Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 30 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com – Kabut asap kembali menyelimuti langit Kota Pontianak dalam beberapa hari terakhir. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak kabut asap yang dinilai mulai mengganggu kualitas udara dan membahayakan kesehatan.
Menurut Edi, kabut asap yang menyelimuti wilayah Pontianak umumnya berasal dari luar kota. Asap kiriman ini diduga kuat berasal dari kebakaran lahan di sejumlah wilayah kabupaten sekitar, terutama karena aktivitas pembukaan dan pembersihan lahan saat musim kemarau.
“Kalau asap di Pontianak ini umumnya kiriman. Di musim kemarau seperti sekarang, menjelang Agustus dan September, curah hujan sangat rendah. Suhu jadi lebih panas dan rawan terjadi pembakaran lahan,” ujar Edi, Rabu (30/7/2025).
Untuk mengantisipasi dampaknya, Pemkot Pontianak telah meningkatkan pengawasan dan pemantauan di lapangan. Edi menyebut langkah itu dilakukan dengan melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, perangkat RT/RW, kelurahan, dan dinas teknis terkait.
“Terutama di daerah rawan seperti Pontianak Selatan, Tenggara, dan Utara yang memang banyak lahan gambutnya,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan warga untuk membatasi aktivitas di luar rumah, terutama pada malam hari. Sebab pada waktu malam, asap cenderung lebih pekat dan turun mendekati permukaan tanah, sehingga lebih mudah terhirup dan memicu gangguan kesehatan.
“Asap pada malam hari berat jenisnya lebih turun, jadi lebih pekat dan bisa berdampak buruk bagi kesehatan,” lanjut Edi.
Berdasarkan pantauan kualitas udara saat ini, kata Edi, kondisi udara di Pontianak sudah masuk kategori tidak sehat, khususnya pada malam dan pagi hari. Namun begitu, ia berharap kabut asap tidak berlangsung lama, mengingat masih ada potensi hujan dalam beberapa hari ke depan.
Pemkot juga mencatat adanya kenaikan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di beberapa fasilitas layanan kesehatan. Kelompok rentan seperti balita dan penderita penyakit pernapasan disebut mulai terdampak.
“Gejala ISPA sudah mulai dilaporkan, terutama menyerang balita dan penderita asma. Warga kami imbau untuk memakai masker dan batasi aktivitas di luar ruangan,” tegas Edi.
Pemkot Pontianak memastikan terus memantau perkembangan kondisi cuaca dan kualitas udara, serta berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan langkah antisipasi dan penanganan berjalan optimal. (Jau)
KALBARONLINE.com – Kabut asap kembali menyelimuti langit Kota Pontianak dalam beberapa hari terakhir. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak kabut asap yang dinilai mulai mengganggu kualitas udara dan membahayakan kesehatan.
Menurut Edi, kabut asap yang menyelimuti wilayah Pontianak umumnya berasal dari luar kota. Asap kiriman ini diduga kuat berasal dari kebakaran lahan di sejumlah wilayah kabupaten sekitar, terutama karena aktivitas pembukaan dan pembersihan lahan saat musim kemarau.
“Kalau asap di Pontianak ini umumnya kiriman. Di musim kemarau seperti sekarang, menjelang Agustus dan September, curah hujan sangat rendah. Suhu jadi lebih panas dan rawan terjadi pembakaran lahan,” ujar Edi, Rabu (30/7/2025).
Untuk mengantisipasi dampaknya, Pemkot Pontianak telah meningkatkan pengawasan dan pemantauan di lapangan. Edi menyebut langkah itu dilakukan dengan melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, perangkat RT/RW, kelurahan, dan dinas teknis terkait.
“Terutama di daerah rawan seperti Pontianak Selatan, Tenggara, dan Utara yang memang banyak lahan gambutnya,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan warga untuk membatasi aktivitas di luar rumah, terutama pada malam hari. Sebab pada waktu malam, asap cenderung lebih pekat dan turun mendekati permukaan tanah, sehingga lebih mudah terhirup dan memicu gangguan kesehatan.
“Asap pada malam hari berat jenisnya lebih turun, jadi lebih pekat dan bisa berdampak buruk bagi kesehatan,” lanjut Edi.
Berdasarkan pantauan kualitas udara saat ini, kata Edi, kondisi udara di Pontianak sudah masuk kategori tidak sehat, khususnya pada malam dan pagi hari. Namun begitu, ia berharap kabut asap tidak berlangsung lama, mengingat masih ada potensi hujan dalam beberapa hari ke depan.
Pemkot juga mencatat adanya kenaikan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di beberapa fasilitas layanan kesehatan. Kelompok rentan seperti balita dan penderita penyakit pernapasan disebut mulai terdampak.
“Gejala ISPA sudah mulai dilaporkan, terutama menyerang balita dan penderita asma. Warga kami imbau untuk memakai masker dan batasi aktivitas di luar ruangan,” tegas Edi.
Pemkot Pontianak memastikan terus memantau perkembangan kondisi cuaca dan kualitas udara, serta berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan langkah antisipasi dan penanganan berjalan optimal. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini