Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 15 Mei 2019 |
KalbarOnline, Sambas –
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mendorong Pemerintah Kabupaten Sambas
agar melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan Sambas sebagai lumbung pangan
di Kalbar.
Hal itu disampaikannya saat memimpin safari Ramadhan Pemprov
Kalbar di Kabupaten Sambas yang dipusatkan di aula Kantor Bupati Sambas, Sabtu
(11/5/2019).
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini berujar, nilai
perolehan ekonomi nelayan saat ini sudah lebih bagus dari nilai perolehan petani
yakni sekitar 106 persen.
“Artinya lebih 6 persen dari nilai perolehan petani. Sekarang
kita harus berusaha bagaimana meningkatkan nilai perolahan petani itu bisa di atas
100 persen dari kebutuhannya. Itulah yang harus kita cari bagaimana modelnya,”
ujarnya.
“Saya minta pada tahun 2020, Pak Bupati Sambas berupaya meningkatkan
hasil produksi padi yang saat ini 1 hektarnya hanya mampu menghasilkan sekitar 2,9
ton. Tahun depan sudah harus bisa 3 sampai 4 ton perhektar,” timpalnya.
“Kita harus liat aspek dan variabel apa serta indikator apa
yang harus disiapkan untuk meningkatkan hasil produksi. Perternakan juga harus dikembangkan.
Saya harap semuanya ini kita seriusi bersama, sehingga kita harapkan Kabupaten
Sambas bisa kembali menjadi lumbung pangan di Kalimantan Barat ini,” timpalnya
lagi.
Soroti pembangunan
sumber daya manusia – Bangun sekolah unggulan
Selain menyoroti soal pangan, Midji turut menyoroti
pembangunan sumber daya manusia Kalbar yang saat ini jauh tertinggal dengan
provinsi lainnya. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, Pemerintah Provinsi
Kalbar, kata dia, akan meningkatkan mutu pendidikan dengan membangun SMA/SMK
unggulan dengan lahan seluas 5 hektar yang dilengkapi asrama.
“Tahun ini di Sambas akan kita bangun SMK unggulan dengan
lahan sekitar 5 hektar yang dilengkapi dengan asrama. Sehingga dapat memudahkan
pelajar yang tinggalnya jauh untuk mengenyam pendidikan di sekolah unggulan tersebut,”
tukasnya.
“Saya harap begitu keluar dari sekolah unggulan tersebut mereka
(pelajar) sudah bisa menciptakan lapangan kerja atau siap memasuki lapangan
kerja,” timpalnya.
Wacanakan pembangunan
pusat sertifikasi tenaga kerja
Pemprov Kalbar, lanjut dia, juga akan membangun pusat
sertifikasi tenaga kerja. Hal ini dimaksudkan agar SDM Kalbar dapat digunakan
perusahaan-perusahaan dengan bayaran yang tinggi lantaran memiliki skill dan
sudah tersertifikasi.
“Sudah harus. Kalau tidak, tenaga kerja kita tidak dibayar
dengan tinggi. Sekarang orang masang plafon atap saja, sudah harus memiliki sertifikat.
Yang sudah punya sertifikat bisa dipakai perusahaan-perusahaan sehingga dia
bisa mendapatkan hasil yang baik. Semaksimal mungkin kita harus membuat
generasi muda kita memiliki skill yang baik sehingga mempunyai daya saing,”
tegasnya.
Midji : IPM Kalbar
jauh tertinggal
Pembangunan sumber daya manusia memang terus digenjot Pemprov
Kalbar di bawah pemerintahan Midji-Norsan. Hal ini dimaksudkan untuk mengejar
ketertinggalan yang dialami Kalbar dari daerah lain.
Untuk mengejar ketertinggalan tersebut memang terbilang sangat
berat. Pasalnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar saat ini berada di urutan
ke-29 dari 34 provinsi se-Indonesia. Adapun IPM Kalbar masih berada di angka 66,32
jauh di bawah rata-rata nasional yang sudah mencapai angka 70-71 persen.
“Sehebat apapun kita membangun paling tinggi nilainya naik 1,8
poin, perlu 3-5 tahun lagi rata-rata IPM kita berada di angka nasional. Tapi nanti,
rata-rata nasional pasti sudah naik lagi, sangat timpang sekali, selisihnya bisa
sekitar 5 poin dari rata-rata nasional. Kalau bicara IPM, tentu di situ ada
masalah kesehatan, infrastruktur dan pendidikan. Sehingga orang enggan untuk
berinvestasi, inilah yang harus kita persiapkan sehingga IPM kita meningkat,
walaupun naik satu tangga. Supaya ada progres yang baik,” pungkasnya.
Sementara Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili atas nama
masyarakat Sambas mengucapkan terima kasih kepada Gubenur Kalbar, Sutarmidji
yang sudi hadir langsung dalam safari Ramadhan di Sambas.
“Ini bentuk support dan dorongan serta motivasi kami dalam
membangun Kabupaten Sambas,” ujarnya. (*/Fai)
KalbarOnline, Sambas –
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mendorong Pemerintah Kabupaten Sambas
agar melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan Sambas sebagai lumbung pangan
di Kalbar.
Hal itu disampaikannya saat memimpin safari Ramadhan Pemprov
Kalbar di Kabupaten Sambas yang dipusatkan di aula Kantor Bupati Sambas, Sabtu
(11/5/2019).
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini berujar, nilai
perolehan ekonomi nelayan saat ini sudah lebih bagus dari nilai perolehan petani
yakni sekitar 106 persen.
“Artinya lebih 6 persen dari nilai perolehan petani. Sekarang
kita harus berusaha bagaimana meningkatkan nilai perolahan petani itu bisa di atas
100 persen dari kebutuhannya. Itulah yang harus kita cari bagaimana modelnya,”
ujarnya.
“Saya minta pada tahun 2020, Pak Bupati Sambas berupaya meningkatkan
hasil produksi padi yang saat ini 1 hektarnya hanya mampu menghasilkan sekitar 2,9
ton. Tahun depan sudah harus bisa 3 sampai 4 ton perhektar,” timpalnya.
“Kita harus liat aspek dan variabel apa serta indikator apa
yang harus disiapkan untuk meningkatkan hasil produksi. Perternakan juga harus dikembangkan.
Saya harap semuanya ini kita seriusi bersama, sehingga kita harapkan Kabupaten
Sambas bisa kembali menjadi lumbung pangan di Kalimantan Barat ini,” timpalnya
lagi.
Soroti pembangunan
sumber daya manusia – Bangun sekolah unggulan
Selain menyoroti soal pangan, Midji turut menyoroti
pembangunan sumber daya manusia Kalbar yang saat ini jauh tertinggal dengan
provinsi lainnya. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, Pemerintah Provinsi
Kalbar, kata dia, akan meningkatkan mutu pendidikan dengan membangun SMA/SMK
unggulan dengan lahan seluas 5 hektar yang dilengkapi asrama.
“Tahun ini di Sambas akan kita bangun SMK unggulan dengan
lahan sekitar 5 hektar yang dilengkapi dengan asrama. Sehingga dapat memudahkan
pelajar yang tinggalnya jauh untuk mengenyam pendidikan di sekolah unggulan tersebut,”
tukasnya.
“Saya harap begitu keluar dari sekolah unggulan tersebut mereka
(pelajar) sudah bisa menciptakan lapangan kerja atau siap memasuki lapangan
kerja,” timpalnya.
Wacanakan pembangunan
pusat sertifikasi tenaga kerja
Pemprov Kalbar, lanjut dia, juga akan membangun pusat
sertifikasi tenaga kerja. Hal ini dimaksudkan agar SDM Kalbar dapat digunakan
perusahaan-perusahaan dengan bayaran yang tinggi lantaran memiliki skill dan
sudah tersertifikasi.
“Sudah harus. Kalau tidak, tenaga kerja kita tidak dibayar
dengan tinggi. Sekarang orang masang plafon atap saja, sudah harus memiliki sertifikat.
Yang sudah punya sertifikat bisa dipakai perusahaan-perusahaan sehingga dia
bisa mendapatkan hasil yang baik. Semaksimal mungkin kita harus membuat
generasi muda kita memiliki skill yang baik sehingga mempunyai daya saing,”
tegasnya.
Midji : IPM Kalbar
jauh tertinggal
Pembangunan sumber daya manusia memang terus digenjot Pemprov
Kalbar di bawah pemerintahan Midji-Norsan. Hal ini dimaksudkan untuk mengejar
ketertinggalan yang dialami Kalbar dari daerah lain.
Untuk mengejar ketertinggalan tersebut memang terbilang sangat
berat. Pasalnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar saat ini berada di urutan
ke-29 dari 34 provinsi se-Indonesia. Adapun IPM Kalbar masih berada di angka 66,32
jauh di bawah rata-rata nasional yang sudah mencapai angka 70-71 persen.
“Sehebat apapun kita membangun paling tinggi nilainya naik 1,8
poin, perlu 3-5 tahun lagi rata-rata IPM kita berada di angka nasional. Tapi nanti,
rata-rata nasional pasti sudah naik lagi, sangat timpang sekali, selisihnya bisa
sekitar 5 poin dari rata-rata nasional. Kalau bicara IPM, tentu di situ ada
masalah kesehatan, infrastruktur dan pendidikan. Sehingga orang enggan untuk
berinvestasi, inilah yang harus kita persiapkan sehingga IPM kita meningkat,
walaupun naik satu tangga. Supaya ada progres yang baik,” pungkasnya.
Sementara Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili atas nama
masyarakat Sambas mengucapkan terima kasih kepada Gubenur Kalbar, Sutarmidji
yang sudi hadir langsung dalam safari Ramadhan di Sambas.
“Ini bentuk support dan dorongan serta motivasi kami dalam
membangun Kabupaten Sambas,” ujarnya. (*/Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini