KalbarOnline, Sambas – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mendorong Pemerintah Kabupaten Sambas agar melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan Sambas sebagai lumbung pangan di Kalbar.
Hal itu disampaikannya saat memimpin safari Ramadhan Pemprov Kalbar di Kabupaten Sambas yang dipusatkan di aula Kantor Bupati Sambas, Sabtu (11/5/2019).
Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini berujar, nilai perolehan ekonomi nelayan saat ini sudah lebih bagus dari nilai perolehan petani yakni sekitar 106 persen.
“Artinya lebih 6 persen dari nilai perolehan petani. Sekarang kita harus berusaha bagaimana meningkatkan nilai perolahan petani itu bisa di atas 100 persen dari kebutuhannya. Itulah yang harus kita cari bagaimana modelnya,” ujarnya.
“Saya minta pada tahun 2020, Pak Bupati Sambas berupaya meningkatkan hasil produksi padi yang saat ini 1 hektarnya hanya mampu menghasilkan sekitar 2,9 ton. Tahun depan sudah harus bisa 3 sampai 4 ton perhektar,” timpalnya.
“Kita harus liat aspek dan variabel apa serta indikator apa yang harus disiapkan untuk meningkatkan hasil produksi. Perternakan juga harus dikembangkan. Saya harap semuanya ini kita seriusi bersama, sehingga kita harapkan Kabupaten Sambas bisa kembali menjadi lumbung pangan di Kalimantan Barat ini,” timpalnya lagi.
Soroti pembangunan sumber daya manusia – Bangun sekolah unggulan
Selain menyoroti soal pangan, Midji turut menyoroti pembangunan sumber daya manusia Kalbar yang saat ini jauh tertinggal dengan provinsi lainnya. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, Pemerintah Provinsi Kalbar, kata dia, akan meningkatkan mutu pendidikan dengan membangun SMA/SMK unggulan dengan lahan seluas 5 hektar yang dilengkapi asrama.
“Tahun ini di Sambas akan kita bangun SMK unggulan dengan lahan sekitar 5 hektar yang dilengkapi dengan asrama. Sehingga dapat memudahkan pelajar yang tinggalnya jauh untuk mengenyam pendidikan di sekolah unggulan tersebut,” tukasnya.
“Saya harap begitu keluar dari sekolah unggulan tersebut mereka (pelajar) sudah bisa menciptakan lapangan kerja atau siap memasuki lapangan kerja,” timpalnya.
Wacanakan pembangunan pusat sertifikasi tenaga kerja
Pemprov Kalbar, lanjut dia, juga akan membangun pusat sertifikasi tenaga kerja. Hal ini dimaksudkan agar SDM Kalbar dapat digunakan perusahaan-perusahaan dengan bayaran yang tinggi lantaran memiliki skill dan sudah tersertifikasi.
“Sudah harus. Kalau tidak, tenaga kerja kita tidak dibayar dengan tinggi. Sekarang orang masang plafon atap saja, sudah harus memiliki sertifikat. Yang sudah punya sertifikat bisa dipakai perusahaan-perusahaan sehingga dia bisa mendapatkan hasil yang baik. Semaksimal mungkin kita harus membuat generasi muda kita memiliki skill yang baik sehingga mempunyai daya saing,” tegasnya.
Midji : IPM Kalbar jauh tertinggal
Pembangunan sumber daya manusia memang terus digenjot Pemprov Kalbar di bawah pemerintahan Midji-Norsan. Hal ini dimaksudkan untuk mengejar ketertinggalan yang dialami Kalbar dari daerah lain.
Untuk mengejar ketertinggalan tersebut memang terbilang sangat berat. Pasalnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar saat ini berada di urutan ke-29 dari 34 provinsi se-Indonesia. Adapun IPM Kalbar masih berada di angka 66,32 jauh di bawah rata-rata nasional yang sudah mencapai angka 70-71 persen.
“Sehebat apapun kita membangun paling tinggi nilainya naik 1,8 poin, perlu 3-5 tahun lagi rata-rata IPM kita berada di angka nasional. Tapi nanti, rata-rata nasional pasti sudah naik lagi, sangat timpang sekali, selisihnya bisa sekitar 5 poin dari rata-rata nasional. Kalau bicara IPM, tentu di situ ada masalah kesehatan, infrastruktur dan pendidikan. Sehingga orang enggan untuk berinvestasi, inilah yang harus kita persiapkan sehingga IPM kita meningkat, walaupun naik satu tangga. Supaya ada progres yang baik,” pungkasnya.
Sementara Bupati Sambas, Atbah Romin Suhaili atas nama masyarakat Sambas mengucapkan terima kasih kepada Gubenur Kalbar, Sutarmidji yang sudi hadir langsung dalam safari Ramadhan di Sambas.
“Ini bentuk support dan dorongan serta motivasi kami dalam membangun Kabupaten Sambas,” ujarnya. (*/Fai)
Comment