Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 30 Juli 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Kabut asap mulai menyelimuti Kota Pontianak dan sekitarnya. Hal tersebut diduga dilatarbelakangi kondisi cuaca yang tak kunjung turun hujan dalam beberapa waktu belakangan, khususnya Kota Pontianak dan sekitar.
Kondisi tersebut, bahkan membuat kualitas udara berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di wilayah Kota Pontianak, masuk kategori tidak sehat.
Terkait kondisi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yulianti mengatakan, sudah ada laporan peningkatan kasus ISPA dalam sepekan terakhir, meski tidak melonjak tinggi yang dikarenakan kabut asap.
Kendati demikian, Erna tetap menyarankan masyarakat untuk tetap berhati-hati dengan kondisi cuaca yang mulai kurang baik, beberapa hari ini. Termasuk mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas diluar rumah, apabila tidak terlalu penting.
“Seperti kita ketahui beberapa waktu belakangan ini, belum ada hujan dan mungkin bisa dikatakan kita sudah memasuki musim kemarau,” tuturnya, Selasa (30/07/2024).
Dirinya juga berharap, agar kondisi saat ini (kabut asap) tidak berlangsung lama, sehingga tidak menyebabkan adanya partikel debu yang dapat membahayakan sistem pernafasan.
Lebih jauh, Kadiskes Kalbar turut memaparkan berbagai upaya yang telah dilakukan pihaknya untuk kemudian diarahkan ke tiap dinas kesehatan kabupaten/kota untuk meningkatkan promosi kesehatan dalam upaya mencegah ISPA kepada masyarakat.
“Melihat kondisi cuaca yang kurang sehat seperti saat ini, saya mengimbau agar masyarakat menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah,” imbuhnya.
“Kemudian saya juga mengimbau masyarakat untuk perbanyak minum air putih dan makan makanan bergizi,” tambahnya.
Di samping itu, ia juga menginstruksikan agar setiap dinas kesehatan di kabupaten/kota untuk menyiagakan fasyankes, sebagai upaya penanganan dampak meningkatnya intensitas udara/asap sesuai prosedur penanganan.
Langkah lainnya, yakni dengan menyiapkan logistik kesehatan terkait dampak asap, serta aktif berkoordinasi dengan instansi dan stakeholder/lintas sektor dan lintas program terkait meningkatnya intensitas udara, seperti BPBD, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan sebagainya.
“Serta yang tak kalah penting adalah menyiapkan fasyankes seperti rumah oksigen pada wilayah yang berdampak tingginya perubahan intensitas udara (masyarakat yang terdampak asap),” pungkasnya. (Lid)
KalbarOnline, Pontianak - Kabut asap mulai menyelimuti Kota Pontianak dan sekitarnya. Hal tersebut diduga dilatarbelakangi kondisi cuaca yang tak kunjung turun hujan dalam beberapa waktu belakangan, khususnya Kota Pontianak dan sekitar.
Kondisi tersebut, bahkan membuat kualitas udara berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di wilayah Kota Pontianak, masuk kategori tidak sehat.
Terkait kondisi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yulianti mengatakan, sudah ada laporan peningkatan kasus ISPA dalam sepekan terakhir, meski tidak melonjak tinggi yang dikarenakan kabut asap.
Kendati demikian, Erna tetap menyarankan masyarakat untuk tetap berhati-hati dengan kondisi cuaca yang mulai kurang baik, beberapa hari ini. Termasuk mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas diluar rumah, apabila tidak terlalu penting.
“Seperti kita ketahui beberapa waktu belakangan ini, belum ada hujan dan mungkin bisa dikatakan kita sudah memasuki musim kemarau,” tuturnya, Selasa (30/07/2024).
Dirinya juga berharap, agar kondisi saat ini (kabut asap) tidak berlangsung lama, sehingga tidak menyebabkan adanya partikel debu yang dapat membahayakan sistem pernafasan.
Lebih jauh, Kadiskes Kalbar turut memaparkan berbagai upaya yang telah dilakukan pihaknya untuk kemudian diarahkan ke tiap dinas kesehatan kabupaten/kota untuk meningkatkan promosi kesehatan dalam upaya mencegah ISPA kepada masyarakat.
“Melihat kondisi cuaca yang kurang sehat seperti saat ini, saya mengimbau agar masyarakat menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah,” imbuhnya.
“Kemudian saya juga mengimbau masyarakat untuk perbanyak minum air putih dan makan makanan bergizi,” tambahnya.
Di samping itu, ia juga menginstruksikan agar setiap dinas kesehatan di kabupaten/kota untuk menyiagakan fasyankes, sebagai upaya penanganan dampak meningkatnya intensitas udara/asap sesuai prosedur penanganan.
Langkah lainnya, yakni dengan menyiapkan logistik kesehatan terkait dampak asap, serta aktif berkoordinasi dengan instansi dan stakeholder/lintas sektor dan lintas program terkait meningkatnya intensitas udara, seperti BPBD, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan sebagainya.
“Serta yang tak kalah penting adalah menyiapkan fasyankes seperti rumah oksigen pada wilayah yang berdampak tingginya perubahan intensitas udara (masyarakat yang terdampak asap),” pungkasnya. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini