Kubu Raya    

Respon Cepat Tanggap Bupati Muda, Kelangkaan Elpiji Melon di Pesisir Kubu Raya Teratasi

Oleh : Jauhari Fatria
Jumat, 14 Juni 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Kubu

Raya – Respon cepat tanggap dari Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dalam

mencari solusi mengatasi kelangkaan gas elpiji melon atau elpiji kemasan 3

kilogram di daerah pesisir Kubu Raya khususnya di Kecamatan Batu Ampar beberapa

waktu lalu mendapatkan apresiasi dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi

(BPH Migas) dan Pertamina.

Rombongan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas)

yang dipimpin langsung oleh Kepala BPH Migas, Muhammad Fanshurullah Asa bersama

Pertamina melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten Kubu Raya di

kediaman Bupati Muda Mahendrawan, Jalan Tanjung Sari Pontianak Tenggara, Kamis

(13/6/2019) malam.

Turut hadir pada kunker tersebut Kepala Seksi Pengawasan

Ketersediaan BBM, Cristian Tanuwijaya, Branch Manager Marketing Pertamina

Kalbar, Muhammad Ivan Suhada, pejabat di lingkungan Ditjen Migas ESDM RI dan

sejumlah kepala SKPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.

Bupati Muda Mahendrawan mengatakan adanya solusi mengatasi

kelangkaan gas elpiji di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, karena

adanya kerja sama sinergis antara Pemkab Kubu Raya, Pertamina dan BPH Migas.

“Ini sebenarnya spontanitas, ketika itu saya menghubungi Pak

Ivan (Branch Manager Pertamina). Karena waktu itu hari Minggu, yang bisa saya

hubungi cuma Pak Ivan. Pak Ivan juga pernah pesan, jika ada hal-hal yang

diperlukan kasih tahu saja. Dan Alhamdulillah beliau juga cepat respon,” kata

Muda mengungkapkan.

Orang nomor wahid di Kubu Raya itu menyebut, kurangnya

pasokan gas elpiji di Kecamatan Batu Ampar disebabkan pangkalan gas elpiji yang

hanya ada di Desa Padang Tikar. Sehingga desa-desa lainnya harus mengambil

elpiji ke sana. Karena itu, Muda menilai perlunya solusi khusus terkait hal

itu.

“Ini memang perlu dicari solusinya dan Alhamdulillah,

setelah ada pertemuan dengan Pertamina ada solusi alternatif. Termasuk membuka

pangkalan baru di Desa Tasik, Desa Teluk Nibung dan Desa Sumber Agung,” kata

dia.

Muda menjelaskan, pangkalan-pangkalan gas tersebut nantinya

akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Karena jika dikelola oleh

BUMDes, akan menjadi lebih baik dalam pengembangan desa di Kubu Raya.

pemerintah daerah, tambahnya, juga akan menyikapi terkait penetapan Harga

Eceran Tertinggi (HET).

“Hari Senin nanti kami akan rapat untuk memutuskan peraturan

bupatinya. Langkah ini juga untuk menghilangkan keresahan masyarakat ke

depannya,” terangnya.

Muda bersyukur dan mengapresiasi baik Pertamina maupun BPH

Migas karena merespon cepat persoalan kurangnya pasokan gas elpiji yang terjadi

di Kabupaten Kubu Raya.

Sementara Kepala BPH Migas, Muhammad Fanshurullah Asa

mengatakan, kasus kekurangan pasokan elpiji 3 kilogram di Kecamatan Batu Ampar

menjadi contoh, ketika komunikasi cepat dilakukan melalui aplikasi Whatsapp,

pihaknya bisa langsung merespon.

“Saya waktu itu masih di Posko Satgas BPH. Ketika itu

handphone saya tinggal di rumah. Sesampainya di rumah, saya baca WA dari Pak

Bupati Muda Mahendrawan lengkap dengan videonya. Kemudian saya kontak Dirut

Pertamina, dalam waktu beberapa menit langsung dijawab dan langsung saya

sampaikan ke Pak Muda. Alhamdulillah begitu cepatnya respon itu,” kata dia.

Dengan peristiwa itu, Fanshurullah berharap ke depannya

komunikasi semakin baik. Persoalan apa pun yang ada di Kubu Raya yang berkaitan

dengan BPH Migas dan Pertamina, pihaknya menyatakan siap membantu.

“Bahkan, jika persoalan di luar BPH Migas jika konteksnya

ESDM dan saya bisa mengkomunikasikan ke pak menterinya, saya akan bantu,” tegasnya.

Fanshurullah berharap pihak Pemkab Kubu Raya dapat segera

menyesuaikan HET gas elpiji khususnya di daerah pesisir Kubu Raya. Selain itu,

Pertamina juga diharapkan menambah delapan agen gas elpiji yang ditugaskan

bukan hanya mendistribusikan gas elpiji ke pangkalan di Rasau Jaya, namun harus

dibawa ke daerah pesisir.

“Penyaluran yang selama ini hanya 20 ribu tabung harus

ditambah lagi 15 ribu tabung,” tuturnya.

Ia menambahkan, ada tiga desa di Kecamatan Batu Ampar yang

sebenarnya lebih dekat dengan Kabupaten Kayong Utara yakni Kecamatan Seponti,

maka pasokan gas elpiji di tiga desa tersebut bisa disuplai dari Kayong Utara.

Sementara itu Branch Manager Pertamina (Persero) Kalbar dan

Kalteng, Muhammad Ivan Suhada, berterima kasih kepada Pemkab Kubu Raya

khususnya Bupati Muda Mahendrawan yang telah menginformasikan kondisi

kekurangan pasokan gas elpiji di Kecamatan Batu Ampar.

“Jika Bapak (Muda Mahendrawan) tidak update ke kami, kami juga tidak tahu kalau terjadi penumpukan

antrean gas elpiji 3 kilogram,” ucap Ivan.

Ivan menceritakan, ketika itu Bupati Muda Mahendrawan

menghubungi Kepala BPH Migas, Muhammad Fanshurullah Asa. Kemudian Kepala BPH

Migas langsung menghubungi Dirut Pertamina dan Dirut segera memerintahkannya

mencari solusi. Lalu keesokan harinya, yakni pada Senin (10/6/2019) lalu, usai

upacara dan halal bihalal hari pertama masuk usai libur Idul Fitri, ia langsung

menemui Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dan Sekretaris Daerah, Yusran

Annizam untuk membahas dan menyampaikan solusi akan segera mengirim tambahan

elpiji ke Desa Padang Tikar pada Rabu (12/6/2019).

Menurut Ivan, elpiji 3 kilogram memang komoditas utama untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga jika ada potensi kekosongan gas elpiji,

ia meminta untuk diinformasikan kepada pihaknya lebih cepat agar bisa melakukan

langkah antisipasi.

“Untuk penyaluran elpiji khusus di Kecamatan Batu Ampar,

beberapa langkah-langkah strategis dari Pertamina sudah disiapkan,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menerangkan kuota elpiji 3 kilogram untuk

Kabupaten Kubu Raya sekitar 14.800 metrik ton. Saat ini sampai akhir bulan Juni

2019 tersisa 8.300 atau 43 persen.

“Melihat kuota yang cukup mepet di enam bulan terakhir,

harapan kami kita bisa melakukan pengawasan, bahkan sidak bersama untuk hotel,

restoran, dan kafe untuk beralih menggunakan elpiji nonsubsidi,” katanya. (ian)

Artikel Selanjutnya
Kunjungi Korban Penyiraman Air Keras, Sujiwo : Serahkan ke Penegak Hukum
Jumat, 14 Juni 2019
Artikel Sebelumnya
Terima Hibah Lahan dari Warga, Bupati Kubu Raya Sebut Bakal Dikembangkan Jadi Destinasi Wisata
Jumat, 14 Juni 2019

Berita terkait