Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 23 April 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Sebanyak 8.516 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) di seluruh Kabupaten Ketapang mengikuti Ujian Nasional.
Sebanyak 2.683 siswa di antaranya mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK). Sementara 5.833 siswa masih melaksanakan Ujian Nasional Kertas dan
Pensil (UNKP).
Kepala Dinas Pendidikan Ketapang, Jahilin mengatakan tahun
2019 ini ada 154 SMP dan MTs mengikuti ujian nasional. Sebanyak 27 SMP dan MTs
di antaranya yang melaksanakan UNBK. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di 8
kecamatan.
“Di antaranya Kecamatan Delta Pawan, Benua Kayong,
Kendawangan, Manis Mata, Sungai Melayu Rayak, Sandai, Sungai Laur dan Kecamatan
Muara Pawan,” katanya, Senin (22/4/2019).
Lebih lanjut, Jahilin mengatakan bahwa sekolah-sekolah yang
melaksanakan UNBK tersebut terdiri dari 11 SMP negeri dan swasta serta 16 MTs
negeri dan swasta. Jumlah sekolah yang mengikuti UNBK tahun 2019 ini jauh lebih
banyak jika dibandingkan dengan tahun 2018.
“Tahun lalu hanya berjumlah enam sekolah. Empat SMP dan dua
MTs,” ujarnya.
Jahilin berharap, ke depannya agar semua SMP dan MTs di
Ketapang bisa melaksanakan UNBK di tahun-tahun berikutnya. Minimal di tahun
depan, ada satu SMP maupun MTs yang melaksanakan UNBK di masing-masing
kecamatan.
“Jika tahun ini baru delapan kecamatan, tahun depan minimal
satu kecamatan ada yang melaksanakan UNBK,” harapnya.
Jahilin menyebut pelaksanaan UNBK yang belum merata ke
daerah pedalaman Ketapang disebabkan oleh beberapa faktor. Selain masih
kurangnya sarana seperti komputer, juga ketersediaan listrik dan jaringan
internet menjadi penghambatnya.
Pada hari pertama pelaksanaan UNBK tingkat SMP, Kepala Dinas
Pendidikan Ketapang, Jahilin memantau langsung pelaksanaan UNBK di sejumlah
sekolah. Hal ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaan UNBK berjalan lancar.
Sejumlah sekolah yang dipantau di hari pertama UNBK adalah SMPN 1, SMPN 3, SMPN
5 dan SMPN 6 Ketapang.
Di SMPN 1 Ketapang, sebanyak 280 siswa mengikuti UNBK yang
dibagi menjadi tiga sesi setiap harinya. Pihak sekolah menyiapkan tiga ruangan
untuk pelaksanaan UNBK. Satu ruangan berisi 35 unit komputer.
“Alhamdulillah hari pertama pelaksanaan UNBK berjalan
lancar. Semoga lancar sampai selesai nanti,” ucap Jahilin.
Sementara Plt Kepala SMPN 1 Ketapang, Darwin, mengatakan
pelaksanaan UNBK di sekolahnya dilaksanakan sebanyak tiga sesi setiap harinya.
Sesi pertama dimulai pukul 07.30 sampai 09.30 WIB, sesi kedua dari pukul 10.30
sampai 12.30 WIB dan sesi terakhir dari pukul 14.00 sampai 16.00 WIB.
“Semua siswa hadir dan mengikuti ujian,” katanya.
Hari pertama ujian, para siswa mengerjakan soal Bahasa
Indonesia. Hari kedua, siswa akan mengerjakan soal mata pelajaran MTK,
dilanjutkan mata pelajaran Bahasa Inggris dan hari terakhir yaitu mata
pelajaran IPA.
“Kita berharap PLN tidak mematikan listrik saat pelaksanaan
UNBK dan listrik tetap stabil,” tukasnya. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Sebanyak 8.516 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah
Tsanawiyah (MTs) di seluruh Kabupaten Ketapang mengikuti Ujian Nasional.
Sebanyak 2.683 siswa di antaranya mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer
(UNBK). Sementara 5.833 siswa masih melaksanakan Ujian Nasional Kertas dan
Pensil (UNKP).
Kepala Dinas Pendidikan Ketapang, Jahilin mengatakan tahun
2019 ini ada 154 SMP dan MTs mengikuti ujian nasional. Sebanyak 27 SMP dan MTs
di antaranya yang melaksanakan UNBK. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di 8
kecamatan.
“Di antaranya Kecamatan Delta Pawan, Benua Kayong,
Kendawangan, Manis Mata, Sungai Melayu Rayak, Sandai, Sungai Laur dan Kecamatan
Muara Pawan,” katanya, Senin (22/4/2019).
Lebih lanjut, Jahilin mengatakan bahwa sekolah-sekolah yang
melaksanakan UNBK tersebut terdiri dari 11 SMP negeri dan swasta serta 16 MTs
negeri dan swasta. Jumlah sekolah yang mengikuti UNBK tahun 2019 ini jauh lebih
banyak jika dibandingkan dengan tahun 2018.
“Tahun lalu hanya berjumlah enam sekolah. Empat SMP dan dua
MTs,” ujarnya.
Jahilin berharap, ke depannya agar semua SMP dan MTs di
Ketapang bisa melaksanakan UNBK di tahun-tahun berikutnya. Minimal di tahun
depan, ada satu SMP maupun MTs yang melaksanakan UNBK di masing-masing
kecamatan.
“Jika tahun ini baru delapan kecamatan, tahun depan minimal
satu kecamatan ada yang melaksanakan UNBK,” harapnya.
Jahilin menyebut pelaksanaan UNBK yang belum merata ke
daerah pedalaman Ketapang disebabkan oleh beberapa faktor. Selain masih
kurangnya sarana seperti komputer, juga ketersediaan listrik dan jaringan
internet menjadi penghambatnya.
Pada hari pertama pelaksanaan UNBK tingkat SMP, Kepala Dinas
Pendidikan Ketapang, Jahilin memantau langsung pelaksanaan UNBK di sejumlah
sekolah. Hal ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaan UNBK berjalan lancar.
Sejumlah sekolah yang dipantau di hari pertama UNBK adalah SMPN 1, SMPN 3, SMPN
5 dan SMPN 6 Ketapang.
Di SMPN 1 Ketapang, sebanyak 280 siswa mengikuti UNBK yang
dibagi menjadi tiga sesi setiap harinya. Pihak sekolah menyiapkan tiga ruangan
untuk pelaksanaan UNBK. Satu ruangan berisi 35 unit komputer.
“Alhamdulillah hari pertama pelaksanaan UNBK berjalan
lancar. Semoga lancar sampai selesai nanti,” ucap Jahilin.
Sementara Plt Kepala SMPN 1 Ketapang, Darwin, mengatakan
pelaksanaan UNBK di sekolahnya dilaksanakan sebanyak tiga sesi setiap harinya.
Sesi pertama dimulai pukul 07.30 sampai 09.30 WIB, sesi kedua dari pukul 10.30
sampai 12.30 WIB dan sesi terakhir dari pukul 14.00 sampai 16.00 WIB.
“Semua siswa hadir dan mengikuti ujian,” katanya.
Hari pertama ujian, para siswa mengerjakan soal Bahasa
Indonesia. Hari kedua, siswa akan mengerjakan soal mata pelajaran MTK,
dilanjutkan mata pelajaran Bahasa Inggris dan hari terakhir yaitu mata
pelajaran IPA.
“Kita berharap PLN tidak mematikan listrik saat pelaksanaan
UNBK dan listrik tetap stabil,” tukasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini