Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 14 Juni 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menerima hibah lahan dari sejumlah
warga Desa Sungai Kupah dan Desa Jeruju Besar, Kecamatan Sungai Kakap.
Penyerahan hibah ditandai penandatanganan sejumlah dokumen terkait di Kantor
Bupati Kubu Raya, Selasa (11/6/2019).
Lahan hibah yang diterima rencananya akan dikembangkan
menjadi destinasi wisata di Kubu Raya. Di Desa Jeruju Besar, lahan akan
dibangun destinasi wisata Equator Park. Adapun di Desa Sungai Kupah, akan
dibangun destinasi wisata mangrove atau bakau.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyebut hibah lahan dari
masyarakat sangat membantu upaya pengembangan wisata di Kubu Raya. Terlebih di
kedua desa yakni Sungai Kupah dan Jeruju Besar sudah ada potensi destinasi
wisata.
“Di Sungai Kupah itu sudah ada taman mangrove walaupun masih
dibangun secara sederhana. Sedangkan di Jeruju Besar ada tempat wisata yang
cukup dekat dengan pantai. Dengan adanya hibah lahan dari warga ini, saya kira
sangat bermanfaat untuk lebih maksimal dalam mengembangkan destinasi wisata di
dua desa ini,” ujar Muda seusai kegiatan penyerahan hibah lahan di Ruang Rapat
Bupati Kubu Raya.
Orang nomor wahid di Kubu Raya ini mengatakan, adanya
kepastian hukum melalui hibah lahan dari masyarakat akan mempermudah pemerintah
daerah dalam mengembangkan potensi wisata di Kubu Raya. Dirinya mengapresiasi
partisipasi warga yang telah menghibahkan lahan demi pembangunan wisata di Kubu
Raya.
“Dan amanah ini Insya Allah kami optimalkan untuk membangun
destinasi wisata yang lebih baik lagi ke depan,” tegas Muda.
Muda mengaku salut dengan niat baik warga Kubu Raya.
Menurutnya, warga mampu berpikir visioner dengan menghibahkan lahan yang
dimiliki. Adanya pembangunan destinasi wisata yang maksimal, menurut dia, pada
gilirannya akan memicu peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ia
meyakini khusus kawasan Sungai Kupah dan Jeruju Besar punya daya tarik dan
eksotisme tersendiri. Seperti adanya kampung nelayan, perkebunan kelapa, dan
pantai yang asri.
“Tinggal pengembangan infrastruktur yang harus didorong,
sehingga akses orang untuk mengunjungi lokasi wisata ini akan lebih mudah. Dan
saya yakin dengan kepastian hukum hibah lahan yang ada saat ini, bisa membuat
lebih mudah dan mempercepat pembangunan sektor pariwisata di Kubu Raya khususnya
di dua desa ini,” terangnya.
Ia menambahkan, salah satu hal dasar yang harus dibangun
untuk pengembangan destinasi wisata adalah peningkatan infrastruktur seperti
jalan dan jembatan.
“Peningkatan infrastruktur diperlukan untuk memudahkan para
wisatawan mengunjungi lokasi wisata yang dituju,” tambahnya.
Sementara Kepala Desa Jeruju Besar, Nurhalijah, menerangkan
sejak tahun 2016 lalu masyarakat dan pemerintah desa yang dipimpinnya telah
sepakat mengembangkan potensi alam untuk menjadi salah satu daerah pengembangan
pariwisata. Berada dekat laut dan mempunyai pantai yang eksotis, ia menilai
cukup banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan di desanya.
Untuk merintis pengembangan destinasi wisata di Desa Jeruju
Besar, dirinya menuturkan sejak beberapa tahun lalu masyarakat secara swadya
mulai membangun gazebo sederhana dan memperbaiki akses jalan menuju lokasi
wisata yang akan dikembangkan.
“Makanya saya sangat bersyukur, setelah dihibahkan
pemerintah kabupaten akan segera membangun destinasi wisata yang lebih baik
lagi di Desa Jeruju Besar. Saya berharap pengembangan destinasi wisata ini bisa
mendongkrak tingkat penghasilaan dan kesejahteraan masyarakat di desa,”
ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sungai Kupah, Sabri, mengaku
sejak tahun 2017 pemerintah desa yang telah mendapat bantuan anggaran
pembangunan trek mangrove di Tanjung Intan dari pemerintah pusat melalui
program CCDP IFAD. Karena pembangunan masih terbatas, ia berinisiatif merangkul
warga khusunya para pemuda desa untuk berswadaya mengembangkan potensi wisata
termasuk trek mangrove yang telah dibangun.
“Alhamdulillah seiring waktu kami bersyukur ada warga yang
ingin menghibahkan lahannya untuk pengembangan wisata di desa kami. Dan
kemudian kami tindak lanjuti untuk menghibahkan lahan seluas 13.750 meter
persegi tersebut ke Pemkab Kubu Raya,” ungkapnya.
Sabri berharap adanya hibah lahan bisa mempermudah
pemerintah desa untuk segera membangun dan mengembangkan destinasi wisata
setempat. Ia berkeyakinan pengembangan wisata yang maksimal akan mendorong
percepatan peningkatan penghasilan dan kesejahteraan warga.
“Karena masyarakat bisa juga terlibat langsung untuk
mengelola dan mengembangkan destinasi wisata yang ada,” sebutnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kubu
Raya, Cicilia Tri Agustina, menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti hibah
dengan mengajukan anggaran ke pemerintah pusat melalui DAK tahun 2020
mendatang.
“Sebelumnya, pengucuran DAK untuk pengembangan wisata di
Kubu Raya juga tidak ada masalah. Dan saya yakin dengan ada kepastian hukum
hibah lahan ini, usulan anggaran untuk pengembangan wisata di Kubu Raya bisa
didapatkan,” tegasnya. (rio)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya menerima hibah lahan dari sejumlah
warga Desa Sungai Kupah dan Desa Jeruju Besar, Kecamatan Sungai Kakap.
Penyerahan hibah ditandai penandatanganan sejumlah dokumen terkait di Kantor
Bupati Kubu Raya, Selasa (11/6/2019).
Lahan hibah yang diterima rencananya akan dikembangkan
menjadi destinasi wisata di Kubu Raya. Di Desa Jeruju Besar, lahan akan
dibangun destinasi wisata Equator Park. Adapun di Desa Sungai Kupah, akan
dibangun destinasi wisata mangrove atau bakau.
Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan menyebut hibah lahan dari
masyarakat sangat membantu upaya pengembangan wisata di Kubu Raya. Terlebih di
kedua desa yakni Sungai Kupah dan Jeruju Besar sudah ada potensi destinasi
wisata.
“Di Sungai Kupah itu sudah ada taman mangrove walaupun masih
dibangun secara sederhana. Sedangkan di Jeruju Besar ada tempat wisata yang
cukup dekat dengan pantai. Dengan adanya hibah lahan dari warga ini, saya kira
sangat bermanfaat untuk lebih maksimal dalam mengembangkan destinasi wisata di
dua desa ini,” ujar Muda seusai kegiatan penyerahan hibah lahan di Ruang Rapat
Bupati Kubu Raya.
Orang nomor wahid di Kubu Raya ini mengatakan, adanya
kepastian hukum melalui hibah lahan dari masyarakat akan mempermudah pemerintah
daerah dalam mengembangkan potensi wisata di Kubu Raya. Dirinya mengapresiasi
partisipasi warga yang telah menghibahkan lahan demi pembangunan wisata di Kubu
Raya.
“Dan amanah ini Insya Allah kami optimalkan untuk membangun
destinasi wisata yang lebih baik lagi ke depan,” tegas Muda.
Muda mengaku salut dengan niat baik warga Kubu Raya.
Menurutnya, warga mampu berpikir visioner dengan menghibahkan lahan yang
dimiliki. Adanya pembangunan destinasi wisata yang maksimal, menurut dia, pada
gilirannya akan memicu peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ia
meyakini khusus kawasan Sungai Kupah dan Jeruju Besar punya daya tarik dan
eksotisme tersendiri. Seperti adanya kampung nelayan, perkebunan kelapa, dan
pantai yang asri.
“Tinggal pengembangan infrastruktur yang harus didorong,
sehingga akses orang untuk mengunjungi lokasi wisata ini akan lebih mudah. Dan
saya yakin dengan kepastian hukum hibah lahan yang ada saat ini, bisa membuat
lebih mudah dan mempercepat pembangunan sektor pariwisata di Kubu Raya khususnya
di dua desa ini,” terangnya.
Ia menambahkan, salah satu hal dasar yang harus dibangun
untuk pengembangan destinasi wisata adalah peningkatan infrastruktur seperti
jalan dan jembatan.
“Peningkatan infrastruktur diperlukan untuk memudahkan para
wisatawan mengunjungi lokasi wisata yang dituju,” tambahnya.
Sementara Kepala Desa Jeruju Besar, Nurhalijah, menerangkan
sejak tahun 2016 lalu masyarakat dan pemerintah desa yang dipimpinnya telah
sepakat mengembangkan potensi alam untuk menjadi salah satu daerah pengembangan
pariwisata. Berada dekat laut dan mempunyai pantai yang eksotis, ia menilai
cukup banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan di desanya.
Untuk merintis pengembangan destinasi wisata di Desa Jeruju
Besar, dirinya menuturkan sejak beberapa tahun lalu masyarakat secara swadya
mulai membangun gazebo sederhana dan memperbaiki akses jalan menuju lokasi
wisata yang akan dikembangkan.
“Makanya saya sangat bersyukur, setelah dihibahkan
pemerintah kabupaten akan segera membangun destinasi wisata yang lebih baik
lagi di Desa Jeruju Besar. Saya berharap pengembangan destinasi wisata ini bisa
mendongkrak tingkat penghasilaan dan kesejahteraan masyarakat di desa,”
ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sungai Kupah, Sabri, mengaku
sejak tahun 2017 pemerintah desa yang telah mendapat bantuan anggaran
pembangunan trek mangrove di Tanjung Intan dari pemerintah pusat melalui
program CCDP IFAD. Karena pembangunan masih terbatas, ia berinisiatif merangkul
warga khusunya para pemuda desa untuk berswadaya mengembangkan potensi wisata
termasuk trek mangrove yang telah dibangun.
“Alhamdulillah seiring waktu kami bersyukur ada warga yang
ingin menghibahkan lahannya untuk pengembangan wisata di desa kami. Dan
kemudian kami tindak lanjuti untuk menghibahkan lahan seluas 13.750 meter
persegi tersebut ke Pemkab Kubu Raya,” ungkapnya.
Sabri berharap adanya hibah lahan bisa mempermudah
pemerintah desa untuk segera membangun dan mengembangkan destinasi wisata
setempat. Ia berkeyakinan pengembangan wisata yang maksimal akan mendorong
percepatan peningkatan penghasilan dan kesejahteraan warga.
“Karena masyarakat bisa juga terlibat langsung untuk
mengelola dan mengembangkan destinasi wisata yang ada,” sebutnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kubu
Raya, Cicilia Tri Agustina, menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti hibah
dengan mengajukan anggaran ke pemerintah pusat melalui DAK tahun 2020
mendatang.
“Sebelumnya, pengucuran DAK untuk pengembangan wisata di
Kubu Raya juga tidak ada masalah. Dan saya yakin dengan ada kepastian hukum
hibah lahan ini, usulan anggaran untuk pengembangan wisata di Kubu Raya bisa
didapatkan,” tegasnya. (rio)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini