Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 19 Februari 2019 |
Bupati Jarot : Soal
hibah perencanaannya akan dimatangkan terlebih dulu
KalbarOnline, Sintang
– Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi didampingi
Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Lasarus melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten
Sintang.
Kunjungan Menhub bersama legislator asal Sintang ini
bertujuan untuk meninjau kegiatan karya bhakti sekaligus meninjau fasilitas
bandar Udara Tebelian Sintang, di Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang,
Senin (18/2/19) siang.
Tiba di Bandar Udara Tebelian Sintang, keduanya disambut
langsung oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno dan Wakil Bupati Sintang, Askiman.
Turut pula hadir Sekda Sintang, Yosepha Hasnah serta unsur forkopimda
Sintang, para asisten sekretariat daerah Sintang, para pimpinan OPD di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sintang.
Setelahnya seluruh rombongan langsung menuju lokasi kegiatan
karya bhakti yang berada persis di depan gerbang pintu masuk Bandar udara
Tebelian dan sekaligus melihat kondisi jalan masuk Bandar Udara Tebelian.
Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pemerintah pusat
melalui Nawacita Presiden menginginkan semua daerah bisa saling terkoneksi.
“Secara makro bahwa Indonesia ini besar sekali, dengan
demikian sesuai Nawacita Presiden yaitu konektivitas, yang memiliki arti
menghubungkan satu daerah ke daerah lain, saya sebagai pembantu, perantara,
diharuskan menghubungkan itu,” kata Menhub.
Menurut Budi Karya, pembangunan tidak hanya di Pulau Jawa tetapi membangun ke seluruh Indonesia.
“Jadi itu kita sebut dengan namanya Indonesiasentris yang
artinya kami membangun ke seluruh Indonesia, dengan hal ini maka kita akan
mempersatukan NKRI menjadi suatu kenyataan,” tukasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Sintang merupakan kabupaten yang
terletak di tengah Pulau Kalimantan yang perlu diperhatikan dengan baik oleh
Pemerintah Pusat.
“Sintang adalah salah satu daerah yang ditengah Kalimantan
yang sebelumnya saya tidak tahu dan agak sulit untuk mencapainya dari Pontianak
dengan waktu tempuh melalui darat kurang lebih juga 6 sampai 8 jam, Sintang
kita perlihatkan bahwa pemerintah pusat itu konsen,” klaimnya.
“Saya datang ke Sintang itu setelah melakukan kunker di Kota
Singkawang, disana saya membangun bandar udara baru, kemudian saya terbang ke
Sintang melihat kondisi bandara disini, kemudian saya besok ke Kabupaten Kayong
Utara untuk melihat pembangunan bandar udara yang baru juga, jadi beberapa
tempat di Kalbar akan dipersatukan, akan terkoneksi melalui jalur udara,” timpalnya.
Dirinya menambahkan bahwa persoalan terkait jalan masuk
bandar udara tebelian merupakan tanggung jawab pekerjaan umum.
“Infrastruktur pendukung seperti kondisi ruas jalan masuk ke
Bandar Udara Tebelian itu nanti tanggung jawabnya dari pihak pekerjaan umum,” tambahnya.
Sementara Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Lasarus menuturkan
bahwa pihaknya sudah menganggarkan sebesar Rp15 miliar untuk akses jalan masuk
menuju Bandar Udara Tebelian. Namun, kata Lasarus, dalam perjalannya masih
terdapat kendala yakni persoalan aset lantaran Pemkab Sintang, kata dia, belum
menghibahkan status jalan masuk bandara tersebut ke pemerintah pusat.
“Sebenarnya tahun ini sudah kita anggarkan dan sudah
disiapkan sebesar Rp15 miliar untuk akses jalan masuk ke bandara ini, tetapi
menyangkut masalah aset, yaitu status jalan masuk bandara ini adalah milik
Pemkab Sintang dan belum dihibahkan ke pemerintah pusat. Maka dari itu
berkenaan dengan soal aset milik pemerintah daerah jelas bahwa keuangan APBN
tidak boleh masuk ke wilayah aset milik Pemda,” jelas Lasarus.
Untuk itu, dirinya meminta agar Pemerintah Kabupaten Sintang
segera menyelesaikan mengenai proses hibah tersebut.
“Selesaikan dulu hibahnya itu. Pak Menteri datang ke sini
selain melihat kegiatan karya bhakti juga melihat jalan masuk ini, harapannya
nanti agar menjadi jalan status strategis nasional karena ini merupakan salah
satu objek-objek vital,” tuturnya.
Sementara Bupati Sintang, Jarot Winarno menyampaikan
harapannya kepada Menhub dan Dirjen untuk dapat menghubungkan Sintang dengan
kota di pulau Jawa.
“Bandara kita saat ini memiliki runway 1.800 meter, kemudian
tahun ini masuk overlay landasan pacunya supaya aman untuk pesawat jenis ATR,
tadi Menhub dan Dirjen bilang ke saya kita harus clean dan clear 3000 meter
paling tidak landasan pacu menjadi 2200 meter, jadi saya minta yang utama
adalah konektivitas, terutama konektivitas Sintang ke daerah pulau Jawa,”
tukasnya.
Menanggapi persoalan infrastruktur dan kepemilikan status
jalan masuk ke Bandar Udara Tebelian, Bupati Jarot menuturkan bahwa perencanaannya
akan dimatangkan terlebih dahulu.
“Terkait proses jalan masuk ke Bandara, pada prinsipnya
pertama adalah jalan masuk bandara itu harus dihibahkan ke Pemerintah Pusat,
tapi yang sedang dibahas saat ini adalah baiknya dihibahkan kemana, apakah ke
Departemen Perhubungan atau ke Kementrian PUPR, karena akses untuk kawasan
strategis nasional kementrian PUPR boleh ambil alih, tapi nanti kita matangkan
dulu, masih dalam tahap perencanaan untuk hibahnya,” pungkasnya. (*/Sg)
Bupati Jarot : Soal
hibah perencanaannya akan dimatangkan terlebih dulu
KalbarOnline, Sintang
– Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi didampingi
Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Lasarus melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten
Sintang.
Kunjungan Menhub bersama legislator asal Sintang ini
bertujuan untuk meninjau kegiatan karya bhakti sekaligus meninjau fasilitas
bandar Udara Tebelian Sintang, di Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang,
Senin (18/2/19) siang.
Tiba di Bandar Udara Tebelian Sintang, keduanya disambut
langsung oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno dan Wakil Bupati Sintang, Askiman.
Turut pula hadir Sekda Sintang, Yosepha Hasnah serta unsur forkopimda
Sintang, para asisten sekretariat daerah Sintang, para pimpinan OPD di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sintang.
Setelahnya seluruh rombongan langsung menuju lokasi kegiatan
karya bhakti yang berada persis di depan gerbang pintu masuk Bandar udara
Tebelian dan sekaligus melihat kondisi jalan masuk Bandar Udara Tebelian.
Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pemerintah pusat
melalui Nawacita Presiden menginginkan semua daerah bisa saling terkoneksi.
“Secara makro bahwa Indonesia ini besar sekali, dengan
demikian sesuai Nawacita Presiden yaitu konektivitas, yang memiliki arti
menghubungkan satu daerah ke daerah lain, saya sebagai pembantu, perantara,
diharuskan menghubungkan itu,” kata Menhub.
Menurut Budi Karya, pembangunan tidak hanya di Pulau Jawa tetapi membangun ke seluruh Indonesia.
“Jadi itu kita sebut dengan namanya Indonesiasentris yang
artinya kami membangun ke seluruh Indonesia, dengan hal ini maka kita akan
mempersatukan NKRI menjadi suatu kenyataan,” tukasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Sintang merupakan kabupaten yang
terletak di tengah Pulau Kalimantan yang perlu diperhatikan dengan baik oleh
Pemerintah Pusat.
“Sintang adalah salah satu daerah yang ditengah Kalimantan
yang sebelumnya saya tidak tahu dan agak sulit untuk mencapainya dari Pontianak
dengan waktu tempuh melalui darat kurang lebih juga 6 sampai 8 jam, Sintang
kita perlihatkan bahwa pemerintah pusat itu konsen,” klaimnya.
“Saya datang ke Sintang itu setelah melakukan kunker di Kota
Singkawang, disana saya membangun bandar udara baru, kemudian saya terbang ke
Sintang melihat kondisi bandara disini, kemudian saya besok ke Kabupaten Kayong
Utara untuk melihat pembangunan bandar udara yang baru juga, jadi beberapa
tempat di Kalbar akan dipersatukan, akan terkoneksi melalui jalur udara,” timpalnya.
Dirinya menambahkan bahwa persoalan terkait jalan masuk
bandar udara tebelian merupakan tanggung jawab pekerjaan umum.
“Infrastruktur pendukung seperti kondisi ruas jalan masuk ke
Bandar Udara Tebelian itu nanti tanggung jawabnya dari pihak pekerjaan umum,” tambahnya.
Sementara Wakil Ketua Komisi V DPR-RI, Lasarus menuturkan
bahwa pihaknya sudah menganggarkan sebesar Rp15 miliar untuk akses jalan masuk
menuju Bandar Udara Tebelian. Namun, kata Lasarus, dalam perjalannya masih
terdapat kendala yakni persoalan aset lantaran Pemkab Sintang, kata dia, belum
menghibahkan status jalan masuk bandara tersebut ke pemerintah pusat.
“Sebenarnya tahun ini sudah kita anggarkan dan sudah
disiapkan sebesar Rp15 miliar untuk akses jalan masuk ke bandara ini, tetapi
menyangkut masalah aset, yaitu status jalan masuk bandara ini adalah milik
Pemkab Sintang dan belum dihibahkan ke pemerintah pusat. Maka dari itu
berkenaan dengan soal aset milik pemerintah daerah jelas bahwa keuangan APBN
tidak boleh masuk ke wilayah aset milik Pemda,” jelas Lasarus.
Untuk itu, dirinya meminta agar Pemerintah Kabupaten Sintang
segera menyelesaikan mengenai proses hibah tersebut.
“Selesaikan dulu hibahnya itu. Pak Menteri datang ke sini
selain melihat kegiatan karya bhakti juga melihat jalan masuk ini, harapannya
nanti agar menjadi jalan status strategis nasional karena ini merupakan salah
satu objek-objek vital,” tuturnya.
Sementara Bupati Sintang, Jarot Winarno menyampaikan
harapannya kepada Menhub dan Dirjen untuk dapat menghubungkan Sintang dengan
kota di pulau Jawa.
“Bandara kita saat ini memiliki runway 1.800 meter, kemudian
tahun ini masuk overlay landasan pacunya supaya aman untuk pesawat jenis ATR,
tadi Menhub dan Dirjen bilang ke saya kita harus clean dan clear 3000 meter
paling tidak landasan pacu menjadi 2200 meter, jadi saya minta yang utama
adalah konektivitas, terutama konektivitas Sintang ke daerah pulau Jawa,”
tukasnya.
Menanggapi persoalan infrastruktur dan kepemilikan status
jalan masuk ke Bandar Udara Tebelian, Bupati Jarot menuturkan bahwa perencanaannya
akan dimatangkan terlebih dahulu.
“Terkait proses jalan masuk ke Bandara, pada prinsipnya
pertama adalah jalan masuk bandara itu harus dihibahkan ke Pemerintah Pusat,
tapi yang sedang dibahas saat ini adalah baiknya dihibahkan kemana, apakah ke
Departemen Perhubungan atau ke Kementrian PUPR, karena akses untuk kawasan
strategis nasional kementrian PUPR boleh ambil alih, tapi nanti kita matangkan
dulu, masih dalam tahap perencanaan untuk hibahnya,” pungkasnya. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini