Pontianak    

Edi Kamtono Sebut Kulminasi Matahari Berkah bagi Pontianak

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 22 Maret 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Telur Berdiri Tegak

di Pesona Kulminasi Matahari

KalbarOnline,

Pontianak – Kawasan Tugu Khatulistiwa disesaki para pengunjung dan tamu

undangan yang ingin menyaksikan pesona kulminasi matahari, Kamis (21/3/2019).

Peristiwa penting dan menakjubkan di sekitar Tugu

Khatulistiwa adalah saat terjadinya titik kulminasi matahari, yakni fenomena

alam ketika Matahari tepat berada di garis khatulistiwa.

Pada saat itu posisi matahari akan tepat berada di atas

kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda di permukaan bumi.

Peristiwa ini terjadi dua kali dalam setahun, yakni 21-23 Maret dan 21-23

September. Uniknya lagi, saat matahari berkulminasi, di sana telur berdiri

tegak.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, tepat

pukul 11.49 WIB, tidak ada bayangan di kawasan Tugu Khatulistiwa dikarenakan

peristiwa kulminasi. Ditandai dengan mendirikan telur. Selain itu juga Pesona

Kulminasi Matahari ini dimeriahkan dengan pagelaran seni dan pameran.

“Ini merupakan suatu berkah yang harus kita manfaatkan

potensinya sebagai even ekonomi kreatif dan kita ciptakan inovasi untuk

mengajak warga kota dan seluruh dunia berkunjung di sini merasakan sensasi kulminasi

di Kota Pontianak,” ucapnya.

Guna menarik lebih banyak wisatawan, Edi berkomitmen untuk

terus membenahi kawasan Tugu Khatulistiwa supaya menjadi kawasan wisata yang

representatif. Terlebih, lanjut Edi, pada 29 Juni hingga 5 Juli 2019 mendatang

akan dilangsungkan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) tingkat Nasional ke XXV tahun

2019 di Kalimantan Barat yang salah satunya dipusatkan di Tugu Khatulistiwa. Nantinya

akan dibangun beberapa venue atau monumen yang menarik sehingga akan semakin

membuat kawasan Tugu Khatulistiwa menarik dan semakin membuat nyaman para

pengunjung.

“Dengan infrastruktur yang bagus dan representatif saya

yakin banyak pengunjung akan merasa lebih nyaman dan lebih menyenangkan berada

di Tugu Khatulistiwa,” tuturnya.

Edi berharap fenomena alam kulminasi matahari yang hanya

terjadi di Kota Pontianak ini, benar-benar bisa dioptimalkan dalam upaya

menarik kunjungan wisatawan ke Kota Pontianak.

“Ke depannya harus ada inovasi-inovasi pengembangan yang

sifatnya tidak lagi lokal tapi bisa go International dan saya yakin dengan

keberadaan Tugu Khatulistiwa yang pas di Pinggiran Sungai Kapuas bisa menjadi

daya tarik sendiri yang bisa kita tingkatkan untuk bagaimana mendatangkan

wisatawan-wisatawan mancanegara,” pungkasnya. (jim)

Artikel Selanjutnya
All New Nissan Livina dan All New Nissan Serena Hadir di Pontianak, Segini Harganya
Jumat, 22 Maret 2019
Artikel Sebelumnya
Sutarmidji Sebut 530 Bidang Tanah Milik Pemprov Kalbar Belum Aman Secara Hukum
Jumat, 22 Maret 2019

Berita terkait