Respon Cepat Tanggap Bupati Muda, Kelangkaan Elpiji Melon di Pesisir Kubu Raya Teratasi

KalbarOnline, Kubu Raya – Respon cepat tanggap dari Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dalam mencari solusi mengatasi kelangkaan gas elpiji melon atau elpiji kemasan 3 kilogram di daerah pesisir Kubu Raya khususnya di Kecamatan Batu Ampar beberapa waktu lalu mendapatkan apresiasi dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) dan Pertamina.

Rombongan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) yang dipimpin langsung oleh Kepala BPH Migas, Muhammad Fanshurullah Asa bersama Pertamina melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten Kubu Raya di kediaman Bupati Muda Mahendrawan, Jalan Tanjung Sari Pontianak Tenggara, Kamis (13/6/2019) malam.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Turut hadir pada kunker tersebut Kepala Seksi Pengawasan Ketersediaan BBM, Cristian Tanuwijaya, Branch Manager Marketing Pertamina Kalbar, Muhammad Ivan Suhada, pejabat di lingkungan Ditjen Migas ESDM RI dan sejumlah kepala SKPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.

Bupati Muda Mahendrawan mengatakan adanya solusi mengatasi kelangkaan gas elpiji di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, karena adanya kerja sama sinergis antara Pemkab Kubu Raya, Pertamina dan BPH Migas.

“Ini sebenarnya spontanitas, ketika itu saya menghubungi Pak Ivan (Branch Manager Pertamina). Karena waktu itu hari Minggu, yang bisa saya hubungi cuma Pak Ivan. Pak Ivan juga pernah pesan, jika ada hal-hal yang diperlukan kasih tahu saja. Dan Alhamdulillah beliau juga cepat respon,” kata Muda mengungkapkan.

Orang nomor wahid di Kubu Raya itu menyebut, kurangnya pasokan gas elpiji di Kecamatan Batu Ampar disebabkan pangkalan gas elpiji yang hanya ada di Desa Padang Tikar. Sehingga desa-desa lainnya harus mengambil elpiji ke sana. Karena itu, Muda menilai perlunya solusi khusus terkait hal itu.

“Ini memang perlu dicari solusinya dan Alhamdulillah, setelah ada pertemuan dengan Pertamina ada solusi alternatif. Termasuk membuka pangkalan baru di Desa Tasik, Desa Teluk Nibung dan Desa Sumber Agung,” kata dia.

Baca Juga :  Pengalaman Figur dan Track Record Jadi Alasan PKS Dukung Midji-Norsan dan Muda-Jiwo

Muda menjelaskan, pangkalan-pangkalan gas tersebut nantinya akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Karena jika dikelola oleh BUMDes, akan menjadi lebih baik dalam pengembangan desa di Kubu Raya. pemerintah daerah, tambahnya, juga akan menyikapi terkait penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Hari Senin nanti kami akan rapat untuk memutuskan peraturan bupatinya. Langkah ini juga untuk menghilangkan keresahan masyarakat ke depannya,” terangnya.

Muda bersyukur dan mengapresiasi baik Pertamina maupun BPH Migas karena merespon cepat persoalan kurangnya pasokan gas elpiji yang terjadi di Kabupaten Kubu Raya.

Sementara Kepala BPH Migas, Muhammad Fanshurullah Asa mengatakan, kasus kekurangan pasokan elpiji 3 kilogram di Kecamatan Batu Ampar menjadi contoh, ketika komunikasi cepat dilakukan melalui aplikasi Whatsapp, pihaknya bisa langsung merespon.

“Saya waktu itu masih di Posko Satgas BPH. Ketika itu handphone saya tinggal di rumah. Sesampainya di rumah, saya baca WA dari Pak Bupati Muda Mahendrawan lengkap dengan videonya. Kemudian saya kontak Dirut Pertamina, dalam waktu beberapa menit langsung dijawab dan langsung saya sampaikan ke Pak Muda. Alhamdulillah begitu cepatnya respon itu,” kata dia.

Dengan peristiwa itu, Fanshurullah berharap ke depannya komunikasi semakin baik. Persoalan apa pun yang ada di Kubu Raya yang berkaitan dengan BPH Migas dan Pertamina, pihaknya menyatakan siap membantu.

“Bahkan, jika persoalan di luar BPH Migas jika konteksnya ESDM dan saya bisa mengkomunikasikan ke pak menterinya, saya akan bantu,” tegasnya.

Fanshurullah berharap pihak Pemkab Kubu Raya dapat segera menyesuaikan HET gas elpiji khususnya di daerah pesisir Kubu Raya. Selain itu, Pertamina juga diharapkan menambah delapan agen gas elpiji yang ditugaskan bukan hanya mendistribusikan gas elpiji ke pangkalan di Rasau Jaya, namun harus dibawa ke daerah pesisir.

Baca Juga :  Fenomena Gerhana Matahari Cincin, Bupati Muda Ajak Masyarakat Lestarikan Alam

“Penyaluran yang selama ini hanya 20 ribu tabung harus ditambah lagi 15 ribu tabung,” tuturnya.

Ia menambahkan, ada tiga desa di Kecamatan Batu Ampar yang sebenarnya lebih dekat dengan Kabupaten Kayong Utara yakni Kecamatan Seponti, maka pasokan gas elpiji di tiga desa tersebut bisa disuplai dari Kayong Utara.

Sementara itu Branch Manager Pertamina (Persero) Kalbar dan Kalteng, Muhammad Ivan Suhada, berterima kasih kepada Pemkab Kubu Raya khususnya Bupati Muda Mahendrawan yang telah menginformasikan kondisi kekurangan pasokan gas elpiji di Kecamatan Batu Ampar.

“Jika Bapak (Muda Mahendrawan) tidak update ke kami, kami juga tidak tahu kalau terjadi penumpukan antrean gas elpiji 3 kilogram,” ucap Ivan.

Ivan menceritakan, ketika itu Bupati Muda Mahendrawan menghubungi Kepala BPH Migas, Muhammad Fanshurullah Asa. Kemudian Kepala BPH Migas langsung menghubungi Dirut Pertamina dan Dirut segera memerintahkannya mencari solusi. Lalu keesokan harinya, yakni pada Senin (10/6/2019) lalu, usai upacara dan halal bihalal hari pertama masuk usai libur Idul Fitri, ia langsung menemui Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dan Sekretaris Daerah, Yusran Annizam untuk membahas dan menyampaikan solusi akan segera mengirim tambahan elpiji ke Desa Padang Tikar pada Rabu (12/6/2019).

Menurut Ivan, elpiji 3 kilogram memang komoditas utama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga jika ada potensi kekosongan gas elpiji, ia meminta untuk diinformasikan kepada pihaknya lebih cepat agar bisa melakukan langkah antisipasi.

“Untuk penyaluran elpiji khusus di Kecamatan Batu Ampar, beberapa langkah-langkah strategis dari Pertamina sudah disiapkan,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menerangkan kuota elpiji 3 kilogram untuk Kabupaten Kubu Raya sekitar 14.800 metrik ton. Saat ini sampai akhir bulan Juni 2019 tersisa 8.300 atau 43 persen.

“Melihat kuota yang cukup mepet di enam bulan terakhir, harapan kami kita bisa melakukan pengawasan, bahkan sidak bersama untuk hotel, restoran, dan kafe untuk beralih menggunakan elpiji nonsubsidi,” katanya. (ian)

Comment