Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 14 Juni 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Respon cepat tanggap dari Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dalam
mencari solusi mengatasi kelangkaan gas elpiji melon atau elpiji kemasan 3
kilogram di daerah pesisir Kubu Raya khususnya di Kecamatan Batu Ampar beberapa
waktu lalu mendapatkan apresiasi dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi
(BPH Migas) dan Pertamina.
Rombongan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas)
yang dipimpin langsung oleh Kepala BPH Migas, Muhammad Fanshurullah Asa bersama
Pertamina melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten Kubu Raya di
kediaman Bupati Muda Mahendrawan, Jalan Tanjung Sari Pontianak Tenggara, Kamis
(13/6/2019) malam.
Turut hadir pada kunker tersebut Kepala Seksi Pengawasan
Ketersediaan BBM, Cristian Tanuwijaya, Branch Manager Marketing Pertamina
Kalbar, Muhammad Ivan Suhada, pejabat di lingkungan Ditjen Migas ESDM RI dan
sejumlah kepala SKPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
Bupati Muda Mahendrawan mengatakan adanya solusi mengatasi
kelangkaan gas elpiji di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, karena
adanya kerja sama sinergis antara Pemkab Kubu Raya, Pertamina dan BPH Migas.
“Ini sebenarnya spontanitas, ketika itu saya menghubungi Pak
Ivan (Branch Manager Pertamina). Karena waktu itu hari Minggu, yang bisa saya
hubungi cuma Pak Ivan. Pak Ivan juga pernah pesan, jika ada hal-hal yang
diperlukan kasih tahu saja. Dan Alhamdulillah beliau juga cepat respon,” kata
Muda mengungkapkan.
Orang nomor wahid di Kubu Raya itu menyebut, kurangnya
pasokan gas elpiji di Kecamatan Batu Ampar disebabkan pangkalan gas elpiji yang
hanya ada di Desa Padang Tikar. Sehingga desa-desa lainnya harus mengambil
elpiji ke sana. Karena itu, Muda menilai perlunya solusi khusus terkait hal
itu.
“Ini memang perlu dicari solusinya dan Alhamdulillah,
setelah ada pertemuan dengan Pertamina ada solusi alternatif. Termasuk membuka
pangkalan baru di Desa Tasik, Desa Teluk Nibung dan Desa Sumber Agung,” kata
dia.
Muda menjelaskan, pangkalan-pangkalan gas tersebut nantinya
akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Karena jika dikelola oleh
BUMDes, akan menjadi lebih baik dalam pengembangan desa di Kubu Raya.
pemerintah daerah, tambahnya, juga akan menyikapi terkait penetapan Harga
Eceran Tertinggi (HET).
“Hari Senin nanti kami akan rapat untuk memutuskan peraturan
bupatinya. Langkah ini juga untuk menghilangkan keresahan masyarakat ke
depannya,” terangnya.
Muda bersyukur dan mengapresiasi baik Pertamina maupun BPH
Migas karena merespon cepat persoalan kurangnya pasokan gas elpiji yang terjadi
di Kabupaten Kubu Raya.
Sementara Kepala BPH Migas, Muhammad Fanshurullah Asa
mengatakan, kasus kekurangan pasokan elpiji 3 kilogram di Kecamatan Batu Ampar
menjadi contoh, ketika komunikasi cepat dilakukan melalui aplikasi Whatsapp,
pihaknya bisa langsung merespon.
“Saya waktu itu masih di Posko Satgas BPH. Ketika itu
handphone saya tinggal di rumah. Sesampainya di rumah, saya baca WA dari Pak
Bupati Muda Mahendrawan lengkap dengan videonya. Kemudian saya kontak Dirut
Pertamina, dalam waktu beberapa menit langsung dijawab dan langsung saya
sampaikan ke Pak Muda. Alhamdulillah begitu cepatnya respon itu,” kata dia.
Dengan peristiwa itu, Fanshurullah berharap ke depannya
komunikasi semakin baik. Persoalan apa pun yang ada di Kubu Raya yang berkaitan
dengan BPH Migas dan Pertamina, pihaknya menyatakan siap membantu.
“Bahkan, jika persoalan di luar BPH Migas jika konteksnya
ESDM dan saya bisa mengkomunikasikan ke pak menterinya, saya akan bantu,” tegasnya.
Fanshurullah berharap pihak Pemkab Kubu Raya dapat segera
menyesuaikan HET gas elpiji khususnya di daerah pesisir Kubu Raya. Selain itu,
Pertamina juga diharapkan menambah delapan agen gas elpiji yang ditugaskan
bukan hanya mendistribusikan gas elpiji ke pangkalan di Rasau Jaya, namun harus
dibawa ke daerah pesisir.
“Penyaluran yang selama ini hanya 20 ribu tabung harus
ditambah lagi 15 ribu tabung,” tuturnya.
Ia menambahkan, ada tiga desa di Kecamatan Batu Ampar yang
sebenarnya lebih dekat dengan Kabupaten Kayong Utara yakni Kecamatan Seponti,
maka pasokan gas elpiji di tiga desa tersebut bisa disuplai dari Kayong Utara.
Sementara itu Branch Manager Pertamina (Persero) Kalbar dan
Kalteng, Muhammad Ivan Suhada, berterima kasih kepada Pemkab Kubu Raya
khususnya Bupati Muda Mahendrawan yang telah menginformasikan kondisi
kekurangan pasokan gas elpiji di Kecamatan Batu Ampar.
“Jika Bapak (Muda Mahendrawan) tidak update ke kami, kami juga tidak tahu kalau terjadi penumpukan
antrean gas elpiji 3 kilogram,” ucap Ivan.
Ivan menceritakan, ketika itu Bupati Muda Mahendrawan
menghubungi Kepala BPH Migas, Muhammad Fanshurullah Asa. Kemudian Kepala BPH
Migas langsung menghubungi Dirut Pertamina dan Dirut segera memerintahkannya
mencari solusi. Lalu keesokan harinya, yakni pada Senin (10/6/2019) lalu, usai
upacara dan halal bihalal hari pertama masuk usai libur Idul Fitri, ia langsung
menemui Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dan Sekretaris Daerah, Yusran
Annizam untuk membahas dan menyampaikan solusi akan segera mengirim tambahan
elpiji ke Desa Padang Tikar pada Rabu (12/6/2019).
Menurut Ivan, elpiji 3 kilogram memang komoditas utama untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga jika ada potensi kekosongan gas elpiji,
ia meminta untuk diinformasikan kepada pihaknya lebih cepat agar bisa melakukan
langkah antisipasi.
“Untuk penyaluran elpiji khusus di Kecamatan Batu Ampar,
beberapa langkah-langkah strategis dari Pertamina sudah disiapkan,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menerangkan kuota elpiji 3 kilogram untuk
Kabupaten Kubu Raya sekitar 14.800 metrik ton. Saat ini sampai akhir bulan Juni
2019 tersisa 8.300 atau 43 persen.
“Melihat kuota yang cukup mepet di enam bulan terakhir,
harapan kami kita bisa melakukan pengawasan, bahkan sidak bersama untuk hotel,
restoran, dan kafe untuk beralih menggunakan elpiji nonsubsidi,” katanya. (ian)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Respon cepat tanggap dari Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dalam
mencari solusi mengatasi kelangkaan gas elpiji melon atau elpiji kemasan 3
kilogram di daerah pesisir Kubu Raya khususnya di Kecamatan Batu Ampar beberapa
waktu lalu mendapatkan apresiasi dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi
(BPH Migas) dan Pertamina.
Rombongan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas)
yang dipimpin langsung oleh Kepala BPH Migas, Muhammad Fanshurullah Asa bersama
Pertamina melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten Kubu Raya di
kediaman Bupati Muda Mahendrawan, Jalan Tanjung Sari Pontianak Tenggara, Kamis
(13/6/2019) malam.
Turut hadir pada kunker tersebut Kepala Seksi Pengawasan
Ketersediaan BBM, Cristian Tanuwijaya, Branch Manager Marketing Pertamina
Kalbar, Muhammad Ivan Suhada, pejabat di lingkungan Ditjen Migas ESDM RI dan
sejumlah kepala SKPD terkait di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya.
Bupati Muda Mahendrawan mengatakan adanya solusi mengatasi
kelangkaan gas elpiji di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, karena
adanya kerja sama sinergis antara Pemkab Kubu Raya, Pertamina dan BPH Migas.
“Ini sebenarnya spontanitas, ketika itu saya menghubungi Pak
Ivan (Branch Manager Pertamina). Karena waktu itu hari Minggu, yang bisa saya
hubungi cuma Pak Ivan. Pak Ivan juga pernah pesan, jika ada hal-hal yang
diperlukan kasih tahu saja. Dan Alhamdulillah beliau juga cepat respon,” kata
Muda mengungkapkan.
Orang nomor wahid di Kubu Raya itu menyebut, kurangnya
pasokan gas elpiji di Kecamatan Batu Ampar disebabkan pangkalan gas elpiji yang
hanya ada di Desa Padang Tikar. Sehingga desa-desa lainnya harus mengambil
elpiji ke sana. Karena itu, Muda menilai perlunya solusi khusus terkait hal
itu.
“Ini memang perlu dicari solusinya dan Alhamdulillah,
setelah ada pertemuan dengan Pertamina ada solusi alternatif. Termasuk membuka
pangkalan baru di Desa Tasik, Desa Teluk Nibung dan Desa Sumber Agung,” kata
dia.
Muda menjelaskan, pangkalan-pangkalan gas tersebut nantinya
akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Karena jika dikelola oleh
BUMDes, akan menjadi lebih baik dalam pengembangan desa di Kubu Raya.
pemerintah daerah, tambahnya, juga akan menyikapi terkait penetapan Harga
Eceran Tertinggi (HET).
“Hari Senin nanti kami akan rapat untuk memutuskan peraturan
bupatinya. Langkah ini juga untuk menghilangkan keresahan masyarakat ke
depannya,” terangnya.
Muda bersyukur dan mengapresiasi baik Pertamina maupun BPH
Migas karena merespon cepat persoalan kurangnya pasokan gas elpiji yang terjadi
di Kabupaten Kubu Raya.
Sementara Kepala BPH Migas, Muhammad Fanshurullah Asa
mengatakan, kasus kekurangan pasokan elpiji 3 kilogram di Kecamatan Batu Ampar
menjadi contoh, ketika komunikasi cepat dilakukan melalui aplikasi Whatsapp,
pihaknya bisa langsung merespon.
“Saya waktu itu masih di Posko Satgas BPH. Ketika itu
handphone saya tinggal di rumah. Sesampainya di rumah, saya baca WA dari Pak
Bupati Muda Mahendrawan lengkap dengan videonya. Kemudian saya kontak Dirut
Pertamina, dalam waktu beberapa menit langsung dijawab dan langsung saya
sampaikan ke Pak Muda. Alhamdulillah begitu cepatnya respon itu,” kata dia.
Dengan peristiwa itu, Fanshurullah berharap ke depannya
komunikasi semakin baik. Persoalan apa pun yang ada di Kubu Raya yang berkaitan
dengan BPH Migas dan Pertamina, pihaknya menyatakan siap membantu.
“Bahkan, jika persoalan di luar BPH Migas jika konteksnya
ESDM dan saya bisa mengkomunikasikan ke pak menterinya, saya akan bantu,” tegasnya.
Fanshurullah berharap pihak Pemkab Kubu Raya dapat segera
menyesuaikan HET gas elpiji khususnya di daerah pesisir Kubu Raya. Selain itu,
Pertamina juga diharapkan menambah delapan agen gas elpiji yang ditugaskan
bukan hanya mendistribusikan gas elpiji ke pangkalan di Rasau Jaya, namun harus
dibawa ke daerah pesisir.
“Penyaluran yang selama ini hanya 20 ribu tabung harus
ditambah lagi 15 ribu tabung,” tuturnya.
Ia menambahkan, ada tiga desa di Kecamatan Batu Ampar yang
sebenarnya lebih dekat dengan Kabupaten Kayong Utara yakni Kecamatan Seponti,
maka pasokan gas elpiji di tiga desa tersebut bisa disuplai dari Kayong Utara.
Sementara itu Branch Manager Pertamina (Persero) Kalbar dan
Kalteng, Muhammad Ivan Suhada, berterima kasih kepada Pemkab Kubu Raya
khususnya Bupati Muda Mahendrawan yang telah menginformasikan kondisi
kekurangan pasokan gas elpiji di Kecamatan Batu Ampar.
“Jika Bapak (Muda Mahendrawan) tidak update ke kami, kami juga tidak tahu kalau terjadi penumpukan
antrean gas elpiji 3 kilogram,” ucap Ivan.
Ivan menceritakan, ketika itu Bupati Muda Mahendrawan
menghubungi Kepala BPH Migas, Muhammad Fanshurullah Asa. Kemudian Kepala BPH
Migas langsung menghubungi Dirut Pertamina dan Dirut segera memerintahkannya
mencari solusi. Lalu keesokan harinya, yakni pada Senin (10/6/2019) lalu, usai
upacara dan halal bihalal hari pertama masuk usai libur Idul Fitri, ia langsung
menemui Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan dan Sekretaris Daerah, Yusran
Annizam untuk membahas dan menyampaikan solusi akan segera mengirim tambahan
elpiji ke Desa Padang Tikar pada Rabu (12/6/2019).
Menurut Ivan, elpiji 3 kilogram memang komoditas utama untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga jika ada potensi kekosongan gas elpiji,
ia meminta untuk diinformasikan kepada pihaknya lebih cepat agar bisa melakukan
langkah antisipasi.
“Untuk penyaluran elpiji khusus di Kecamatan Batu Ampar,
beberapa langkah-langkah strategis dari Pertamina sudah disiapkan,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menerangkan kuota elpiji 3 kilogram untuk
Kabupaten Kubu Raya sekitar 14.800 metrik ton. Saat ini sampai akhir bulan Juni
2019 tersisa 8.300 atau 43 persen.
“Melihat kuota yang cukup mepet di enam bulan terakhir,
harapan kami kita bisa melakukan pengawasan, bahkan sidak bersama untuk hotel,
restoran, dan kafe untuk beralih menggunakan elpiji nonsubsidi,” katanya. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini