Ketapang    

Ribuan Peserta Ramaikan Pawai Budaya Millenial Road Safety Festival di Ketapang

Oleh : Jauhari Fatria
Sabtu, 23 Maret 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Ketapang – Ribuan peserta mengikuti Pawai Budaya rangkaian kegiatan

millenial road safety festival dan pekan kreatifitas seni dan budaya Kabupaten

Ketapang tahun 2019, Sabtu (23/3/2019).

Pawai budaya ini juga diikuti beragam macam mobil hias

dengan kreasi miniatur bangunan rumah adat dan budaya yang ada di Ketapang.

Tak hanya itu, drumband dari para pelajar, serta para

peserta yang berpakaian adat lengkap dari suku suku yang ada, diiringi para

penggemar motor turut meramaikan pawai ini.

Start pertama pawai budaya yang dimulai didepan Kantor

Bupati Ketapang resmi dilepas oleh Bupati Ketapang, Martin Rantan bersama Wabup

Ketapang, Suprapto, Kapolres Ketapang, AKBP Yury Nurhidayat, Dandim

1203/Ketapang, Letkol Kav Jamian, Wakil Ketua DPRD, Junaidi SP dengan melakukan

pelepasan balon dan penekanana tombol sirine yang disaksikan ribuan warga Kota

Ketapang.

Dalam sambutannya Martin Rantan mengatakan bahwa acara budaya

yang dilaksanakan di Kota Ketapang ini seakan mengingatkan kepada para leluhur.

Di mana, kata dia, sebelum Negara Kesatuan Republik

Indonesia terbentuk, telah ada budaya, ada adat yang mengatur berbagai macam

suku.

“Sejak tanggal 17 Agustus 1045, negara tidak melupakan

urusan adat dan budaya dan ini merupakan kekayaan akar bagi budaya bangsa

Indonesia,” ucap Bupati.

Atas nama Pemkab Ketapang, Bupati mengucapkan terima kasih kepada

jajaran Polres Ketapang yang sudah mengombinasikan acara melenial road

safety festival dengan pawai budaya. Tak luput, Bupati turut mengucapkan terima

kasih kepada Dandim beserta jajaran dan seluruh lapisan masyarakat yang sudah

terlibat dalam rangka partisipasinya meramaikan kegiatan ini.

“Pembangunan dapat dilaksanakan dengan baik di suatu daerah

apabila daerah itu kondusif, daerah itu aman. Kalau daerah tidak kondusif, kita

membangun saja sulit oleh sebab itu kegiatan ini merupakan bentuk keharmonian

sosial,” tukasnya.

Keharmonian sosial ini, menurutnya akan menciptakan keamanan

sosial. Oleh sebab itu dirinya yakin kegiatan ini akan bermanfaat bagi semua masyarakat

Ketapang. Terlebih, lanjutnya, Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi pada

17 April 2019 mendatang.

“Banyak beda warna, banyak beda caleg dan beda pilihan

tetapi dengan semangat keharmonisan dan semangat keharmonian pada diri kita,

saya yakin pelaksanaan Pemilu 17 April mendatang akan terlaksana dengan aman

khusunya d Kota Ketapang ini,” imbuhnya.

“Apalagi kegiatan ini juga sebagai komitmen kita menjaga

tertib lalu lintas, menjaga keharmonisan antar etnis dan antar agama yang ada

di Kabupaten Ketapang,” timpalnya.

Sementara Kapolres Ketapang, AKBP Yury Nurhidayat

mengucapkan terima kasih atas dukungan Bupati dan Wakil Bupati serta semua

pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Pekan kreatifitas seni dan budaya ini

sangat terbantu oleh adik-adik millenial.

“Bangga dengan mereka, semangat militant, kerja tidak mengenal

waktu dan tanpa pamrih. Semoga adik-adik kita ini suatu saat nanti menjadi

pemimpin di Kabupaten Ketapang,” ucap Kapolres mendoakan.

Ia berharap kegiatan tersebut bisa dilanjutkan nanti setiap

tahunnya dan semoga keberagaman bukan menjadi pemecah belah, justru sebaliknya.

“Keberagaman harus menjadi mempersatukan masyarakat khususnya

masyarakat Ketapang dan semoga pelaksanaan Pemilu 2019 menjadi pemilu aman

sejuk dan damai,” ucap Kapolres.

Kapolres turut menegaskan bahwa kegiatan millenial road

safety festival dan pekan kreativitas dalam rangkaian pekan seni dan budaya Kabupaten

Ketapang  2019 itu kegiatan murni pagelaran

budaya, bukan kegiatan politik.

“Kegiatan ini untuk kita dari kita oleh kita. Kita mengampanyekan

keselamatan berlalu lintas, kita mengampanyekan seni dan budaya, kita mengampanyekan

pemilu 2019 aman sejuk dan damai,” tegas Kapolres.

Sementara Dandim 1203/Ketapang, Letkol Kav Jamian berujar

bahwa kegiatan yang dihadiri ribuan peserta ini sangat luar biasa.

Hal tersebut, kata Dandim, menandakan perbedaan keberagaman suku adat dan budaya bukan menjadi suatu perpecahan, tetapi semua suku yang ada hidup rukun di Kabupaten Ketapang.

Demikian juga, kata dia, dalam rangka menghadapi pemilu 2019 yang merupakan pesta demokrasi yang harus dirayakan dengan penuh suka cita.

“Di Ketapang ini sudah terkenal cinta damai, makanya wajib kita pertahankan. Mari kita pupuk itu sehingga persatuan di Ketapang akan terwujud,” tandasnya. (Adi LC)

Artikel Selanjutnya
Empat tim Grup B Genapkan Posisi Untuk Final Piala Presiden Esports 2019
Sabtu, 23 Maret 2019
Artikel Sebelumnya
Jelang Pemilu, Ini Imbauan OSO ke Masyarakat Kalbar
Sabtu, 23 Maret 2019

Berita terkait