KalbarOnline, Pontianak – Menyikapi terjadinya kelangkaan gas elpiji tabung tiga kilogram alias elpiji melon, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VI bersama Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak menggelar operasi pasar ‘penjualan elpiji tiga kilogram tepat sasaran’.
Operasi pasar yang rencananya akan dilangsungkan selama dua hari sejak Kamis (31/10/2019) ini menyasar lima lokasi pasar tradisional di setiap kecamatan se-Kota Pontianak seperti Pasar Kemuning (Pontianak Kota), Pasar Flamboyan (Pontianak Selatan), Pasar Dahlia (Pontianak Barat), Pasar Puring (Pontianak Utara) dan Pasar Kenanga Anggrek (Pontianak Timur) dengan menyediakan sebanyak 10.640 tabung melalui 12 agen. Selain Kota Pontianak, operasi pasar elpiji bersubsidi tersebut juga dilaksanakan di Kabupaten Kubu Raya dengan menyiapkan total 6.160 tabung melalui 9 agen.
Heppy Wulansari selaku Region Manager Comm, Rel & CSR Kalimantan mengatakan operasi pasar tersebut dilakukan pihaknya guna memastikan ketersediaan elpiji tiga kilogram di lapangan dan memastikan pembelinya adalah masyarakat yang berhak atas elpiji subsidi.
Selain operasi pasar, Pertamina juga melakukan berbagai upaya untuk memastikan distribusi elpiji tiga kilogram tepat sasaran antara lain sidak berkala dan penertiban pembelian elpiji melon di pangkalan.
“Pertamina telah melakukan sidak ke beberapa rumah makan bersama dengan Diskumdag Kota Pontianak, Satpol PP dan Anggota DPRD pada 28-29 Oktober kemarin, dari sidak ini ditemukan ada tiga lokasi rumah makan mendapatkan 99 tabung elpiji tiga kilogram yang tidak sesuai peruntukan,” tegas Heppy.
Dari sidak tersebut, rumah makan yang masih menggunakan elpiji melon langsung diminta melakukan melakukan penukaran (trade in) ke elpiji non subsidi. Selain rumah makan, bersama dengan tim TPID (Tim Pengendelian Inflasi Daerah) dan Bappeda, Pertamina berencana melakukan pengecekan ke beberapa tempat untuk memastikan apakah sudah berjalan sesuai dengan sebagaimana mestinya.
“Kami sudah menerapkan untuk pembelian di pangkalan menggunakan KTP, di mana satu KTP maksimal pembelian dua tabung sehingga tidak ada lagi penimbunan baik penggunaan rumah tangga dan usaha makanan,” tukasnya.
Saat ini, rata-rata konsumsi harian kota Pontianak adalah 21.480 tabung dengan realisasi penjualan tanggal 29 dan 30 Oktober 2019 masing-masing sebanyak 21.840 tabung dan 21.280 tabung yang disalurkan melalui 248 pangkalan di Kota Pontianak.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya terus mengimbau masyarakat mampu untuk beralih menggunakan Bright gas dengan varian elpiji can 220 gram, tabung 5.5 kilogram dan 12 kilogram. Elpiji Bright Gas sangat aman dikarenakan teknologi Double Spindle Valve System, lebih ringan dibawa dan lebih cantik untuk diletakkan di dapur.
“Kami akan terus pantau dalam beberapa waktu ini dengan terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Kami akan lakukan operasi pasar lanjutan bila dibutuhkan,” tutup Heppy.
“Masyarakat juga dapat berperan aktif dalam mengawal lancarnya pendistribusian LPG dengan melaporkan kendala yang ditemukan ke contact center 135 atau melalui email [email protected],” tandasnya. (Fai)
Comment