Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 01 Agustus 2025 |
KALBARONLINE.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menjadi ancaman serius bagi Provinsi Kalimantan Barat. Hingga 31 Mei 2025, luas lahan yang terbakar telah mencapai 1.149,02 hektare.
Gubernur Kalbar, Ria Norsan menyebut, kalau angka tersebut menempatkan Kalbar sebagai provinsi dengan luas karhutla terbesar kedua di Indonesia, setelah Riau.
Hal itu disampaikannya dalam rapat koordinasi percepatan penanganan darurat bencana asap akibat karhutla 2025, di Gedung Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Jumat (01/08/2025).
“Angka ini menempatkan Kalimantan Barat sebagai provinsi dengan luas karhutla terbesar kedua di Indonesia, setelah Provinsi Riau. Bahkan, yang lebih memprihatinkan. Terdeteksi per tanggal 31 Juli 2025 pukul 23.00 WIB terdapat 650 titik api,” ungkapnya.
Menyikapi kondisi tersebut, Ria Norsan menyebutkan, pihaknya telah mengambil langkah cepat dengan menetapkan status Siaga Darurat Bencana Asap dan membentuk Komando Satuan Tugas Penanganan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan.
“Berbagai langkah pengendalian telah dan sedang kita lakukan secara intensif, antara lain sosialisasi dan penyadartahuan kepada masyarakat, pelaksanaan patroli mandiri dan terpadu operasi pemadaman darat mandiri dan terpadu operasi patroli dan pemadaman udara,” katanya.
Norsan juga mengingatkan, berdasarkan prediksi BMKG, musim kemarau diperkirakan akan berlangsung panjang, dari Juli hingga September 2025. Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan dan mencegah kebakaran tak terkendali.
“Saya tegaskan kembali bahwa implementasi Perda Nomor 1 Tahun 2022 tentang pembukaan lahan berbasis kearifan lokal harus dikawal dan diawasi ketat oleh aparat berwenang,” tegasnya.
Dalam rapat tersebut, Gubernur Norsan juga menyampaikan beberapa instruksi penting kepada seluruh pemangku kepentingan, di antaranya, meningkatkan koordinasi seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, aparat maupun swasta.
Selanjutnya, menggencarkan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan di tingkat desa/kelurahan, agar lebih gencar mensosialisasikan penanganan karhutla dan status siaga darurat bencana kabut asap. Pastikan seluruh lapisan masyarakat mengetahui status siaga ini.
“Lakukan patroli mandiri dan terpadu secara Intens dan Terstruktur, Siagakan Tim dan Peralatan dan Tegakkan Aturan: Kepada para penegak hukum, agar lebih tegas dalam menindak pelaku karhutla,” tukasnya tegas. (Lid)
KALBARONLINE.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menjadi ancaman serius bagi Provinsi Kalimantan Barat. Hingga 31 Mei 2025, luas lahan yang terbakar telah mencapai 1.149,02 hektare.
Gubernur Kalbar, Ria Norsan menyebut, kalau angka tersebut menempatkan Kalbar sebagai provinsi dengan luas karhutla terbesar kedua di Indonesia, setelah Riau.
Hal itu disampaikannya dalam rapat koordinasi percepatan penanganan darurat bencana asap akibat karhutla 2025, di Gedung Balai Petitih Kantor Gubernur Kalbar, Jumat (01/08/2025).
“Angka ini menempatkan Kalimantan Barat sebagai provinsi dengan luas karhutla terbesar kedua di Indonesia, setelah Provinsi Riau. Bahkan, yang lebih memprihatinkan. Terdeteksi per tanggal 31 Juli 2025 pukul 23.00 WIB terdapat 650 titik api,” ungkapnya.
Menyikapi kondisi tersebut, Ria Norsan menyebutkan, pihaknya telah mengambil langkah cepat dengan menetapkan status Siaga Darurat Bencana Asap dan membentuk Komando Satuan Tugas Penanganan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan.
“Berbagai langkah pengendalian telah dan sedang kita lakukan secara intensif, antara lain sosialisasi dan penyadartahuan kepada masyarakat, pelaksanaan patroli mandiri dan terpadu operasi pemadaman darat mandiri dan terpadu operasi patroli dan pemadaman udara,” katanya.
Norsan juga mengingatkan, berdasarkan prediksi BMKG, musim kemarau diperkirakan akan berlangsung panjang, dari Juli hingga September 2025. Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan dan mencegah kebakaran tak terkendali.
“Saya tegaskan kembali bahwa implementasi Perda Nomor 1 Tahun 2022 tentang pembukaan lahan berbasis kearifan lokal harus dikawal dan diawasi ketat oleh aparat berwenang,” tegasnya.
Dalam rapat tersebut, Gubernur Norsan juga menyampaikan beberapa instruksi penting kepada seluruh pemangku kepentingan, di antaranya, meningkatkan koordinasi seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, aparat maupun swasta.
Selanjutnya, menggencarkan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan di tingkat desa/kelurahan, agar lebih gencar mensosialisasikan penanganan karhutla dan status siaga darurat bencana kabut asap. Pastikan seluruh lapisan masyarakat mengetahui status siaga ini.
“Lakukan patroli mandiri dan terpadu secara Intens dan Terstruktur, Siagakan Tim dan Peralatan dan Tegakkan Aturan: Kepada para penegak hukum, agar lebih tegas dalam menindak pelaku karhutla,” tukasnya tegas. (Lid)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini