KalbarOnline, Pontianak – Ketua Satgas Informasi Penanggulangan Bencana BPBD Kalbar, Daniel membenarkan bahwa pihaknya telah memperpanjang status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap Akibat Karhutla.
Kepada awak media dirinya mengungkapkan, kalau dasar perpanjangan status tersebut didasarkan pada prakiraan BMKG. Di mana BMKG, kata dia, memperkirakan Indonesia masih masuk pada musim kemarau.
“Betul. Masih berpotensi karhutla,” ungkap Daniel, Selasa (01/11/2023).
Namun demikian, Daniel menegaskan BPBD Kalbar juga tetap melakukan antisipasi terhadap bencana banjir.
“Karena sekarang ini boleh dikatakan musim transisi,” jelasnya.
Seperti disampaikan Kepala Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat, Luhur Tri Uji Prayitno, meski kondisi dinamika atmosfer di akhir tahun masih menunjukkan kondisi el nino dan IOD positif yang biasanya menyebabkan kekeringan, justru pada bulan November 2023 hingga Januari 2024 diperkirakan curah hujan berpotensi meningkat.
“Walaupun el nino dan IOD positif tapi pengaruhnya di Kalimantan Barat terutama pada bulan November dan Desember 2023 bahkan Januari 2024 justru berpotensi meningkatnya curah hujan,” katanya baru-baru ini.
Selain itu dikatakannya, kondisi suhu muka laut yang cenderung menghangat di Indonesia khususnya wilayah Kalimantan Barat meningkatkan potensi pertumbuhan awan.
Berdasarkan informasi di atas, BMKG mengimbau pemerintah daerah, institusi terkait dan seluruh masyarakat agar lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor selama periode musim hujan, sehingga dapat menekan kerugian yang dapat ditimbulkan. (Jau)
Comment