KalbarOnline, Sintang – Wakil Bupati Sintang, Drs Askiman, MM meninjau progres pembangunan Bandara Tebelian di Kecamatan Sungai Tebelian, Selasa siang (3/10) lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Askiman didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Sintang, Kartiyus, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sintang, Hatta, Dinas Pekerja Umum Kabupaten Sintang dan Ketua PPK Bandara, Susilo Irmansyah.
Dalam kesempatan itu, Wabup mengatakan tujuan daripada peninjauan Bandara Tebelian ini yakni untuk melihat sudah sejauh mana progres pembangunannya.
“Karena pembangunan Bandara Tebelian ini adalah kewenangan Pemerintah Pusat dibawah Kementrian Perhubungan dan Pemkab Sintang tidak masuk langsung dalam pekerjaan teknis. Ya kita meninjau bagaimana progres pekerjaan ini, karena memang bagi kita (Pemkab Sintang), berharap bandara ini bisa cepat beroperasional,” ujar Wabup.
Ia juga menjelaskan bahwa untuk pengerjaan runway saat ini belum terbangun maksimal sementara yang sudah terbangun hanya 1,6 KM dengan target pekerjaan 2,4 KM.
“Nah fasilitas lain seperti menaranya yang belum terbangun sekarang ini dari BMKG yang juga sedang bekerja dan banyak lagi fasilitas-fasilitas yang memang kita perlukan sehingga ini dapat dioperasionalkan dengan maksimal,” jelasnya.
Sesuai dengan komitmen yang sudah menjadi kesepakatan, Wabup menuturkan tanggung jawab Pemkab Sintang hanya membangun jalan masuk dari jalan raya sampai ke bandara.
“Sebagaimana yang kita liat di perjalanan tadi ya, sebelahnya sudah kita bangun yang sebelahnya belum. Kenapa kita belum menyelesaikan itu?, pertama dari sisi anggaran, kedua memang kita membuka peluang atau kesempatan untuk angkutan-angkutan berat yang memasukan material kesini masih bisa menggunakan itu sehingga kita tidak merusak kondisi jalan yang sudah terbangun. Karena memang kapasitas angkutan yang berat tentunya tidaklah standar untuk angkutan yang masuk ke bandara ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, Askiman menjelaskan apabila dipertanyakan kapan Bandara Tebelian ini dapat beroperasi, karena ini adalah target pekerjaan dari pada pemerintah pusat, pemkab tidak bisa memprediksi.
“Tetapi kalau diliat dari kondisi pembangunan pada saat ini diprediksi dua tahun atau tiga tahun kedepan ini, sulit untuk beroperasi untuk penerbangan pesawat yang standarnya sampai ke antar pulau, tetapi kalau untuk penerbangan ke Pontianak saat ini tidak ada masalah, sudah dapat dilaksanakan,” jelasnya.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Sintang dan empat kabupaten lainnya di wilayah timur Kalbar sudah sangat membutuhkan transportasi udara dengan kapasitas bandara yang cukup besar, karena jarak tempuh seperti dari Sintang ke ibu kota provinsi sekitar 400 Km, meskipun kondisi jalan sekarang sudah mulai membaik.
“Tetapi untuk angkutan perhubungan udara seperti yang kita liat pada saat ini dengan tiga kali penerbangan dalam satu hari saja itu belum cukup untuk melayani Kabupaten Sintang ini, hanya untuk penerbangan Sintang ke Pontianak. Nah kalau ini sudah terbangun diharapkan maka kelancaran transportasi antar provinsi bahkan ke Jakarta, ini sudah bisa semakin lancar,” tukasnya.
Ia berharap, kedepannya dengan kelancaran transportasi udara diharapkan urusan pemerintahan dapat terlayani dengan baik dan untuk kegiatan para pengusaha dan masyarakat Sintang dalam rangka kegiatan bisnis dan sebagainya ini juga dapat memacu pertumbuhan pembangunan di Sintang.
Sementara terkait rencana peresmian oleh Presiden RI, Askiman menambahkan masih menunggu progres pembangunan Bandara Tebelian dan Pemkab juga sulit memprediksi kapan waktu peresmiannya.
“Saya kira kalau untuk peresmian dengan melihat progres pekerjaan yang ada, sulit untuk kita prediksikan itu kapan. Kita bisa meminta Presiden untuk meresmikan karena kalau kita minta Presiden meresmikan sekarang kondisi bandara belum siap pakai, saya kira ya percuma juga, kita bisa minta peresmian apabila bandara betul-betul sudah siap pakai,” jelasnya.
Sementara Ketua PPK Bandara Susilo Sintang, Irmansyah mengatakan bahwa progres pembangunan sudah mencapai 74% lebih, untuk tahun 2017 ini proses pengerjaan perpanjangan landasan 350 meter yakni sampai konstruksinya dan asbes maksudnya timbunan tanah, fat and fill, asbes, serta untuk tahun depan kelanjutannya.
“Kendala kita hanya ketika hujan saja, melawan alam kan gak bisa. Namun kalau cuaca mendukung atau tidak hujan kita kerjakan sampai malam terlebih juga sudah ada penambahan alat,” ungkapnya.
Selain pengerjaan runway, Irwansyah menambahkan saat ini juga pengerjaan terminal persiapan keberangkatan atau PK yakni tambahan teras terminalnya, pelebaran gedung PK dan pagar batas tanah bandara.
Sementara untuk jaringan listrik dan komunikasi saat ini tidak ada permasalahan dan pihaknya juga terus melakukan pengerjaan terutama target runway yakni 2,4 KM karena itu merupakan target pengerjaan.
“Sehingga nanti target penerbangan menuju luar pulau bisa difungsikan,” tambah Irmansyah. (Sg/Hms)
Comment