Waspadai ISPA, Erna Yulianti Instruksikan Dinkes Kabupaten Kota Siaga Fasyankes

KalbarOnline, Pontianak – Kabut asap mulai menyelimuti Kota Pontianak dan sekitarnya. Hal tersebut diduga dilatarbelakangi kondisi cuaca yang tak kunjung turun hujan dalam beberapa waktu belakangan, khususnya Kota Pontianak dan sekitar.

Kondisi tersebut, bahkan membuat kualitas udara berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di wilayah Kota Pontianak, masuk kategori tidak sehat.

IKLAN17AGUSTUSCMIDANBGA

Terkait kondisi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yulianti mengatakan, sudah ada laporan peningkatan kasus ISPA dalam sepekan terakhir, meski tidak melonjak tinggi yang dikarenakan kabut asap.

Kendati demikian, Erna tetap menyarankan masyarakat untuk tetap berhati-hati dengan kondisi cuaca yang mulai kurang baik, beberapa hari ini. Termasuk mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas diluar rumah, apabila tidak terlalu penting.

Baca Juga :  Pontianak Berasap, Pj Wali Kota Serukan Pembatasan Aktivitas di Luar Rumah

“Seperti kita ketahui beberapa waktu belakangan ini, belum ada hujan dan mungkin bisa dikatakan kita sudah memasuki musim kemarau,” tuturnya, Selasa (30/07/2024).

Dirinya juga berharap, agar kondisi saat ini (kabut asap) tidak berlangsung lama, sehingga tidak menyebabkan adanya partikel debu yang dapat membahayakan sistem pernafasan.

Lebih jauh, Kadiskes Kalbar turut memaparkan berbagai upaya yang telah dilakukan pihaknya untuk kemudian diarahkan ke tiap dinas kesehatan kabupaten/kota untuk meningkatkan promosi kesehatan dalam upaya mencegah ISPA kepada masyarakat.

“Melihat kondisi cuaca yang kurang sehat seperti saat ini, saya mengimbau agar masyarakat menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah,” imbuhnya.

“Kemudian saya juga mengimbau masyarakat untuk perbanyak minum air putih dan makan makanan bergizi,” tambahnya.

Baca Juga :  Polres Kubu Raya Tangkap Warga Dusun Limbung, Sebabkan Kebakaran 5 Hekare Lahan Dekat Bandara Supadio

Di samping itu, ia juga menginstruksikan agar setiap dinas kesehatan di kabupaten/kota untuk menyiagakan fasyankes, sebagai upaya penanganan dampak meningkatnya intensitas udara/asap sesuai prosedur penanganan.

Langkah lainnya, yakni dengan menyiapkan logistik kesehatan terkait dampak asap, serta aktif berkoordinasi dengan instansi dan stakeholder/lintas sektor dan lintas program terkait meningkatnya intensitas udara, seperti BPBD, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan sebagainya.

“Serta yang tak kalah penting adalah menyiapkan fasyankes seperti rumah oksigen pada wilayah yang berdampak tingginya perubahan intensitas udara (masyarakat yang terdampak asap),” pungkasnya. (Lid)

Comment