengakibatkan pemukiman warga terendam air dengan ketinggian di dalam rumah warga 0,5 - 1,5 meter. Sedangkan ketinggian air di permukaan jalan mencapai 0,5 - 1 meter.
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD Landak, terdapat 210 Kepala Keluarga di Dusun Salatiga yang rumahnya terendam Banjir, 84 KK di Dusun Singkong, dan 3 KK di Dusun Suka Ramai. Meski demikian, berdasarkan update kondisi terkini dikabarkan bahwa air sudah berangsur surut.
Di Kabupaten Kapuas Hulu terdapat enam kecamatan yang dilanda banjir. Di antaranya Kecamatan Hulu Gurung, Kecamatan Silat Hulu, Kecamatan Boyan Tanjung, Kecamatan Pengkadan, Kecamatan Bunut Hulu, dan Kecamatan Mentebah.
Curah hujan yang tinggi sejak tanggal Selasa, 13 Juli 2021 hingga Rabu, 14 Juli 2021 mengakibatkan terjadinya banjir. BPBD setempat masih melakukan pendataan terhadap korban jiwa yang terdampak banjir. Sembilan rumah dilaporkan rusak berat (rubuh) di Desa Entibab dan satu rumah rusak berat di Desa Landau Rantau.
Berdasarkan informasi yang diterima dari BPBD Kalbar, kondisi terkini di Kapuas Hulu masih dalam keadaan banjir. Banjir di beberapa kecamatan masih belum surut.
Untuk di Kabupaten Kubu Raya, terdapat dua kecamatan di antaranya Kecamatan Rasau Jaya dan Kecamatan Sungai Raya yang terdampak banjir. Banjir yang terjadi disebabkan curah hujan yang tinggi sejak, Selasa 13 Juli 2021 hingga Rabu, 14 Juli 2021 kemarin.
Berdasarkan data yang diterima, 43 jiwa dikabarkan mengungsi ke SDN 16 Rasau Jaya dan 23 jiwa mengungsi ke rumah penduduk akibat banjir yang terjadi di Kecamatan Rasau Jaya.
Sementara 23 jiwa dikabarkan terdampak akibat banjir yang terjadi di Kecamatan Sungai Raya.
Untuk Kabupaten Mempawah dilaporkan lima kecamatan terendam banjir di antaranya Kecamatan Sungai Kunyit, Kecamatan Toho, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kecamatan Segedong dan Kecamatan Anjongan. Ratusan rumah warga terendam banjir. Dua desa di Kecamatan Anjongan juga mengalami longsor.
Sementara lima kecamatan di antaranya Kecamatan Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Anjungan, Sungai Pinyuh, dan Kecamatan Jongkat terdampak angin kencang. Banjir dilaporkan masih menggenangi rumah warga.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini