Kalbar Siaga Darurat Asap, Kadisdikbud Imbau Sekolah Kurangi Aktivitas Luar Ruangan

KalbarOnline, Pontianak – Provinsi Kalimantan Barat telah menetapkan status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada tahun 2024. Penetapan ini sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Kalbar nomor: 502/BPBD/2024 yang ditandatangani oleh Penjabat Gubernur Kalbar, Harisson.

Menanggapi situasi ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita pum telah mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh SMA, SMK, dan SLB di Kalbar. Surat yang diterbitkan pada Senin, 29 Juli 2024 ini, berisi arahan mengenai tindakan pencegahan dan penanganan dampak musim kemarau dan asap di lingkungan sekolah.

IKLAN17AGUSTUSCMIDANBGA

Dalam surat tersebut, Rita Hastarita menyampaikan beberapa poin penting yang harus diperhatikan oleh pihak sekolah. Ia mengimbau agar pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik mengurangi aktivitas di luar ruangan serta selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar untuk menjaga kesehatan.

Baca Juga :  Tingkatkan Semangat Anak Perbatasan Untuk Terus Bersekolah

“Saya juga mengimbau dalam beraktivitas agar tetap menggunakan masker. Ini karena berkaitan dengan kualitas udara saat ini yang kurang sehat dampak dari kabut asap,” ujar Rita.

Selain itu, Rita yang juga merupakan Ketua Bidang PMR dan Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalbar ini menekankan pentingnya penyiraman air di lingkungan sekolah, untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran api. Ia juga meminta agar pihak sekolah mempersiapkan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) untuk menangani penyakit yang dipicu oleh asap.

“Saya juga minta pihak sekolah agar memantapkan kesiapan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) untuk antisipasi penanganan penyakit yang dipicu oleh asap,” tegas Rita.

Pada musim kemarau ini, Rita meminta agar tidak ada aktivitas pembakaran sampah di lingkungan sekolah. Ia mengingatkan bahwa tindakan tersebut dapat memicu kebakaran yang lebih besar jika tidak diawasi dengan baik.

Baca Juga :  Rita Pastikan Revitalisasi Gedung SMAN 7 Pontianak Masuk Prioritas di 2024

“Saya minta jangan ada yang membakar sampah di lingkungan sekolah, apalagi kondisi saat ini sudah memasuki musim kemarau. Takutnya, ketika membakar sampah terus ditinggal, lalu ternyata apinya hidup lagi. Itu yang kita jaga, makanya lebih baik jangan melakukan aktivitas membakar sampah di lingkungan sekolah,” jelasnya.

Rita juga meminta pihak sekolah melaporkan kondisi lingkungan sekolah secara berkala kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kepala Bidang SMA dan Kepala Bidang SMK.

“Mari bersama kita jaga lingkungan sekolah, apalagi di tengah musim kemarau ini sudah banyak ditemukan titik hotspot api di beberapa daerah di Kalbar,” pungkasnya. (Jau)

Comment