Pontianak    

Elpiji Melon Langka, Sutarmidji Sarankan Pertamina Perbaiki Rantai Distribusi

Oleh : Jauhari Fatria
Selasa, 18 Desember 2018
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji turut

menanggapi terjadinya kelangkaan gas elpiji kemasan 3 kilogram yang mulai sulit

didapat warga Bumi Tanjungpura di pasaran.

Menurut orang nomor satu di Kalbar ini,

kelangkaan gas melon itu tak seharusnya terjadi, sebab persediaan elpiji oleh Pertamina

melampaui perkiraan kebutuhan.

Sutarmidji menilai terjadinya kelangkaan

disebabkan oleh kelalaian PT Pertamina (Persero) Wilayah Kalimantan Barat

mengawasi rantai distribusi. Hal ini ditambah dengan sikap Pertamina yang tidak

tegas terhadap mitra atau agen pangkalan penyalur gas elpiji subsidi ini.

“Jadi sebenarnya yang perlu diperbaiki

Pertamina adalah jaringan distribusi. Kalau kuota melebihi dari yang seharusnya,

106 persen dari perkiraan kebutuhan. Kok masih langka? Berarti ada jalur

distribusi yang salah atau (Pertamina) tidak tegas dalam menyikapi perilaku

mitra,” ujarnya saat diwawancarai, Selasa (18/12/2018).

Mantan Wali Kota Pontianak ini menyarankan

Pertamina untuk meniru langkah yang dilakukan Badan Urusan Logistik (Bulog)

yang sudah berhasil mengatasi kelangkaan beras dengan memperbaiki jaringan

distribusi.

“Sebaliknya kalau Bulog, Alhamdulillah.

Bulog sudah menjalankan dan sudah membuat jaringan distribusi yang baik serta

pandai melihat kondisi, sehingga beras bansos semuanya sudah disalurkan. Dulu

beras yang masalah, sekarang malah elpiji,” tukasnya.

Sutarmidji menegaskan agar Pertamina segera

menyelesaikan persoalan kelangkaan elpiji sebelum perayaan Natal.

Gubernur yang akrab disapa Bang Midji ini

juga meminta agar kedepan Pertamina bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa agar

penyaluran gas elpiji subsidi tepat sasaran.

“Saya minta sebelum natal sudah selesai. Saya

minta nanti mereka bekerjasama dengan BUMDes. Kalau sudah BUMDes yang

menangani, itu pasti akan terselesaikan karena Kepala Desa yang tahu data-data

masyarakat yang seharusnya menggunakan gas subsidi,” pungkasnya. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Temuan BIN Soal Masjid Terpapar Paham Radikal Dinilai Tak Rasional
Selasa, 18 Desember 2018
Artikel Sebelumnya
Beastudi Etos Antar Lutfi Raih Mimpi
Selasa, 18 Desember 2018

Berita terkait