Pontianak Berasap, Pj Wali Kota Serukan Pembatasan Aktivitas di Luar Rumah

KalbarOnline.com – Kota Pontianak kini tengah diselimuti asap kiriman akibat kebakaran lahan yang terjadi di beberapa wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Meskipun di Kota Pontianak sendiri tidak terdapat titik api, namun kondisi kualitas udara terutama pada malam hari mulai memburuk.

Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, terutama saat malam hari, guna menghindari dampak buruk dari kabut asap. Selain itu, Ani juga meminta para kepala sekolah dan guru untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas sebagai langkah pencegahan.

IKLAN17AGUSTUSCMIDANBGA

“Berdasarkan data, tidak ada titik api di Kota Pontianak. Ini berarti asap yang kita alami adalah kiriman dari daerah lain di Kalbar. Untuk itu, saya mengimbau agar sekolah-sekolah mengurangi aktivitas di luar kelas, dan lebih fokus pada kegiatan pembelajaran teori seperti mata pelajaran olahraga,” jelasnya di Kantor Wali Kota pada Senin (29/7/2024).

Baca Juga :  Sutarmidji Perkirakan Pelantikan Bupati Terpilih Dilaksanakan 25 Februari

Meski kualitas udara memburuk, Pemerintah Kota Pontianak belum berencana untuk meliburkan sekolah. Hal ini masih menunggu perkembangan cuaca dan kebijakan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Dari hasil pemantauan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, kualitas udara saat ini rata-rata tergolong sedang.

Untuk mencegah peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Ani Sofian menekankan agar setiap puskesmas siap siaga dalam menangani gangguan kesehatan akibat asap serta melakukan deteksi dini. Ia juga mengingatkan warga yang terpaksa beraktivitas di luar rumah untuk selalu mengenakan masker.

“Mengingat dampak kabut asap yang seringkali menimbulkan gangguan saluran pernapasan, kita meminta agar puskesmas berfungsi secara optimal dalam melayani masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan,” tambah Ani Sofian.

Baca Juga :  Maman Abdurrahman Ajak Penyintas Covid Donorkan Plasma Konvalesen

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat menunjukkan bahwa sudah 16 hari berturut-turut tidak terjadi hujan di Kota Pontianak. Kondisi ini menyebabkan peningkatan titik api dan mempermudah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Namun, BMKG Kalbar memprediksi akan terjadi hujan pada hari Selasa (30/7) dan berlanjut selama seminggu ke depan. Ani Sofian berharap hujan tersebut dapat membantu meredam asap dan meminimalkan dampak karhutla.

“Mudah-mudahan hujan segera turun sesuai prediksi dan dapat membantu memadamkan kebakaran lahan. Setelah itu, fokus kita adalah pencegahan karhutla lebih lanjut,” pungkasnya. (Jau)

Comment